Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5.466 Ton Gula Menumpuk di Pabrik Kedawung Pasuruan, Petani Tebu Terancam Tak Bisa Menanam Lagi

Kompas.com - 27/08/2025, 11:24 WIB
Moh. Anas,
Andi Hartik

Tim Redaksi

PASURUAN, KOMPAS.com - Petani tebu di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, merugi imbas beredarnya gula rafinasi secara bebas di pasaran. Petani berharap ada tindakan tegas dari pemerintah untuk menghentikan peredaran gula rafinasi.

Kini, sebanyak 5.466 ton gula kristal putih petani masih menumpuk di Pabrik Gula Kedawung.

"Program pemerintah untuk swasembada pangan memang sudah betul, namun realitanya petani tebu merugi. Karena tumpukan gula masih menumpuk di pabrik gula akibat gula rafinasi beredar bebas," kata Ketua Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Kabupaten Pasuruan, Mawardi, Rabu (27/8/2025).

Baca juga: Sopir Angkutan Dieng-Batur Gelar Aksi Mogok, Protes Adanya Jeep Wisata Tanpa Trayek Resmi

Dia menyebutkan, di Pabrik Gula Kedawung, terdapat 5.466 ton gula petani yang belum terjual. Sedangkan, pabrik masih terus melakukan penggilingan tebu hingga Desember 2025.

Jika gula petani terus menumpuk hingga masuk musim tanam pada bulan Januari, dipastikan petani tidak dapat menanam kembali tebu.

Baca juga: Tak Terserap Pasar, 10 Ton Gula Petani Jember Akan Dibeli Danantara

"Saat ini kelompok petani tebu belum dapat membayar utang bank. Solusinya, pemerintah segera beli gula yang di Pabrik Gula Kedawung," katanya.

Sedangkan untuk jumlah petani tebu di Kabupaten Pasuruan sebanyak 5.000 orang dengan jumlah lahan seluas 2.500 hektar. Selama melakukan tanam tebu hingga masuk pada penggilingan, petani mengandalkan modal dari pinjaman bank.

"Untuk harga pokok produksi tebu sebesar Rp 14.500 masih wajar. Namun kondisi saat ini, panen tebu, GKP (Gula Kristal Putih) kalah terdesak adanya gula rafinasi di pasar," ujarnya.

Dengan kondisi tersebut, kini petani tebu hanya mengandalkan kebijakan pemerintah, yakni dengan melibatkan Satgas Pangan di lapangan untuk menyetop peredaran gula rafinasi dan membeli gula rakyat di pabrik gula.

"Agar bisa tanam lagi, yang dilakukan pemerintah setop gula rafinasi di pasar umum dan beli gula kami di pabrik," katanya.

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Hasil Otopsi, Bayi Syifa di Sumenep Tewas akibat Penganiayaan
Hasil Otopsi, Bayi Syifa di Sumenep Tewas akibat Penganiayaan
Surabaya
Pendapatan Anjlok 70 Persen, Gelombang PHK Mulai Terjadi di Restoran dan Hotel di Ngawi
Pendapatan Anjlok 70 Persen, Gelombang PHK Mulai Terjadi di Restoran dan Hotel di Ngawi
Surabaya
Korban Mutilasi di Mojokerto Tidak Sedang Hamil
Korban Mutilasi di Mojokerto Tidak Sedang Hamil
Surabaya
Polda Jatim Tangkap 2 Terduga Provokator Pembakaran Grahadi
Polda Jatim Tangkap 2 Terduga Provokator Pembakaran Grahadi
Surabaya
Warga Bentuk PAM Swakarsa Usai Ramai Aksi, Eri Cahyadi: Pastikan Surabaya Aman
Warga Bentuk PAM Swakarsa Usai Ramai Aksi, Eri Cahyadi: Pastikan Surabaya Aman
Surabaya
Pria di Bangkalan Tewas Usai Diserang Dua Orang di Tepi Jalan
Pria di Bangkalan Tewas Usai Diserang Dua Orang di Tepi Jalan
Surabaya
Pelaku Mutilasi Berupaya Hilangkan Sidik Jari Korban, Kapolres Mojokerto: Agar Sulit Diidentifikasi
Pelaku Mutilasi Berupaya Hilangkan Sidik Jari Korban, Kapolres Mojokerto: Agar Sulit Diidentifikasi
Surabaya
Remaja Pembuang Bayi di Pasuruan Diketahui Hamil Sejak SMP
Remaja Pembuang Bayi di Pasuruan Diketahui Hamil Sejak SMP
Surabaya
Kadisdik Magetan: Meski Sempat Terlambat, Bantuan Chromebook Tetap Bisa Digunakan Hingga Saat ini
Kadisdik Magetan: Meski Sempat Terlambat, Bantuan Chromebook Tetap Bisa Digunakan Hingga Saat ini
Surabaya
Pria di Bangkalan Tewas Usai Dibacok 2 Orang di Tepi Jalan
Pria di Bangkalan Tewas Usai Dibacok 2 Orang di Tepi Jalan
Surabaya
Rekam Jejak Irfan Yusuf, dari Ponpes Tebuireng Jombang Kini Menteri Haji dan Umrah
Rekam Jejak Irfan Yusuf, dari Ponpes Tebuireng Jombang Kini Menteri Haji dan Umrah
Surabaya
Longsor Tutup Jalan Trans Ende-Maumere, Aktivitas Warga Terganggu
Longsor Tutup Jalan Trans Ende-Maumere, Aktivitas Warga Terganggu
Surabaya
Khofifah Bantah PHK Massal di Gudang Garam: Itu Pensiun Dini, Hanya 200 Orang
Khofifah Bantah PHK Massal di Gudang Garam: Itu Pensiun Dini, Hanya 200 Orang
Surabaya
Amankan Iklim Investasi, Pemkab Situbondo Bentuk Satgas Tangani Ormas Terafiliasi Preman
Amankan Iklim Investasi, Pemkab Situbondo Bentuk Satgas Tangani Ormas Terafiliasi Preman
Surabaya
Penerbangan Rute Surabaya-Banyuwangi Aktif Lagi, Terbang 2 Kali Sepekan
Penerbangan Rute Surabaya-Banyuwangi Aktif Lagi, Terbang 2 Kali Sepekan
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau