PAMEKASAN, KOMPAS.com - Pustakawan di Pamekasan menunjukkan dedikasi luar biasa dalam meningkatkan literasi anak di daerah pedalaman.
Meskipun menghadapi tantangan berat, seperti mobil yang tergelincir, mereka tetap berkomitmen untuk membawa ribuan buku ke sekolah-sekolah di wilayah pelosok.
Sejak pukul 06.30, para pustakawan telah berseragam dan bersiap menuju lokasi tujuan.
"Mobil kami terperosok berkali-kali sudah biasa," ungkap Kusairi, salah satu pustakawan dari Perpusda M Tabrani Pamekasan.
Dengan semangat yang tinggi, Kusairi menekankan pentingnya literasi anak di tengah keterbatasan buku di sekolah-sekolah.
Baca juga: Jatuh Bangun Acil sebagai Pustakawan, Tak Hanya Duduk dan Melayani tapi Melakukan Banyak Hal Besar
Ia menambahkan, "Ban mobil kami masuk ke selokan sampai dibantu banyak warga sudah lebih dari sekali." Menurutnya, kehadiran pustakawan di sekolah sangat penting.
Mereka membawa 2.500 buku yang harus dipilih untuk dibaca oleh siswa di pedesaan.
"Bagi kami tidak mengenal kata istirahat demi anak di pedesaan. Mereka harus tahu buku-buku baru di tengah keterbatasan perpustakaan sekolah," ujarnya.
Sebelum berangkat, pustakawan tidak hanya memeriksa buku, tetapi juga mengecek kondisi kendaraan.
Satu pustakawan bertugas mengemudikan mobil, sementara dua lainnya menyiapkan buku untuk siswa.
"Kami menyasar sekolah di wilayah Pantai Utara, bahkan di perbatasan kota antara Pamekasan dan Sumenep," jelasnya.
Baca juga: Buku, Pembaca dan Cinta Jalan Hidup sebagai Pustakawan Milenial dari Kota Malang
Kusairi menekankan pentingnya kehadiran perpustakaan keliling di daerah utara yang cukup jauh dari perpustakaan konvensional.
"Sangat penting untuk didatangi perpustakaan keliling setiap waktu," katanya.
Ia dan rekan-rekannya terus mencari informasi tentang sekolah-sekolah yang tertinggal dan mengatur jadwal kunjungan.
Dengan pengalaman belasan tahun sebagai pustakawan, Kusairi tidak pernah mengeluh.