KOMPAS.com - Korea Utara dikenal dengan aturan pengawasan dan sensor yang cukup ketat terhadap segala hal, termasuk perangkat smartphone (HP) yang dipakai masyarakat.
Baru-baru ini, kantor berita BBC mendapatkan satu unit HP buatan Korea Utara. Di dalamnya ternyata berisi pengawasan ketat dari pemerintah setempat.
Dari tampilan, HP ini tampak seperti smartphone pada umumnya. HP ini punya layar melengkung (curved) dengan punch hole berbentuk mirip huruf "U" ini, dan tampak normal dari luar.
Namun, di bagian software, smartphone ini memiliki suatu sistem yang bisa melakukan screenshot otomatis secara diam-diam setiap lima menit sekali.
Hal ini bisa dilihat dalam sebuah folder rahasia yang tersimpan di aplikasi galeri di HP ini.
Baca juga: Korea Utara Dituding Jadi Dalang Pencurian Kripto Rp 10 Triliun
Dalam folder yang kabarnya tak bisa diakses pengguna tersebut, ditampilkan beberapa screenshot yang memang diambil secara rutin setiap 5 menit sekali (21.40, 21.45, 21.50, dst).
Ada kemungkinan sistem ini akan berjalan ketika pengguna memakai HP tersebut saja alias tidak dalam mode siaga (standby).
Sebab, selain tiga waktu di atas, ada beberapa screenshot lainnya yang selisih waktunya hingga berjam-jam.
Tidak disebutkan apakah sistem screenshot otomatis secara diam-diam ini akan berhenti atau tidak ketika storage di HP pengguna habis.
Namun yang jelas, dengan sistem ini, Pemerintah Korea Utara bisa mengawasi apa yang dilihat pengguna di ponsel mereka.
Ketika ada yang tidak beres, boleh jadi Pemerintah Korea Utara akan melakukan tindakan tegas terhadap pengguna tersebut.
Selain screenshot otomatis, HP yang akan memunculkan bendera Korea Utara pada saat dinyalakan ini juga akan menyensor kata-kata yang tak pantas diucapkan atau dilarang di sana.
Baca juga: Ancaman AI Jahat Mengintai dari Korea Utara
Kata seperti "Oppa" (kata sapaan untuk saudara laki-laki), misalnya, akan disensor dan digantikan dengan kata "Comrade" atau "Kawan".
Kemudian, ketika mengetikkan "Korea Selatan", HP tersebut akan memblokirnya dan menggantinya dengan frasa "Puppet state" atau "Negara boneka", sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Fortune, Jumat (6/6/2025).
Belum ada informasi apakah ini memang merupakan HP yang dipakai pengguna umum atau perangkat yang dipakai di pemerintahan.
Namun, satu hal yang pasti, video ini menunjukkan bahwa Pemerintah Korea Utara cukup serius dalam menegakkan aturan soal pengawasan dan sensor informasi di negara mereka sendiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.