JEMBER, KOMPAS.com - Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Jember mengaku pernah mendapatkan keluhan dari karyawan PT SB, perusahaan tempat kerja Febri Arisandi yang tewas karena dugaan gantung diri di mes pabrik pada Jum'at (22/8/2025).
Kabid Hubungan Industrial Disnaker Jember Habib Salim mengatakan, pernah menerima pengaduan dari karyawan PT SB terkait hak dasar yang dipenuhi perusahaan tersebut.
"Tapi sudah ditangani oleh pengawas dari Disnakertrans Provinsi Jatim, tapi kemudian (karyawannya) sudah keluar," bebernya saat dikonfirmasi, Sabtu (23/8/2025).
Baca juga: Buruh Pabrik di Jember Diduga Bunuh Diri karena Disekap, Polisi Periksa 8 Orang
Ihwal dugaan penyekapan oleh pihak perusahaan yang diduga membuat korban stres hingga bunuh diri, ia mengaku sudah mendengar kabar tersebut.
Habib mengatakan, sejak kemarin berupaya berkoordinasi dengan pimpinan PT SB, tetapi yang bersangkutan masih dimintai keterangan di Polres Jember.
"Kami mau ke sana (PT SB) untuk koordinasi tapi karena pimpinannya masih dengan (berurusan) Polres kami enggak usah dulu karena prosesnya di penyidikan," ujar dia.
Ia mengaku masih menunggu hasil penyelidikan polisi karena berkaitan dengan kasus pidana.
Disnaker, kata dia, ranahnya berada di bidang perdata. Untuk mengusut adanya dugaan pelanggaran ketenagakerjaan ini, pihaknya akan berkoordinasi dengan pengawas dari Disnakertrans Jatim.
"Tapi kalau ada informasi lain tentang pelanggaran ya kami juga siap menerima (laporan) dan kami sampaikan ke pengawas," katanya.
Baca juga: Buruh Pabrik di Jember Ditemukan Tewas di Kamar Mes, Diduga Bunuh Diri karena Depresi Disekap
Namun, hingga kini, penanganan masih menjadi wewenang Polres Jember.
Habib menyampaikan, kabar terbaru yang didapat, jenazah buruh pabrik PT SB tersebut masih dalam proses otopsi.
"Kami menanyakan otopsinya keluar kapan, masih dalam satu minggu," ujarnya.
Febri merupakan staf gudang di perusahaan distributor tepung di Jalan Yos Sudarso Nomor 58, Lingkungan Sumber Ketangi, Kelurahan Wirolegi, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Oleh keluarganya, ia ditemukan tewas di kamar mes pabrik.
Kabar yang disampaikan keluarga bahwa korban diduga disekap selama dua hari oleh pihak perusahaan.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini