Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR: Tragedi KMP Tunu Pratama Jaya Mencerminkan Kegagalan Sistemik

Kompas.com - 22/07/2025, 23:02 WIB
Fitri Anggiawati,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Komisi V DPR RI menggelar kunjungan kerja spesifik serta rapat dengan berbagai pihak di Kantor ASDP Ketapang Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (22/7/2025).

Pihak-pihak yang dilibatkan antara lain Basarnas, KNKT, Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, ASDP, KSOP, Gapasdap, hingga BMKG.

Rapat yang dipimpin Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Ridwan Bae tersebut membahas secara detail terkait insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama di Selat Bali pada Rabu (2/7/2025).

"Komisi V DPR RI memandang insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali mencerminkan kegagalan sistemik dalam manajemen keselamatan pelayaran," kata Ridwan.

Baca juga: KNKT Beber Kondisi Tak Laik KMP Tunu Pratama Jaya Sebelum Tenggelam

Terlebih, dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, lintasan Ketapang-Gilimanuk sudah beberapa kali menjadi lokasi kecelakaan besar pelayaran dengan pola dan penyebab yang disebutnya hampir sama.

Antara lain, akibat kelebihan muatan, stabilitas kapal, cuaca buruk, lemahnya pengawasan, hingga ketidakakuratan manifes penumpang.

Baca juga: KNKT: KMP Tunu Pratama Jaya Bawa Muatan 3 Kali Lipat dari Batas Kemampuan

Ridwan menyebut, hasil rapat akan dilaporkan ke rapat Komisi V DPR RI untuk menjadi pembahasan kerja dan rapat dengar pendapat bersama kementerian terkait serta mitra kerja komisi V DPR RI untuk menentukan tindak lanjut atas kasus tersebut.

"Semoga langkah-langkah yang kita ambil hari ini dapat mencegah terulangnya insiden serupa di masa mendatang," harapnya.

Sementara itu, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkapkan fakta bahwa KMP Tunu Pratama Jaya membawa muatan lebih dari batas kemampuan, yaitu mencapai tiga kali lipat.

Seperti yang diungkap dalam paparan data faktual tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya oleh Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono di depan seluruh peserta rapat.

"Kapal memiliki kemampuan muat 138 ton, tapi total yang dimuat 538 ton, tiga kali lipat," kata Soerjanto.

KNKT juga menyoroti kurangnya bridge resource management atau kerjasama seluruh sumber daya yang terlibat dalam pemuatan kapal.

Bahkan, sumber daya yang ada juga dinilai gagal mendeteksi hazard atau peringatan potensi bahaya yang menjadi cerminan gagalnya penerapan International Safety Management (ISM) code.

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Hasil Otopsi, Bayi Syifa di Sumenep Tewas akibat Penganiayaan
Hasil Otopsi, Bayi Syifa di Sumenep Tewas akibat Penganiayaan
Surabaya
Pendapatan Anjlok 70 Persen, Gelombang PHK Mulai Terjadi di Restoran dan Hotel di Ngawi
Pendapatan Anjlok 70 Persen, Gelombang PHK Mulai Terjadi di Restoran dan Hotel di Ngawi
Surabaya
Korban Mutilasi di Mojokerto Tidak Sedang Hamil
Korban Mutilasi di Mojokerto Tidak Sedang Hamil
Surabaya
Polda Jatim Tangkap 2 Terduga Provokator Pembakaran Grahadi
Polda Jatim Tangkap 2 Terduga Provokator Pembakaran Grahadi
Surabaya
Warga Bentuk PAM Swakarsa Usai Ramai Aksi, Eri Cahyadi: Pastikan Surabaya Aman
Warga Bentuk PAM Swakarsa Usai Ramai Aksi, Eri Cahyadi: Pastikan Surabaya Aman
Surabaya
Pria di Bangkalan Tewas Usai Diserang Dua Orang di Tepi Jalan
Pria di Bangkalan Tewas Usai Diserang Dua Orang di Tepi Jalan
Surabaya
Pelaku Mutilasi Berupaya Hilangkan Sidik Jari Korban, Kapolres Mojokerto: Agar Sulit Diidentifikasi
Pelaku Mutilasi Berupaya Hilangkan Sidik Jari Korban, Kapolres Mojokerto: Agar Sulit Diidentifikasi
Surabaya
Remaja Pembuang Bayi di Pasuruan Diketahui Hamil Sejak SMP
Remaja Pembuang Bayi di Pasuruan Diketahui Hamil Sejak SMP
Surabaya
Kadisdik Magetan: Meski Sempat Terlambat, Bantuan Chromebook Tetap Bisa Digunakan Hingga Saat ini
Kadisdik Magetan: Meski Sempat Terlambat, Bantuan Chromebook Tetap Bisa Digunakan Hingga Saat ini
Surabaya
Pria di Bangkalan Tewas Usai Dibacok 2 Orang di Tepi Jalan
Pria di Bangkalan Tewas Usai Dibacok 2 Orang di Tepi Jalan
Surabaya
Rekam Jejak Irfan Yusuf, dari Ponpes Tebuireng Jombang Kini Menteri Haji dan Umrah
Rekam Jejak Irfan Yusuf, dari Ponpes Tebuireng Jombang Kini Menteri Haji dan Umrah
Surabaya
Longsor Tutup Jalan Trans Ende-Maumere, Aktivitas Warga Terganggu
Longsor Tutup Jalan Trans Ende-Maumere, Aktivitas Warga Terganggu
Surabaya
Khofifah Bantah PHK Massal di Gudang Garam: Itu Pensiun Dini, Hanya 200 Orang
Khofifah Bantah PHK Massal di Gudang Garam: Itu Pensiun Dini, Hanya 200 Orang
Surabaya
Amankan Iklim Investasi, Pemkab Situbondo Bentuk Satgas Tangani Ormas Terafiliasi Preman
Amankan Iklim Investasi, Pemkab Situbondo Bentuk Satgas Tangani Ormas Terafiliasi Preman
Surabaya
Penerbangan Rute Surabaya-Banyuwangi Aktif Lagi, Terbang 2 Kali Sepekan
Penerbangan Rute Surabaya-Banyuwangi Aktif Lagi, Terbang 2 Kali Sepekan
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau