Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Adat Nusaniwe Ambon Tolak Proyek Site Radar, Khawatir Sumber Air Kering

Kompas.com - 22/08/2025, 05:50 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Rencana pembangunan proyek strategi nasional Site Radar untuk keamanan negara di Desa Nusaniwe, Kota Ambon, Maluku, mendapat penolakan dari masyarakat adat setempat.

Penolakan ini disampaikan oleh pendiri Lembaga Adat Masyarakat Negeri Nusaniwe, Minggus Watilette, usai menghadiri rapat bersama Komisi I dan Komisi II di DPRD Maluku, Kamis (21/8/2025).

Rapat tersebut juga dihadiri oleh Pemerintah Kota Ambon, Balai Kehutanan, dan Pangkalan Utama Angkatan Udara (Lanud) Pattimura.

Minggus menjelaskan, Surat Keputusan 1150 yang dikeluarkan oleh Kementerian Kehutanan dan Menkumham kepada Kementerian Pertahanan hanya menyebut lokasi lahan untuk proyek tersebut di Maluku seluas 8,82 hektar.

Baca juga: Senyum Imam Hanafi, Puluhan Tahun Hidup dengan Air Keruh, Kini Rasakan Air Bersih

Di dalam SK itu tidak disebut secara jelas di mana lokasi pasti pembangunan proyek tersebut.

"Nah, setelah ada analisis dari TNI AU, lalu menetapkan Puncak Gunung Siwang menjadi prioritas untuk pembangunan Site Radar."

"Jadi hasil analisis dibuat sendiri di mana hasil perankingan alternatif Gunung Siwang menjadi yang pertama,” kata Minggus.

Ia mengaku selama ini pihak Lanud Pattimura tidak pernah menyampaikan lokasi pembangunan radar tersebut kepada masyarakat.

Menurut dia, pembangunan proyek tersebut pasti akan berdampak pada lingkungan sekitar, apalagi akan dilakukan penggusuran yang dapat memengaruhi sumber air masyarakat di wilayah itu.

"Konon, akan dibangun sebanyak 100 perumahan untuk prajurit, belum lagi ditambah site radar. Sementara di lokasi tersebut hanya terdapat satu sumber mata air yang menjadi kebutuhan primer masyarakat adat di sana."

Baca juga: Pipa 2,3 Km Tersambung, 4.294 Warga Pulau Adonara NTT Nikmati Air Bersih

"Artinya, kalau kurang lebih 100 meter akan digusur, maka sumber air akan kering," ujar dia.

Ia mengatakan, pemerintah seharusnya mempertimbangkan kepentingan dan hak masyarakat adat setempat, termasuk mempertimbangkan sumber air yang menjadi sumber penghidupan.

"Satu-satunya sumber mata air itu untuk menghidupi masyarakat Dusun Eri, Air Lou, Negeri Silale, dan sebagian masyarakat Latuhalat," kata dia.

“Karena itu kami menolak proyek strategi nasional tersebut dibangun di kawasan Gunung Siwang, Nusaniwe,” kata dia lagi.

"Yang pastinya, masyarakat tidak pernah menolak infrastruktur pembangunan dari pemerintah untuk kepentingan Negara, tapi pembangunan itu harus juga tunduk pada aturan-aturan yang sudah dikeluarkan," tambah Minggus.

Halaman:


Terkini Lainnya
Cegah Salah Sasaran, Satgas MBG Palangka Raya Akan Evaluasi dan Buat Laporan Berjenjang
Cegah Salah Sasaran, Satgas MBG Palangka Raya Akan Evaluasi dan Buat Laporan Berjenjang
Regional
Banjir Bandang di Nagekeo NTT, 3 Orang Ditemukan Tewas dan 4 Masih Hilang
Banjir Bandang di Nagekeo NTT, 3 Orang Ditemukan Tewas dan 4 Masih Hilang
Regional
Bom Ikan dan Sampah Ancam Warisan Perang Dunia II di Laut Jayapura
Bom Ikan dan Sampah Ancam Warisan Perang Dunia II di Laut Jayapura
Regional
600 Honorer R4 Terancam Dirumahkan, Ini Langkah DPRD Nunukan
600 Honorer R4 Terancam Dirumahkan, Ini Langkah DPRD Nunukan
Regional
Rumah Warga Jumapolo Karanganyar Ludes Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 250 Juta
Rumah Warga Jumapolo Karanganyar Ludes Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 250 Juta
Regional
Pura-pura Jadi 'Customer', Perampok Indomaret Batam Berakhir di Sel Polisi
Pura-pura Jadi "Customer", Perampok Indomaret Batam Berakhir di Sel Polisi
Regional
Banjir Lahar Tutup Jalan Menuju 6 Desa di Flores Timur, Akses Warga Terganggu
Banjir Lahar Tutup Jalan Menuju 6 Desa di Flores Timur, Akses Warga Terganggu
Regional
Polisi Tangkap Ayah-Anak Penjagal Anjing di Pekanbaru, Pelaku Jual Daging B1 Rp 75.000 Per Kilo
Polisi Tangkap Ayah-Anak Penjagal Anjing di Pekanbaru, Pelaku Jual Daging B1 Rp 75.000 Per Kilo
Regional
Polisi Aniaya Mahasiswa di Ruang SPKT Polres Manggarai NTT hingga Babak Belur, Keluarga Minta Usut Tuntas
Polisi Aniaya Mahasiswa di Ruang SPKT Polres Manggarai NTT hingga Babak Belur, Keluarga Minta Usut Tuntas
Regional
Hotel Da Vienna Batam Diduga Hindari Pajak Rp 5 Miliar, Kini Diselidiki Kejari
Hotel Da Vienna Batam Diduga Hindari Pajak Rp 5 Miliar, Kini Diselidiki Kejari
Regional
Pemerintah Papua Pegunungan Luncurkan Program 'Minum Kopi Kita', Sediakan Kopi Gratis untuk ASN Setiap Senin dan Kamis
Pemerintah Papua Pegunungan Luncurkan Program "Minum Kopi Kita", Sediakan Kopi Gratis untuk ASN Setiap Senin dan Kamis
Regional
Pria Peleceh Bocah di Jambi Baru Keluar Penjara karena Kasus yang Sama
Pria Peleceh Bocah di Jambi Baru Keluar Penjara karena Kasus yang Sama
Regional
Pedagang Cabai Ditikam Preman Pasar Angso Duo Jambi, 2 Korban Jalani Operasi
Pedagang Cabai Ditikam Preman Pasar Angso Duo Jambi, 2 Korban Jalani Operasi
Regional
Dua Pejabat DPRK Nabire Jadi Tersangka karena Buat Perjalanan Dinas Fiktif, Kerugian Negara Rp 896 Juta
Dua Pejabat DPRK Nabire Jadi Tersangka karena Buat Perjalanan Dinas Fiktif, Kerugian Negara Rp 896 Juta
Regional
Akurasi Kesaksian Intel Polisi di Sidang May Day Semarang Diragukan Kuasa Hukum
Akurasi Kesaksian Intel Polisi di Sidang May Day Semarang Diragukan Kuasa Hukum
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau