Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Linmas di Kota Malang Meninggal Usai Jaga TPS Pilkada 2024

Kompas.com - 29/11/2024, 14:43 WIB
Nugraha Perdana,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Satu petugas Linmas di Kota Malang, Jawa Timur, bernama Suyono (54), meninggal usai menjaga TPS 04 Kelurahan Mulyorejo, Kecamatan Sukun, pada hari pemungutan suara Pilkada 2024. Suyono meninggal di RSUD Kota Malang setelah dirawat satu hari satu malam.

Pj Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan mendatangi rumah duka pada Jumat (29/11/2024). Keluarga almarhum menerima santunan kematian dari BPJS Ketenagakerjaan senilai Rp 42 juta.

Almarhum diketahui memiliki riwayat sakit gula darah tinggi dan paru-paru. Mendiang meninggalkan seorang istri dan 4 anak.

"Pada saat bertugas mungkin kecapekan, sehingga mengakibatkan yang tidak kita inginkan, meninggal dunia," kata Iwan, Jumat (29/11/2024).

Baca juga: Diduga Kelelahan Bertugas di TPS, Linmas di Buleleng Meninggal Dunia

Dia menyampaikan, terkait dua anak almarhum yang masih sekolah, yakni duduk di bangku Kelas 2 SMP dan Kelas 5 SD akan menjadi perhatian dari Pemkot Malang. Namun, hal itu masih akan didiskusikan terlebih dahulu dengan Dinas Pendidikan Kota Malang.

"Saya perlu cek posisinya, harus diskusi, karena saat ini kondisinya seperti apa, karena infonya masuk PKH (Program Keluarga Harapan), yang juga ada bantuan-bantuan pendidikan yang programnya Rp 200.000, nah ini seperti apa yang khusus yang perlu atensi," katanya.

Baca juga: 6 Anggota KPPS Meninggal Dunia pada Pilkada Serentak 2024

Sedangkan, terkait kondisi rumah almarhum yang memerlukan perbaikan akan diusulkan dalam program bedah rumah.

"Mudah-mudahan kami bisa menindaklanjuti untuk bantuan bedah rumah dari Baznas maupun dari kami di pemerintah kota, saya meminta Pak Camat, Pak Lurah tolong dibantu untuk data-data karena memang secara administratif perlu ada data-data pendukung," katanya.

Ditanya soal skrining kesehatan yang dilakukan almarhum sebelum bertugas saat hari pemungutan suara, Iwan menyampaikan bahwa hal itu bisa saja terlihat sehat sebelumnya. Bahkan, almarhum juga menerima bantuan paket vitamin dari Pemkot Malang.

"Memang sering terjadi saat itu skrining itu terjadi sehat, tapi pada saat bekerja dipengaruhi kondisi udara, cuaca kemudian waktu selama bekerja, itu bisa membuat kita drop. Jadi sehari saja kita sehat sekarang, tiba-tiba 1-2 hari kondisi tidak baik," katanya.

Istri Suyono, Dwi Andriningtyas (46) mengatakan, sebelum bertugas menjaga TPS, suaminya sudah mengeluhkan tidak enak badan. Suyono dibawa ke RSUD Kota Malang pada Rabu (27/11/2024) sebelum tugasnya menjaga TPS selesai.

Suyono meninggal keesokan harinya, pada Kamis (28/11/2024) sekitar pukul 16.45 WIB dan dimakamkan malam harinya sekitar pukul 20.30 WIB.

"Suami saya sehari-hari sebagai satpam di perumahan, kemudian kalau sudah selesai jaga lanjut ngojek. Tahu suami saya itu diabetes awal Covid-19 tahun 2020," katanya.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Baca tentang


Terkini Lainnya
Motif Ayah dan Anak Bunuh Pria di Jalur Bromo
Motif Ayah dan Anak Bunuh Pria di Jalur Bromo
Surabaya
Pemkab Magetan Gratiskan Parkir untuk Ojol, Ini Syaratnya
Pemkab Magetan Gratiskan Parkir untuk Ojol, Ini Syaratnya
Surabaya
Kasus Campak di Bangkalan Meningkat, Rumah Sakit Rawat 21 Pasien
Kasus Campak di Bangkalan Meningkat, Rumah Sakit Rawat 21 Pasien
Surabaya
Kasus Mutilasi di Mojokerto, Jawaban Singkat Alvi soal Alasan Tak Putus Hubungan dengan Korban
Kasus Mutilasi di Mojokerto, Jawaban Singkat Alvi soal Alasan Tak Putus Hubungan dengan Korban
Surabaya
Dendam Alvi Maulana yang Kini Menyesal Usai Mutilasi Kekasih di Mojokerto
Dendam Alvi Maulana yang Kini Menyesal Usai Mutilasi Kekasih di Mojokerto
Surabaya
Desa Bringinan Luncurkan Program Pembayaran PBB dengan Pisang Cavendish
Desa Bringinan Luncurkan Program Pembayaran PBB dengan Pisang Cavendish
Surabaya
Hasil Otopsi, Bayi Syifa di Sumenep Tewas akibat Penganiayaan
Hasil Otopsi, Bayi Syifa di Sumenep Tewas akibat Penganiayaan
Surabaya
Pendapatan Anjlok 70 Persen, Gelombang PHK Mulai Terjadi di Restoran dan Hotel di Ngawi
Pendapatan Anjlok 70 Persen, Gelombang PHK Mulai Terjadi di Restoran dan Hotel di Ngawi
Surabaya
Korban Mutilasi di Mojokerto Tidak Sedang Hamil
Korban Mutilasi di Mojokerto Tidak Sedang Hamil
Surabaya
Polda Jatim Tangkap 2 Terduga Provokator Pembakaran Grahadi
Polda Jatim Tangkap 2 Terduga Provokator Pembakaran Grahadi
Surabaya
Warga Bentuk PAM Swakarsa Usai Ramai Aksi, Eri Cahyadi: Pastikan Surabaya Aman
Warga Bentuk PAM Swakarsa Usai Ramai Aksi, Eri Cahyadi: Pastikan Surabaya Aman
Surabaya
Kasus Pembunuhan di Bangkalan, Polisi Akui Sudah Kantongi Identitas Dua Pelaku
Kasus Pembunuhan di Bangkalan, Polisi Akui Sudah Kantongi Identitas Dua Pelaku
Surabaya
Pelaku Mutilasi Berupaya Hilangkan Sidik Jari Korban, Kapolres Mojokerto: Agar Sulit Diidentifikasi
Pelaku Mutilasi Berupaya Hilangkan Sidik Jari Korban, Kapolres Mojokerto: Agar Sulit Diidentifikasi
Surabaya
Remaja Pembuang Bayi di Pasuruan Diketahui Hamil Sejak SMP
Remaja Pembuang Bayi di Pasuruan Diketahui Hamil Sejak SMP
Surabaya
Kadisdik Magetan: Meski Sempat Terlambat, Bantuan Chromebook Tetap Bisa Digunakan Hingga Saat ini
Kadisdik Magetan: Meski Sempat Terlambat, Bantuan Chromebook Tetap Bisa Digunakan Hingga Saat ini
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau