Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Bulan Pasca-tragedi, Keluarga Korban KMP Tunu Pratama Jaya Masih Perjuangkan Santunan

Kompas.com - 29/10/2025, 20:09 WIB
Fitri Anggiawati,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Keluarga korban tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali pada 2 Juli 2025, masih perjuangkan santunan hingga saat ini.

Para keluarga mendatangi Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Jawa Timur untuk audiensi dengan berbagai pihak untuk mendapatkan kejelasan terkait santunan Jasa Raharja.

Dalam pertemuan itu terungkap alasan santunan Jasa Raharja tak kunjung cair karena ada kekeliruan dalam administrasi pengajuan santunan.

Perwakilan keluarga, Halili Abdul Gani mengatakan hasil audiensi memang terdapat kekeliruan nama korban yang diajukan. Kesalahan itu menjadi ganjalan pencairan santunan.

Baca juga: 3 Bulan Hilang, Kondisi Mayat Korban KMP Tunu Pratama Jaya Masih 80 Persen

"Memang benar ada satu nama tidak sesuai dokumen yang masuk diawal. Permasalahannya hanya salah nama. Tapi tadi sudah clear," kata Halili, Rabu (29/10/2025).

Halili hadir bersama 14 ahli waris korban KMP Tunu Pratama Jaya, di mana keluarga mereka hingga kini belum ditemukan.

Meski begitu, mereka telah menerima santunan sebesar Rp 20 juta dari pengelola KMP Tunu, PT Raputra Jaya.

Sementara santunan dari Jasa Raharja belum diterima ahli waris sebab para korban tersebut tidak terdata dalam manifest kapal yang melayani penyeberangan dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk Bali itu.

Namun masalah manifes tersebut telah teratasi dengan dibuatnya kesepakatan stakeholder sebagai landasan untuk mengakui para korban yang tidak terdata di manifes sebagai penumpang sah KMP Tunu dan berhak mendapatkan santunan Jasa Raharja.

Baca juga: Asuransi 19 Korban KMP Tunu Pratama Jaya Tak Kunjung Cair, DPRD Banyuwangi Ultimatum PT Raputra Jaya

"Nama-namanya sudah terinventaris dan sudah diajukan. Seluruh pihak mengakui data itu dan siap mengawal," urainya.

Halili memberikan waktu sepekan kepada para stakeholder untuk memberikan kejelasan serta segera mencairkan dan menyalurkan santunan kepada ahli waris.

Ke depan, agar tragedi tersebut tak terulang kembali, Halili berharap adanya reformasi lalu lintas penyeberangan di Ketapang - Gilimanuk dengan penggantian kapal-kapal yang sudah tidak laik.

Sementara itu General Manager ASDP Ketapang, Yannes Kurniawan mengatakan proses sebenarnya sudah hampir final dan hanya ada beberapa catatan minor dan data masih perlu diverifikasi.

"Tapi sebenarnya ini sudah hampir final, kami berharap ini segera rampung sehingga ahli waris bisa segera menerima haknya," kata Yannes.

Hal yang sama juga diungkap Kepala Kantor Pelayanan Jasa Raharja Banyuwangi, Harry Kurniawan yang menyebut prosesnya saat ini sudah 99 persen.

Baca juga: Baru Semalam Ditahan di Lapas, Tersangka Kasus KMP Tunu Pratama Jaya Disetujui Jadi Tahanan Kota

"Ini tinggal menunggu tanda tangan DPRD. Setelah rampung ditandatangani berkas diserahkan ke kami dan kami akan kirim ke Gubernur untuk disahkan. Kalau sudah disahkan santunan bisa kami salurkan," kata Harry.

Hingga kini total Jasa Raharja telah menyerahkan asuransi kematian kepada 20 korban KMP Tunu Pratama Jaya yang ditemukan meninggal dunia dan telah teridentifikasi.

"Terakhir kemarin yang ditemukan di Bali atas nama Muhammad Sakur warga Pasuruan. Itu sudah kami salurkan," tandasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Perahu Tenggelam, Nelayan di Nusa Penida Hilang Kemudian Ditemukan Selamat
Perahu Tenggelam, Nelayan di Nusa Penida Hilang Kemudian Ditemukan Selamat
Surabaya
Julukan Kota Mangga Probolinggo Mulai Pudar, Produksi Turun dan Kebun Beralih Jadi Permukiman
Julukan Kota Mangga Probolinggo Mulai Pudar, Produksi Turun dan Kebun Beralih Jadi Permukiman
Surabaya
Cuaca Ekstrem, 8 Kecamatan di Madiun Rawan Terdampak Bencana
Cuaca Ekstrem, 8 Kecamatan di Madiun Rawan Terdampak Bencana
Surabaya
7 Kecamatan Rawan Bencana, BMKG Banyuwangi Imbau Masyarakat Waspada
7 Kecamatan Rawan Bencana, BMKG Banyuwangi Imbau Masyarakat Waspada
Surabaya
Eri Cahyadi Siapkan Dana Rp 5 Juta untuk Gen-Z Supaya Ikut Kembangkan Kampung
Eri Cahyadi Siapkan Dana Rp 5 Juta untuk Gen-Z Supaya Ikut Kembangkan Kampung
Surabaya
Pertamina Patra Niaga Tangani 462 Keluhan Motor Brebet di Jatim
Pertamina Patra Niaga Tangani 462 Keluhan Motor Brebet di Jatim
Surabaya
Estimasi Awal, Kuota Haji di Kabupaten Pasuruan 2026 Naik 267 Orang
Estimasi Awal, Kuota Haji di Kabupaten Pasuruan 2026 Naik 267 Orang
Surabaya
Sopir Pikap di Pamekasan Borong 30 Jeriken Solar di SPBU Bermodal 2 Surat Kuasa
Sopir Pikap di Pamekasan Borong 30 Jeriken Solar di SPBU Bermodal 2 Surat Kuasa
Surabaya
Surabaya dan Dilema 'Thrifting', antara Simbol Gaya Hidup dan Ancaman Limbah Fesyen
Surabaya dan Dilema "Thrifting", antara Simbol Gaya Hidup dan Ancaman Limbah Fesyen
Surabaya
Para Pejabat Pensiun, 138 SDN di Kabupaten Blitar Tak Punya Kepala Sekolah
Para Pejabat Pensiun, 138 SDN di Kabupaten Blitar Tak Punya Kepala Sekolah
Surabaya
Eri Cahyadi Tanggapi Video Viral Admin di Instagram: Saya Selalu Kasih Kesempatan untuk Anak Muda
Eri Cahyadi Tanggapi Video Viral Admin di Instagram: Saya Selalu Kasih Kesempatan untuk Anak Muda
Surabaya
Remaja Asal Surabaya Dianiaya hingga Tewas di Sampang, Polisi Segera Panggil 2 Saksi
Remaja Asal Surabaya Dianiaya hingga Tewas di Sampang, Polisi Segera Panggil 2 Saksi
Surabaya
Pesan Khofifah untuk Siswa SMA Jatim yang Menjalani TKA: Jaga Emosi Tetap Stabil
Pesan Khofifah untuk Siswa SMA Jatim yang Menjalani TKA: Jaga Emosi Tetap Stabil
Surabaya
Bertengkar dengan Pacar, Pria di Banyuwangi Ancam Bunuh Warga
Bertengkar dengan Pacar, Pria di Banyuwangi Ancam Bunuh Warga
Surabaya
Antre di SPBU Swasta, Warga Surabaya dan Sidoarjo Cari Aman di Tengah Isu Kualitas BBM
Antre di SPBU Swasta, Warga Surabaya dan Sidoarjo Cari Aman di Tengah Isu Kualitas BBM
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau