PALANGKA RAYA, KOMPAS.com - Mahasiswa dari berbagai organisasi Cipayung dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di Kalimantan Tengah (Kalteng) yang menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor DPRD Kalteng, Palangka Raya, Senin (1/9/2025), menunjukkan potongan kepala babi di tengah aksi sebagai bentuk kritik terhadap kinerja DPR.
Mereka berdiri dan menunjukkan potongan kepala babi di hadapan kerumunan massa aksi dan anggota DPRD Kalteng dari atas bak mobil pikap konvoi.
“Kepala babi ini adalah simbol dewan-dewan kita yang menghalalkan segala cara untuk hidup mengenyangkan perut mereka, kawan-kawan,” teriak Sekretaris Daerah Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) David Benedictus Situmorang, disambut sorak-sorai massa aksi.
David mengungkapkan bahwa akibat keserakahan dan pola pikir pragmatis itu, anggota-anggota dewan banyak yang tidak mewakili suara rakyat, padahal mereka adalah wakil rakyat di lembaga legislatif.
“Kepala babi ini adalah representasi dewan-dewan kita baik yang di daerah maupun sampai yang di pusat, kawan-kawan,” tegas David.
Untuk diketahui, Aliansi Cipayung Plus Kalimantan Tengah (Kalteng) memastikan aksi demonstrasi yang akan digelar di depan Kantor DPRD Kalteng, Palangka Raya, Senin (1/9/2025), berlangsung damai dan tertib.
Aksi direncanakan berlangsung pukul 13.00 WIB di depan Kantor DPRD Kalteng. Aspirasi yang diangkat mencakup isu nasional maupun kedaerahan.
“Kami ingin tunjukkan bahwa mahasiswa dan pemuda Kalteng bisa menyuarakan aspirasi tanpa harus melakukan tindakan anarkis,” kata Koordinator Lapangan Aksi, Andri Mulyanto.
Wakil Gubernur Kalteng, Edy Pratowo, sebelumnya mengatakan, Pemprov mengapresiasi niat baik mahasiswa menyampaikan aspirasi. Namun ia mengingatkan pentingnya menjaga persatuan dan ketertiban.
“Kami harapkan tetap menjaga keutuhan dan kondusivitas Kalteng,” ujar Edy.
Ia juga mengingatkan agar nilai-nilai falsafah Huma Betang, rumah betang khas Dayak yang sarat makna kerukunan, dijunjung tinggi dalam menyampaikan pendapat.
“Falsafah Huma Betang harus kita jaga, karena siapa lagi yang menjaga kerukunan tanpa peran kita bersama,” tutur Edy.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini