Elon Musk dan Bill Gates Kembali Saling Serang

Kompas.com - Diperbarui 28/05/2025, 05:32 WIB
Marsha Bremanda,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hubungan antara dua miliarder teknologi, Elon Musk dan Bill Gates, kembali memanas. Kali ini, perselisihan keduanya dipicu oleh isu kebijakan pemotongan anggaran donasi luar negeri yang dilakukan oleh DOGE (Department of Government Efficiency).

DOGE sendiri merupakan lembaga milik pemerintah Amerika Serikat yang dipimpin oleh Elon Musk. Adapun kebijakan pemotongan anggaran yang dibuat oleh DOGE ini berdampak pada salah satu program yaitu USAID (United States Agency for International Development).

Dalam wawancaranya dengan Financial Times pada awal Mei 2025, Gates menyebut bahwa kebijakan pemangkasan dana yang dilakukan oleh Musk (di bawah DOGE) bisa berdampak sangat buruk karena membahayakan nyawa anak-anak di negara miskin dan berkembang.

Menurut Gates, dengan dipangkasnya anggaran USAID maka distribusi untuk obat dan layanan kesehatan, seperti pencegahan HIV/AIDS atau penyakit lain di Mozambik atau Gaza bisa terhambat.

Untuk diketahui, USAID atau Badan Pembangunan Internasional AS merupakan sebuah badan yang memberikan bantuan kemanusiaan, kesehatan, pembangunan, dan keamanan senilai miliaran dollar AS, ke lebih dari 100 negara miskin dan berkembang di dunia.

Gates secara gamblang menyebut apa yang dilakukan Musk ini bukan suatu hal yang menyenangkan, lebih seperti menunjukkan kenyataan tragis di mana orang terkaya di dunia bisa "membunuh" anak-anak termiskin di dunia.

Baca juga: Trump dan Musk Mau Tutup USAID, Bill Gates: Jutaan Orang Bisa Mati

"Gambaran orang terkaya di dunia yang membunuh anak-anak termiskin di dunia bukanlah gambaran yang indah," ungkap Gates yang merujuk langsung kepada peran Musk sebagai pemimpin DOGE karena telah melakukan pemangkasan anggaran USAID.

Selain itu, Gates juga menyinggung terkait Elon Musk yang salah mengira bahwa bantuan alat kontrasepsi, dari USAID, akan dipakai untuk hal lain di luar layanan kesehatan.

Padahal, bantuan tersebut diperuntukkan untuk membantu pencegahan penularan HIV/AIDS di wilayah Gaza dan Mozambik. Karena kesalahpahaman inilah yang diyakini membuat Musk memutuskan untuk memangkas anggaran untuk program USAID.

Gates bahkan meminta agar Elon Musk datang dan bertemu langsung dengan anak-anak yang terinfeksi HIV/AIDS di wilayah tersebut untuk menunjukkan bahwa mereka adalah korban terdampak dari kebijakan yang ia lakukan.

"Saya ingin dia datang dan bertemu dengan anak-anak yang kini telah terinfeksi HIV karena dia telah memotong dana tersebut," ujar Gates, sebagaimana dikutip KompasTekno dari laporan Fortune, Rabu (28/5/2025).

Baca juga: Tutup Gates Foundation 2045, Bill Gates: Saya Tak Mau Mati Kaya

Elon Musk bantah dan minta bukti

Menanggapi tudingan Gates, Elon Musk angkat bicara dengan menyebut pernyataan pendiri Microsoft itu adalah sebuah kebohongan. Dalam wawancara dengan Bloomberg di Qatar Economic Forum di Doha, Musk menyindir dengan menanyakan legitimasi Bill Gates.

"Siapakah Bill Gates yang berani berkomentar tentang kesejahteraan anak-anak? Tunjukkan kepada kami bukti apa pun yang menunjukkan bahwa itu benar," ucap Musk menanggapi tudingan Gates.

Musk, yang menurut Bloomberg Billionaries Index saat ini memiliki kekayaan mencapai 376 miliar dollar AS ini juga membantah terkait dampak dari pemotongan anggaran USAID yang bisa membahayakan nyawa anak-anak.

Menurut pengakuan Musk, pihaknya telah meninjau ulang data dan tidak menemukan bukti bahwa pemotongan dana yang DOGE lakukan bisa menyebabkan kematian anak-anak atau melonjaknya kasus HIV/AIDS seperti yang dituduhkan Gates.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau