Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hina Damkar di Medsos, Pemuda Samarinda Kewalahan Diminta Pegang Selang Bertekanan Tinggi

Kompas.com - 22/08/2025, 14:26 WIB
Pandawa Borniat,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com – Seorang pemuda berinisial RI di Samarinda diberi edukasi langsung oleh petugas damkar setelah komentarnya yang menghina kinerja pemadam kebakaran viral di media sosial.

RI diminta memegang selang pemadam bertekanan tinggi di Pos Damkar, Kamis (21/8/2025).

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Samarinda, Hendra AH, membenarkan hal tersebut saat dikonfirmasi, Jumat (22/8/2025).

Menurut Hendra, peristiwa bermula dari komentar RI pada siaran langsung Instagram pemadaman kebakaran di Jalan Delima Dalam Blok C, Rabu (20/8/2025) malam.

“Di kolom komentar live itu dia bilang damkar lambat, lalu ada kata-kata kasar, bahkan sempat nantang kelahi juga. Itu yang membuat anggota dan relawan tersinggung,” kata Hendra.

Baca juga: Aksi Heroik Satpam dan Damkar Selamatkan Penghuni Saat Kebakaran Apartemen City Park Cengkareng

Tak terima dengan hinaan tersebut, petugas mencari identitas RI dan menemukannya bekerja sebagai sekuriti di salah satu dealer mobil di Samarinda.

Setelah dibawa ke pos damkar, RI diminta mencoba menyemprotkan air menggunakan selang bertekanan.

Namun, ia tampak kesulitan mengendalikan selang dan sampai terpental.

“Kalau di lapangan itu tekanan selang bisa sampai 17 bar. Kemarin waktu coba, paling hanya sekitar 7 bar saja, tapi dia sudah tidak mampu. Dari situ dia jadi tahu betapa beratnya tugas petugas damkar,” jelas Hendra.

Hendra menegaskan simulasi tersebut bukan untuk mempermalukan, melainkan memberi pemahaman risiko besar yang dihadapi petugas di lapangan.

“Petugas bukan hanya berhadapan dengan tekanan selang, tapi juga api, runtuhan kayu, seng beterbangan, dan bahaya lainnya,” ujarnya.

Baca juga: Tinggi Badan Jadi Salah Satu Penyebab Gagal Lolos Damkar DKI, Berapa Syaratnya?

Setelah mendapat pemahaman, RI meminta maaf di hadapan petugas damkar dengan disaksikan pihak kepolisian.

“Alhamdulillah, permintaan maaf sudah disampaikan dan anggota pun sudah menerima,” kata Hendra.

Hendra mengimbau masyarakat tidak mengganggu jalannya pemadaman, seperti berebut selang atau berkerumun di lokasi kebakaran.

“Mohon beri ruang kepada petugas dan relawan. Kami sudah dibekali APD, sementara warga tanpa perlindungan justru berisiko,” tegasnya.

Ia berharap kejadian ini menjadi pelajaran agar masyarakat lebih menghargai kerja petugas damkar.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Polisi Tangkap Ayah-Anak Penjagal Anjing di Pekanbaru, Pelaku Jual Daging B1 Rp 75.000 Per Kilo
Polisi Tangkap Ayah-Anak Penjagal Anjing di Pekanbaru, Pelaku Jual Daging B1 Rp 75.000 Per Kilo
Regional
Polisi Aniaya Mahasiswa di Ruang SPKT Polres Manggarai NTT hingga Babak Belur, Keluarga Minta Usut Tuntas
Polisi Aniaya Mahasiswa di Ruang SPKT Polres Manggarai NTT hingga Babak Belur, Keluarga Minta Usut Tuntas
Regional
Hotel Da Vienna Batam Diduga Hindari Pajak Rp 5 Miliar, Kini Diselidiki Kejari
Hotel Da Vienna Batam Diduga Hindari Pajak Rp 5 Miliar, Kini Diselidiki Kejari
Regional
Pemerintah Papua Pegunungan Luncurkan Program 'Minum Kopi Kita', Sediakan Kopi Gratis untuk ASN Setiap Senin dan Kamis
Pemerintah Papua Pegunungan Luncurkan Program "Minum Kopi Kita", Sediakan Kopi Gratis untuk ASN Setiap Senin dan Kamis
Regional
Pria Peleceh Bocah di Jambi Baru Keluar Penjara karena Kasus yang Sama
Pria Peleceh Bocah di Jambi Baru Keluar Penjara karena Kasus yang Sama
Regional
Pedagang Cabai Ditikam Preman Pasar Angso Duo Jambi, 2 Korban Jalani Operasi
Pedagang Cabai Ditikam Preman Pasar Angso Duo Jambi, 2 Korban Jalani Operasi
Regional
Dua Pejabat DPRK Nabire Jadi Tersangka karena Buat Perjalanan Dinas Fiktif, Kerugian Negara Rp 896 Juta
Dua Pejabat DPRK Nabire Jadi Tersangka karena Buat Perjalanan Dinas Fiktif, Kerugian Negara Rp 896 Juta
Regional
Akurasi Kesaksian Intel Polisi di Sidang May Day Semarang Diragukan Kuasa Hukum
Akurasi Kesaksian Intel Polisi di Sidang May Day Semarang Diragukan Kuasa Hukum
Regional
Viral Dugaan Pemukulan Dokter di RSI Sultan Agung Semarang, RS: Sudah Saling Memaafkan
Viral Dugaan Pemukulan Dokter di RSI Sultan Agung Semarang, RS: Sudah Saling Memaafkan
Regional
Fakta Lengkap Tragedi Bus ALS di Tol Padang-Sicincin: Sopir Kabur, 2 Atlet Karate Tewas, 29 Luka
Fakta Lengkap Tragedi Bus ALS di Tol Padang-Sicincin: Sopir Kabur, 2 Atlet Karate Tewas, 29 Luka
Regional
Bupati Kendal Akan Evaluasi Tunjangan Perumahan DPRD yang Capai Rp 28,5 Juta
Bupati Kendal Akan Evaluasi Tunjangan Perumahan DPRD yang Capai Rp 28,5 Juta
Regional
Daftar Belanja Sopir Bank Jateng Usai Bawa Kabur Uang Rp 10 Miliar
Daftar Belanja Sopir Bank Jateng Usai Bawa Kabur Uang Rp 10 Miliar
Regional
Membangun Aksara, Merajut Masa Depan Anak-anak Eks Timtim di Batas Negara
Membangun Aksara, Merajut Masa Depan Anak-anak Eks Timtim di Batas Negara
Regional
Mahasiswa dan Pelajar Todong DPRD Demak dalam Dialog Terbuka, dari Beasiswa hingga Transparansi APBD
Mahasiswa dan Pelajar Todong DPRD Demak dalam Dialog Terbuka, dari Beasiswa hingga Transparansi APBD
Regional
Dana Hibah Ormas Diduga Dikuasai Oknum DPRD Jateng, Terungkap Praktik Makelar dan Potongan
Dana Hibah Ormas Diduga Dikuasai Oknum DPRD Jateng, Terungkap Praktik Makelar dan Potongan
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau