Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desa Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Desa Wisata Terbaik PBB

Kompas.com - 19/10/2025, 10:13 WIB
Fitri Anggiawati,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Kabupaten Banyuwangi kembali mencatatkan prestasi gemilang di kancah global.

Kali ini, Desa Wisata Adat Osing Kemiren secara resmi masuk menjadi bagian dari Jaringan Desa Wisata Terbaik Dunia, The Best Tourism Villages Upgrade Programme 2025, yang ditetapkan oleh United Nations Tourism (UN Tourism) atau Badan Pariwisata Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Penetapan ini diumumkan dalam ajang Best Tourism Villages by UN Tourism-2025 Ceremony and Third Annual Network Meeting di Huzhou, China, Jumat (17/10/2025), mengukuhkan Kemiren sebagai destinasi pedesaan global yang sukses melestarikan budaya Suku Osing.

Baca juga: Kala Bule Chili Lawan Pendekar Suku Osing di Mencak Sumping Banyuwangi

Tahun ini ajang tersebut diikuti lebih dari 270 desa wisata dari 65 negara anggota UN Tourism, yang kemudian dipilih melalui proses penilaian ketat oleh dewan ahli independen.

Dewan penilai independen menilai kandidat berdasarkan beberapa kriteria utama. Meliputi, potensi dan pelestarian sumber daya alam dan budaya. Keberlanjutan ekonomi, sosial, dan lingkungan. Pengembangan pariwisata dan integrasi rantai nilai lokal. Tata kelola, infrastruktur, serta keamanan dan keselamatan wisatawan.

Setelah seleksi ketat, terpilih 72 desa dari Afrika, Amerika, Asia, Eropa, dan Timur Tengah, yang menjadi bagian dari Jaringan Desa Wisata Terbaik. Terdiri dari 52 best tourism village dan 20 best torism village update programme. Desa Kemiren Banyuwangi masuk dalam The Best Tourism Villages Upgrade Programme 2025.

Dengan terpilihnya Desa Kemiren, maka desa yang mayoritas dihuni oleh suku Osing-suku asli Banyuwangi-tersebut masuk dalam jaringan destinasi pedesaan global UN Tourism.

Sekretaris Jenderal UN Tourism, Zurab Pololikashvili, mengatakan pariwisata terbukti menjadi katalis pembangunan yang inklusif dan berkeadilan bagi masyarakat pedesaan.

“Pariwisata mampu menjadi alat yang kuat untuk mendorong kemakmuran bersama, pertumbuhan inklusif, dan kesetaraan wilayah. Desa Wisata Terbaik 2025 menunjukkan bagaimana komunitas lokal melestarikan warisan budaya dan alam mereka, sambil menciptakan peluang ekonomi baru. Dengan memanfaatkan potensi pariwisata, mereka membangun masa depan yang berkelanjutan tanpa meninggalkan siapa pun,” ujarnya dalam keterangan resmi.

Desa Kemiren Banyuwangi

Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi merupakan salah satu desa wisata budaya yang kaya akan tradisi dan kearifan lokal. Desa ini dihuni oleh masyarakat asli Suku Osing, yaitu suku asli Banyuwangi yang masih mempertahankan adat dan budaya leluhur mereka.

Keunikan budaya Osing terlihat dari bahasa, arsitektur rumah tradisional, serta berbagai ritual dan upacara adat yang masih dijalankan hingga kini. Desa Kemiren menjadi tempat yang ideal untuk mengenal lebih dekat budaya khas Banyuwangi.

Desa ini bukan hanya menjadi tempat wisata, tetapi juga pusat pelestarian budaya Osing yang semakin langka di tengah arus modernisasi. Di desa ini kita terdapat sanggar tari Gandrung, beragam tradisi adat seperti Tumpeng Sewu, Barong Ider Bumi, hingga mocoan Lontar Yusuf.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengaku bangga atas prestasi internasional yang diraih Desa Kemiren.

"Prestasi ini adalah buah dari semangat gotong royong, dan komitmen kuat masyarakat Banyuwangi, khususnya warga Kemiren dalam melestarikan budaya serta mengembangkan pariwisata berkelanjutan," kata Ipuk.

Menurut Ipuk raihan ini buah dari kekuatan budaya lokal dan pembangunan pariwisata yang berpihak pada lingkungan dan kearifan lokal.

Baca juga: Banyuwangi Uji Coba Pendaftaran Digitalisasi Bansos, Dimulai dari Desa Kemiren

"Kemiren telah menunjukkan bahwa desa dengan akar budaya yang kuat bisa maju dan mendunia tanpa kehilangan jati dirinya. Ini menjadi penyemangat bagi kami untuk terus memperkuat ekosistem pariwisata yang inklusif, berkelanjutan, dan berbasis budaya," tambah Ipuk.

Dalam ajang tersebut Banyuwangi diwakili oleh Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata, Hariyanto, dan perwakilan Desa Kemiren, Muhamad Nanda Al Hakim Akbar.

Prestasi ini mengulang sukses Banyuwangi di kancah pariwisata dunia. Sebelumnya pada 2016, Banyuwangi meraih UNWTO Awards for Excellence and Innovation in Tourism (kini UN Tourism) untuk kategori "Inovasi Kebijakan Publik dan Tata Kelola", mengalahkan nominator dari Kolombia, Kenya, dan Puerto Rico.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Perahu Tenggelam, Nelayan di Nusa Penida Hilang Kemudian Ditemukan Selamat
Perahu Tenggelam, Nelayan di Nusa Penida Hilang Kemudian Ditemukan Selamat
Surabaya
Julukan Kota Mangga Probolinggo Mulai Pudar, Produksi Turun dan Kebun Beralih Jadi Permukiman
Julukan Kota Mangga Probolinggo Mulai Pudar, Produksi Turun dan Kebun Beralih Jadi Permukiman
Surabaya
Cuaca Ekstrem, 8 Kecamatan di Madiun Rawan Terdampak Bencana
Cuaca Ekstrem, 8 Kecamatan di Madiun Rawan Terdampak Bencana
Surabaya
7 Kecamatan Rawan Bencana, BMKG Banyuwangi Imbau Masyarakat Waspada
7 Kecamatan Rawan Bencana, BMKG Banyuwangi Imbau Masyarakat Waspada
Surabaya
Eri Cahyadi Siapkan Dana Rp 5 Juta untuk Gen-Z Supaya Ikut Kembangkan Kampung
Eri Cahyadi Siapkan Dana Rp 5 Juta untuk Gen-Z Supaya Ikut Kembangkan Kampung
Surabaya
Pertamina Patra Niaga Tangani 462 Keluhan Motor Brebet di Jatim
Pertamina Patra Niaga Tangani 462 Keluhan Motor Brebet di Jatim
Surabaya
Estimasi Awal, Kuota Haji di Kabupaten Pasuruan 2026 Naik 267 Orang
Estimasi Awal, Kuota Haji di Kabupaten Pasuruan 2026 Naik 267 Orang
Surabaya
Sopir Pikap di Pamekasan Borong 30 Jeriken Solar di SPBU Bermodal 2 Surat Kuasa
Sopir Pikap di Pamekasan Borong 30 Jeriken Solar di SPBU Bermodal 2 Surat Kuasa
Surabaya
Surabaya dan Dilema 'Thrifting', antara Simbol Gaya Hidup dan Ancaman Limbah Fesyen
Surabaya dan Dilema "Thrifting", antara Simbol Gaya Hidup dan Ancaman Limbah Fesyen
Surabaya
Para Pejabat Pensiun, 138 SDN di Kabupaten Blitar Tak Punya Kepala Sekolah
Para Pejabat Pensiun, 138 SDN di Kabupaten Blitar Tak Punya Kepala Sekolah
Surabaya
Eri Cahyadi Tanggapi Video Viral Admin di Instagram: Saya Selalu Kasih Kesempatan untuk Anak Muda
Eri Cahyadi Tanggapi Video Viral Admin di Instagram: Saya Selalu Kasih Kesempatan untuk Anak Muda
Surabaya
Remaja Asal Surabaya Dianiaya hingga Tewas di Sampang, Polisi Segera Panggil 2 Saksi
Remaja Asal Surabaya Dianiaya hingga Tewas di Sampang, Polisi Segera Panggil 2 Saksi
Surabaya
Pesan Khofifah untuk Siswa SMA Jatim yang Menjalani TKA: Jaga Emosi Tetap Stabil
Pesan Khofifah untuk Siswa SMA Jatim yang Menjalani TKA: Jaga Emosi Tetap Stabil
Surabaya
Bertengkar dengan Pacar, Pria di Banyuwangi Ancam Bunuh Warga
Bertengkar dengan Pacar, Pria di Banyuwangi Ancam Bunuh Warga
Surabaya
Antre di SPBU Swasta, Warga Surabaya dan Sidoarjo Cari Aman di Tengah Isu Kualitas BBM
Antre di SPBU Swasta, Warga Surabaya dan Sidoarjo Cari Aman di Tengah Isu Kualitas BBM
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau