Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Septia, PRT di Singapura yang Kini Lumpuh, Didatangi Menteri P2MI di Jember

Kompas.com - 20/12/2024, 16:32 WIB
Bagus Supriadi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com – Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Ungkapan ini mungkin cukup untuk menggambarkan apa yang dialami Septia Kurnia Rini (38).

Perempuan asal Jember, Jawa Timur, ini sebelumnya bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Singapura sejak tahun 2021. Namun, dia terpaksa pulang pada Oktober 2024 karena sakit.

"Saya awalnya sakit karena kena bisul, lalu diobati di rumah sakit di Singapura," ungkap Septia di kediamannya di Perumahan Taman Gading, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember, Jumat (21/12/2024).

Baca juga: Menteri P2MI Janji Perbaiki SDM Pekerja Migran supaya Tak Bebani Kemenlu

Septia menjelaskan, setelah menjalani operasi bisul, ia koma selama sembilan hari, sebelum akhirnya kembali siuman.

Namun, sejak saat itu hingga kini, kondisi fisik Septia kian memprihatinkan. Dia menjadi lumpuh, dengan kaki dan tangan yang berwarna kehitaman.

Dia berkisah, setelah dirawat di Singapura, dia lalu dipulangkan ke RS di Batam, sebelum akhirnya kembali ke rumahnya di Jember.

Kisah miris Septia rupanya terdengar oleh Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, yang kemudian mendatangi rumahnya. 

Baca juga: Menteri P2MI Beri Makan Bergizi Siswa Anak PMI di Pelosok NTB

Abdul Kadir Karding menjelaskan, Septia adalah pekerja migran yang berangkat secara ilegal.

"Saya sengaja menengok Mbak Septia karena Kementerian P2MI bertanggung jawab terhadap semua proses, mulai dari sebelum keberangkatan hingga kepulangan," kata Karding.

Ia menekankan, keberangkatan yang tidak prosedural mengakibatkan pekerja migran kehilangan hak perlindungan, termasuk asuransi kerja.

Karding juga mengingatkan masyarakat agar tidak tergiur oleh janji-janji manis dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

"Kalau mau bekerja, ketahui betul prosedurnya. Jangan sampai tergoda iming-iming online atau janji gaji tinggi yang justru membahayakan nyawa sendiri," papar Karding.

Sebagai langkah pencegahan terhadap pekerja migran ilegal, kata dia, Pemerintah berencana untuk memperketat regulasi dan meningkatkan sosialisasi di desa-desa, juga melalui media sosial.

Baca juga: Menteri P2MI Ungkap Peluang dan Tantangan Kerja di Luar Negeri

"Kita harus menegakkan hukum bagi pelaku sindikasi atau individu yang melakukan penyelundupan pekerja migran," tegas dia.

Kini, meskipun secara legal sulit untuk memberikan bantuan karena keberangkatan Septia tak prosedural, Kementerian P2MI tetap melakukan pendampingan melalui pemerintah daerah atas dasar kemanusiaan.

"Kami tetap akan mendukung atas dasar kemanusiaan," sebut Karding tanpa menyebut lebih rinci bentuk dukungan yang akan diberikan.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Pemkab Magetan Gratiskan Parkir untuk Ojol, Ini Syaratnya
Pemkab Magetan Gratiskan Parkir untuk Ojol, Ini Syaratnya
Surabaya
Kasus Campak di Bangkalan Meningkat, Rumah Sakit Rawat 21 Pasien
Kasus Campak di Bangkalan Meningkat, Rumah Sakit Rawat 21 Pasien
Surabaya
Kasus Mutilasi di Mojokerto, Jawaban Singkat Alvi soal Alasan Tak Putus Hubungan dengan Korban
Kasus Mutilasi di Mojokerto, Jawaban Singkat Alvi soal Alasan Tak Putus Hubungan dengan Korban
Surabaya
Dendam Alvi Maulana yang Kini Menyesal Usai Mutilasi Kekasih di Mojokerto
Dendam Alvi Maulana yang Kini Menyesal Usai Mutilasi Kekasih di Mojokerto
Surabaya
Desa Bringinan Luncurkan Program Pembayaran PBB dengan Pisang Cavendish
Desa Bringinan Luncurkan Program Pembayaran PBB dengan Pisang Cavendish
Surabaya
Hasil Otopsi, Bayi Syifa di Sumenep Tewas akibat Penganiayaan
Hasil Otopsi, Bayi Syifa di Sumenep Tewas akibat Penganiayaan
Surabaya
Pendapatan Anjlok 70 Persen, Gelombang PHK Mulai Terjadi di Restoran dan Hotel di Ngawi
Pendapatan Anjlok 70 Persen, Gelombang PHK Mulai Terjadi di Restoran dan Hotel di Ngawi
Surabaya
Korban Mutilasi di Mojokerto Tidak Sedang Hamil
Korban Mutilasi di Mojokerto Tidak Sedang Hamil
Surabaya
Polda Jatim Tangkap 2 Terduga Provokator Pembakaran Grahadi
Polda Jatim Tangkap 2 Terduga Provokator Pembakaran Grahadi
Surabaya
Warga Bentuk PAM Swakarsa Usai Ramai Aksi, Eri Cahyadi: Pastikan Surabaya Aman
Warga Bentuk PAM Swakarsa Usai Ramai Aksi, Eri Cahyadi: Pastikan Surabaya Aman
Surabaya
Kasus Pembunuhan di Bangkalan, Polisi Akui Sudah Kantongi Identitas Dua Pelaku
Kasus Pembunuhan di Bangkalan, Polisi Akui Sudah Kantongi Identitas Dua Pelaku
Surabaya
Pelaku Mutilasi Berupaya Hilangkan Sidik Jari Korban, Kapolres Mojokerto: Agar Sulit Diidentifikasi
Pelaku Mutilasi Berupaya Hilangkan Sidik Jari Korban, Kapolres Mojokerto: Agar Sulit Diidentifikasi
Surabaya
Remaja Pembuang Bayi di Pasuruan Diketahui Hamil Sejak SMP
Remaja Pembuang Bayi di Pasuruan Diketahui Hamil Sejak SMP
Surabaya
Kadisdik Magetan: Meski Sempat Terlambat, Bantuan Chromebook Tetap Bisa Digunakan Hingga Saat ini
Kadisdik Magetan: Meski Sempat Terlambat, Bantuan Chromebook Tetap Bisa Digunakan Hingga Saat ini
Surabaya
Pria di Bangkalan Tewas Usai Dibacok 2 Orang di Tepi Jalan
Pria di Bangkalan Tewas Usai Dibacok 2 Orang di Tepi Jalan
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau