Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemarau Basah Bikin Kualitas dan Harga Tembakau Turun, Petani di Madiun Rugi

Kompas.com - 15/09/2025, 14:44 WIB
Muhlis Al Alawi,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com - Musim kemarau basah yang masih berlangsung di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, berdampak buruk bagi petani tembakau di Desa Ngale, Kecamatan Pilangkenceng.

Curah hujan yang tidak menentu menyebabkan penurunan kualitas daun tembakau serta harga jualnya.

Wariyem, salah satu petani tembakau yang dijumpai pada Senin (15/9/2025), mengungkapkan bahwa kualitas daun tembakau menurun akibat seringnya hujan selama musim kemarau basah.

"Kalau musim hujan, daun tembakau jadi merah-merah hingga mengakibatkan kualitasnya turun. Harganya jual pun ikut turun. Sebelumnya harga jual kering rajang Rp 48.000, dan saat ini turun menjadi Rp 45.000 per kilogram," kata Wariyem.

Baca juga: Petani Merugi, Kemarau Basah Rusak Daun Tembakau Madura Siap Panen

Mulyono, petani tembakau lainnya, juga mengeluhkan perubahan cuaca yang berganti-ganti antara hujan dan panas.

Ia menyatakan bahwa kondisi ini membuat daun tembakau tidak lebar dan tidak gemuk seperti saat musim panas.

"Kualitas daun tembakau yang tidak bagus akan menjadikan harga turun hingga membuat petani merugi. Kalau harganya rendah terus, ya kami sebagai petani akan merugi," ujar Mulyono.

Ia berharap harga daun tembakau tidak turun lagi agar petani masih dapat menutupi biaya produksi.

Kabid Perkebunan Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun, Imron Rosidi, menyatakan bahwa produksi tembakau di wilayah Kabupaten Madiun tahun ini mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu.

Penyebabnya adalah hujan yang masih terjadi hingga bulan Mei, yang berpengaruh pada produktivitas tembakau.

Baca juga: Petani Tembakau di Ngawi Menjerit, Gagal Panen dan Harga Anjlok

"Faktor cuaca sangat berpengaruh. Kondisi basah akan membuat kadar tembakau menurun dan jumlah produksinya berkurang," kata Imron.

Ia juga menyebutkan bahwa di Kecamatan Pilangkenceng, luas lahan tembakau tahun ini hanya mencapai 122 hektar, padahal tahun sebelumnya lahan yang ditanami tembakau mencapai 140 hektar.

Selain itu, harga daun tembakau juga menurun drastis dari Rp 50.000 menjadi Rp 40.000 per kilogram.

Meskipun mengalami kerugian, petani tetap bertahan menanam tembakau karena sudah berpengalaman menghadapi risiko cuaca dan harga pasar.

Harapannya, harga saat ini masih stabil sehingga tidak merugikan petani tembakau.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Estimasi Awal, Kuota Haji di Kabupaten Pasuruan 2026 Naik 267 Orang
Estimasi Awal, Kuota Haji di Kabupaten Pasuruan 2026 Naik 267 Orang
Surabaya
Sopir Pikap di Pamekasan Borong 30 Jeriken Solar di SPBU Bermodal 2 Surat Kuasa
Sopir Pikap di Pamekasan Borong 30 Jeriken Solar di SPBU Bermodal 2 Surat Kuasa
Surabaya
Surabaya dan Dilema 'Thrifting', antara Simbol Gaya Hidup dan Ancaman Limbah Fesyen
Surabaya dan Dilema "Thrifting", antara Simbol Gaya Hidup dan Ancaman Limbah Fesyen
Surabaya
Para Pejabat Pensiun, 138 SDN di Kabupaten Blitar Tak Punya Kepala Sekolah
Para Pejabat Pensiun, 138 SDN di Kabupaten Blitar Tak Punya Kepala Sekolah
Surabaya
Eri Cahyadi Tanggapi Video Viral Admin di Instagram: Saya Selalu Kasih Kesempatan untuk Anak Muda
Eri Cahyadi Tanggapi Video Viral Admin di Instagram: Saya Selalu Kasih Kesempatan untuk Anak Muda
Surabaya
Remaja Asal Surabaya Dianiaya hingga Tewas di Sampang, Polisi Segera Panggil 2 Saksi
Remaja Asal Surabaya Dianiaya hingga Tewas di Sampang, Polisi Segera Panggil 2 Saksi
Surabaya
Pesan Khofifah untuk Siswa SMA Jatim yang Menjalani TKA: Jaga Emosi Tetap Stabil
Pesan Khofifah untuk Siswa SMA Jatim yang Menjalani TKA: Jaga Emosi Tetap Stabil
Surabaya
Bertengkar dengan Pacar, Pria di Banyuwangi Ancam Bunuh Warga
Bertengkar dengan Pacar, Pria di Banyuwangi Ancam Bunuh Warga
Surabaya
Antre di SPBU Swasta, Warga Surabaya dan Sidoarjo Cari Aman di Tengah Isu Kualitas BBM
Antre di SPBU Swasta, Warga Surabaya dan Sidoarjo Cari Aman di Tengah Isu Kualitas BBM
Surabaya
Toko Swalayan di Blitar Dibobol Maling, Rokok dan Kosmetik Jutaan Rupiah Raib
Toko Swalayan di Blitar Dibobol Maling, Rokok dan Kosmetik Jutaan Rupiah Raib
Surabaya
Armuji Sidak Investasi Bodong yang Rugikan Korban Rp 1,2 M, Minta Pelaku Jual Aset untuk Ganti Rugi
Armuji Sidak Investasi Bodong yang Rugikan Korban Rp 1,2 M, Minta Pelaku Jual Aset untuk Ganti Rugi
Surabaya
Sapi Bobot 1,4 Ton Milik Faisal Menangkan Kontes Sapi di Jember, Pecahkan Rekor Nasional
Sapi Bobot 1,4 Ton Milik Faisal Menangkan Kontes Sapi di Jember, Pecahkan Rekor Nasional
Surabaya
Pengacara Aktivis Aksi 30 Agustus Kediri Pertanyakan Pasal Berlapis yang Jerat Kliennya
Pengacara Aktivis Aksi 30 Agustus Kediri Pertanyakan Pasal Berlapis yang Jerat Kliennya
Surabaya
Angin Kencang Rusak 5 Rumah di 4 Kecamatan di Pamekasan
Angin Kencang Rusak 5 Rumah di 4 Kecamatan di Pamekasan
Surabaya
Tinjau Pelaksanaan Hari Pertama TKA di Jatim, Khofifah Pastikan Kesiapan Listrik dan Internet
Tinjau Pelaksanaan Hari Pertama TKA di Jatim, Khofifah Pastikan Kesiapan Listrik dan Internet
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau