Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Hajatan di Jalan Raya, Warga Surabaya Lebih Pilih Sewa Gedung

Kompas.com - 27/10/2025, 18:55 WIB
Izzatun Najibah,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Sebagian warga Surabaya memilih menyewa gedung untuk menggelar acara pernikahan atau hajatan ketimbang membuka tenda menutup jalan raya.

Belakangan ini, hajatan yang menutup jalan raya menimbulkan pro dan kontra. Sampai-sampai, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya ikut turun tangan.

Laode Rachman Pratama (28), warga Kecamatan Bulak, Surabaya mengaku terganggu dengan adanya penutup jalan karena kegiatan hajatan.

“Sangat terganggu karena harus cari jalan alternatif saat pulang kerja dan itu buang-buang waktu,” kata Laode, Senin (27/10/2025).

Ia lebih memilih menyewa gedung apabila ingin menggelar acara pernikahan.

Baca juga: Tenda Hajatan Melanggar Bisa Kena Denda Rp 50 Juta, Anggota DPRD Surabaya Minta Tidak Buru-buru

Menurutnya, tempat tersebut lebih aman saat terjadi hujan. Hanya saja, menggelar hajatan di gedung akan dibebankan biaya yang lebih mahal dan undangan terbatas.

“Kalau di rumah lebih hemat catering, dekorasi, dan sewa baju. Minusnya menghambat aktivitas warga dan berdampak konflik sosial,” ungkapnya.

Berbeda dengan Laode, Aviona Partya Dewi (24) warga Pabean Cantikan yang bulan lalu baru saja melangsungkan pernikahan, terpaksa menyewa tenda untuk mengadakan pesta di rumah dan menutup jalan.

“Saya lebih pilih gedung. Tapi kemarin saya memang di tenda karena kemauan orang tua. Alasannya karena dekat dengan rumah dan muat banyak orang, juga waktunya panjang,” kata Aviona.

Baca juga: Eri Cahyadi Ungkap Syarat Dirikan Tenda Hajatan agar Tak Kena Denda Rp 50 Juta

Ia khawatir saat menggelar pesta pernikahan di rumah akan mengganggu para tetangga dan membuat warga sekitar tidak nyaman karena harus mencari jalan alternatif.

“Takut bikin orang lain susah, harus ganti rute karena gang rumah saya sempit dan ditutup total. Selain itu musiknya yang diputar berisik bikin warga terganggu,” ucapnya.

Aviona bersama suaminya sempat menghitung budget yang dibutuhkan untuk pesta pernikahan di rumah dan di gedung. Menurutnya, uang yang dibutuhkan hampir sama.

“Kalo ditotal semuanya harganya sama aja nikah di tenda sama di gedung. Sekitar Rp 100 juta,” ujarnya.

Hal yang sama dirasakan Wicaksana Isa Nugraha (25) warga Kecamatan Wonokromo, Surabaya. Ia tidak nyaman ketika harus mencari jalan alternatif saat jalan ditutup.

Baca juga: Eri Cahyadi Perketat Syarat Pasang Tenda Hajatan di Jalan Raya Surabaya

Ia berharap, keluarga yang menggelar acara pernikahan di rumah dengan membuka tenda dan menutup jalan lebih dulu memberikan pengumuman serta memastikan mendapat perizinan.

“Jalan itu milik publik. Bagi saya gak ada acara mendadak maka tentu dapat dilakukan komunikasi atau persiapan perizinan apabila kalau menutup jalan,” terangnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
7 Kecamatan Rawan Bencana, BMKG Banyuwangi Imbau Masyarakat Waspada
7 Kecamatan Rawan Bencana, BMKG Banyuwangi Imbau Masyarakat Waspada
Surabaya
Eri Cahyadi Siapkan Dana Rp 5 Juta untuk Gen-Z Supaya Ikut Kembangkan Kampung
Eri Cahyadi Siapkan Dana Rp 5 Juta untuk Gen-Z Supaya Ikut Kembangkan Kampung
Surabaya
Pertamina Patra Niaga Tangani 462 Keluhan Motor Brebet di Jatim
Pertamina Patra Niaga Tangani 462 Keluhan Motor Brebet di Jatim
Surabaya
Estimasi Awal, Kuota Haji di Kabupaten Pasuruan 2026 Naik 267 Orang
Estimasi Awal, Kuota Haji di Kabupaten Pasuruan 2026 Naik 267 Orang
Surabaya
Sopir Pikap di Pamekasan Borong 30 Jeriken Solar di SPBU Bermodal 2 Surat Kuasa
Sopir Pikap di Pamekasan Borong 30 Jeriken Solar di SPBU Bermodal 2 Surat Kuasa
Surabaya
Surabaya dan Dilema 'Thrifting', antara Simbol Gaya Hidup dan Ancaman Limbah Fesyen
Surabaya dan Dilema "Thrifting", antara Simbol Gaya Hidup dan Ancaman Limbah Fesyen
Surabaya
Para Pejabat Pensiun, 138 SDN di Kabupaten Blitar Tak Punya Kepala Sekolah
Para Pejabat Pensiun, 138 SDN di Kabupaten Blitar Tak Punya Kepala Sekolah
Surabaya
Eri Cahyadi Tanggapi Video Viral Admin di Instagram: Saya Selalu Kasih Kesempatan untuk Anak Muda
Eri Cahyadi Tanggapi Video Viral Admin di Instagram: Saya Selalu Kasih Kesempatan untuk Anak Muda
Surabaya
Remaja Asal Surabaya Dianiaya hingga Tewas di Sampang, Polisi Segera Panggil 2 Saksi
Remaja Asal Surabaya Dianiaya hingga Tewas di Sampang, Polisi Segera Panggil 2 Saksi
Surabaya
Pesan Khofifah untuk Siswa SMA Jatim yang Menjalani TKA: Jaga Emosi Tetap Stabil
Pesan Khofifah untuk Siswa SMA Jatim yang Menjalani TKA: Jaga Emosi Tetap Stabil
Surabaya
Bertengkar dengan Pacar, Pria di Banyuwangi Ancam Bunuh Warga
Bertengkar dengan Pacar, Pria di Banyuwangi Ancam Bunuh Warga
Surabaya
Antre di SPBU Swasta, Warga Surabaya dan Sidoarjo Cari Aman di Tengah Isu Kualitas BBM
Antre di SPBU Swasta, Warga Surabaya dan Sidoarjo Cari Aman di Tengah Isu Kualitas BBM
Surabaya
Toko Swalayan di Blitar Dibobol Maling, Rokok dan Kosmetik Jutaan Rupiah Raib
Toko Swalayan di Blitar Dibobol Maling, Rokok dan Kosmetik Jutaan Rupiah Raib
Surabaya
Armuji Sidak Investasi Bodong yang Rugikan Korban Rp 1,2 M, Minta Pelaku Jual Aset untuk Ganti Rugi
Armuji Sidak Investasi Bodong yang Rugikan Korban Rp 1,2 M, Minta Pelaku Jual Aset untuk Ganti Rugi
Surabaya
Sapi Bobot 1,4 Ton Milik Faisal Menangkan Kontes Sapi di Jember, Pecahkan Rekor Nasional
Sapi Bobot 1,4 Ton Milik Faisal Menangkan Kontes Sapi di Jember, Pecahkan Rekor Nasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau