Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Situbondo: Pesantren Ambruk Murni karena Faktor Alam, Pemkab Beri Bantuan

Kompas.com - 29/10/2025, 18:58 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

SITUBONDO, KOMPAS.com - Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo menegaskan, ambruknya Pondok Pesantren Salafiah Syafi'iyah Syekh Abdul Qodir Jaelani, Situbondo, terjadi murni karena faktor alam. 

"Ambruk karena angin dan hujan, jadi dua lantai di bawahnya lorong. Lantai yang atapnya ambruk di bawahnya lorong," ungkap dia dalam percakapan dengan Kompas.com, Rabu sore (29/10/2025).

Baca juga: Selidiki Atap Ponpes Ambruk, Kapolres Situbondo Akan Datangkan Ahli

Selanjutnya, karena insiden ini terjadi akibat faktor alam, maka Pemkab akan menghitung biaya perbaikan pesantren tersebut dengan menggunakan dana belanja tak terduga (BTT).

"Harus dihitung (besarannya). Ini sedang proses. Di kisaran Rp 25-30 juta, tapi masih dihitung ya," kata Bupati.

Sementara itu, terkait korban dan korban jiwa, Bupati mengaku sudah menerima laporan dari pihak rumah sakit, bahwa semua korban sudah tertangani.  

Baca juga: Kesaksian Santriwati Korban Asrama Ponpes Ambruk di Situbondo: Saya Terlelap, Tiba-tiba Runtuh

"Tapi pagi saya dapat kabar dari direktur rumah sakit, semua ditangani," tegas dia. 

Bupati mengatakan, untuk korban tewas diberikan santunan sebesar Rp 5 juta. Sementara, untuk korban yang dirawat, semua biaya perawatannya ditanggung oleh Pemkab Situbondo.

"Kita biayai semuanya pake program Brantas Plus," sebut dia. 

Sebelumnya diberitakan, Pondok Pesantren Salafiah Syafi'iyah Syekh Abdul Qodir Jaelani Besuki Situbondo dihuni oleh 300 santri, berusia antara 10-19 tahun.

Baca juga: Bangunan Asrama Putri Ponpes yang Ambruk di Situbondo Berusia 2 Tahun 4 Bulan

Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu PrayogoKOMPAS.com / Ridho Abdullah Akbar Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo

"Untuk di bangunan asrama putri ada 19 orang, 15 orang luka-luka dan 4 orang mendapat rawatan inap," kata Kepala Pengasuh Pondok Pesantren, Kiai Muhammad Hasan Nailul Ilmi.

Satu korban tewas adalah Putri (12), warga Dusun Rawan, Desa Besuki, Kecamatan Besuki, Situbondo. Sedangkan tiga lainnya sedang dirawat di RS.

Sebelum kejadian tersebut, sudah ada tanda bahwa atap itu akan roboh. Seperti ada suara dari atas. Namun, suara itu tidak membuat takut.

"Bangunan ini masih baru berusia dua tahun empat bulan (dibangun 2022), saya tidak menyangka akan terjadi seperti ini," kata Hasan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Dua Kecelakaan Terjadi Hampir Bersamaan di Sidoarjo
Dua Kecelakaan Terjadi Hampir Bersamaan di Sidoarjo
Surabaya
Perahu Tenggelam, Nelayan di Nusa Penida Hilang Kemudian Ditemukan Selamat
Perahu Tenggelam, Nelayan di Nusa Penida Hilang Kemudian Ditemukan Selamat
Surabaya
Julukan Kota Mangga Probolinggo Mulai Pudar, Produksi Turun dan Kebun Beralih Jadi Permukiman
Julukan Kota Mangga Probolinggo Mulai Pudar, Produksi Turun dan Kebun Beralih Jadi Permukiman
Surabaya
Cuaca Ekstrem, 8 Kecamatan di Madiun Rawan Terdampak Bencana
Cuaca Ekstrem, 8 Kecamatan di Madiun Rawan Terdampak Bencana
Surabaya
7 Kecamatan Rawan Bencana, BMKG Banyuwangi Imbau Masyarakat Waspada
7 Kecamatan Rawan Bencana, BMKG Banyuwangi Imbau Masyarakat Waspada
Surabaya
Eri Cahyadi Siapkan Dana Rp 5 Juta untuk Gen-Z Supaya Ikut Kembangkan Kampung
Eri Cahyadi Siapkan Dana Rp 5 Juta untuk Gen-Z Supaya Ikut Kembangkan Kampung
Surabaya
Pertamina Patra Niaga Tangani 462 Keluhan Motor Brebet di Jatim
Pertamina Patra Niaga Tangani 462 Keluhan Motor Brebet di Jatim
Surabaya
Estimasi Awal, Kuota Haji di Kabupaten Pasuruan 2026 Naik 267 Orang
Estimasi Awal, Kuota Haji di Kabupaten Pasuruan 2026 Naik 267 Orang
Surabaya
Sopir Pikap di Pamekasan Borong 30 Jeriken Solar di SPBU Bermodal 2 Surat Kuasa
Sopir Pikap di Pamekasan Borong 30 Jeriken Solar di SPBU Bermodal 2 Surat Kuasa
Surabaya
Surabaya dan Dilema 'Thrifting', antara Simbol Gaya Hidup dan Ancaman Limbah Fesyen
Surabaya dan Dilema "Thrifting", antara Simbol Gaya Hidup dan Ancaman Limbah Fesyen
Surabaya
Para Pejabat Pensiun, 138 SDN di Kabupaten Blitar Tak Punya Kepala Sekolah
Para Pejabat Pensiun, 138 SDN di Kabupaten Blitar Tak Punya Kepala Sekolah
Surabaya
Eri Cahyadi Tanggapi Video Viral Admin di Instagram: Saya Selalu Kasih Kesempatan untuk Anak Muda
Eri Cahyadi Tanggapi Video Viral Admin di Instagram: Saya Selalu Kasih Kesempatan untuk Anak Muda
Surabaya
Remaja Asal Surabaya Dianiaya hingga Tewas di Sampang, Polisi Segera Panggil 2 Saksi
Remaja Asal Surabaya Dianiaya hingga Tewas di Sampang, Polisi Segera Panggil 2 Saksi
Surabaya
Pesan Khofifah untuk Siswa SMA Jatim yang Menjalani TKA: Jaga Emosi Tetap Stabil
Pesan Khofifah untuk Siswa SMA Jatim yang Menjalani TKA: Jaga Emosi Tetap Stabil
Surabaya
Bertengkar dengan Pacar, Pria di Banyuwangi Ancam Bunuh Warga
Bertengkar dengan Pacar, Pria di Banyuwangi Ancam Bunuh Warga
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau