Pengalaman Buruk Beli HP Vivo di Official Store, Unit Baru Ternyata Ada Bekas Sidik Jari

Kompas.com - 03/06/2025, 15:00 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Baru-baru ini, kreator konten teknologi Deka Pratama atau yang lebih dikenal dengan nama Depraz, menceritakan pengalaman tidak menyenangkan saat membeli secara online smartphone baru Vivo X200 Pro di salah satu marketplace di Indonesia.

Ia mendapatkan perangkat yang boksnya telah dibuka dan unit HP-nya telah dipakai, tapi kemudian dibungkus ulang seperti baru (repack).

Depraz menceritakan bahwa ia membeli Vivo X200 Pro pada 27 Mei 2025 di salah satu toko yang memiliki centang ungu alias berstatus "Official Store" di salah satu marketplace.

Ia memilih toko tersebut karena melihat reputasinya baik, telah menjual ratusan ribu unit, dan deskripsi produk dengan jelas menyebutkan bahwa unit yang dijual adalah baru dan tersegel.

“Saya make sure kalau unit yang mau saya beli itu new (baru), segel sesuai deskripsinya. Seller menjawab ‘iya’, jadi saya percaya dan langsung checkout,” cerita Depraz kepada KompasTekno, Selasa (3/6/2025).

Setelah checkout, paket tiba pada 30 Mei. Depraz pun langsung melakukan unboxing atau membuka paket dengan direkam. Salah satu tujuannya adalah sebagai barang bukti kondisi barang saat tiba di tangan pembeli. Ini berguna untuk mengajukan komplain.

Baca juga: Vivo X200 Ultra Resmi, HP Flagship yang Bisa Disulap Jadi Kamera DSLR

Kondisi dus janggal, sobek, dan ada bekas sidik jari

Ketika melihat boks Vivo X200 Pro yang diterimanya, Depraz mengaku ada yang janggal. Pasalnya, kotak ponsel terlihat seperti bekas dibuka, dengan ada sisa lem bekas stiker yang seperti dicabut pakai kuku.

Tak berhenti di situ, ketika boks dibuka, ia menemukan robekan di kertas pelindung unit. Ada juga banyak sidik jari di layar dan debu juga terlihat menempel di sekitar ring kamera.

Penasaran, Depraz pun iseng mengecek IMEI unit Vivo X200 Pro yang diterimanya ini.

IMEI (International Mobile Equipment Identity) adalah nomor identitas unik biasanya terdiri dari 15 digit yang dimiliki setiap perangkat seluler.

Saat sebuah ponsel pertama kali diaktifkan dan terhubung ke jaringan operator seluler (dengan SIM card), sistem produsen atau distributor akan mencatat waktu aktivasi berdasarkan IMEI-nya.

Nah, saat Depraz cek IMEI, ternyata unit Vivo X200 Pro yang diterimanya itu aktif sejak Desember 2024.

Padahal, klaim penjual adalah unit "baru dan tersegel". Artinya, besar kemungkinan ponsel itu bukan barang baru, karena secara sistem sudah terdaftar sejak 6 bulan lalu.

"Protes-lah saya ke sellernya karena tidak sesuai deskripsi, dan unit saya bukan unit new segel dan jelas ada bekas pakai," kata Depraz.

Baca juga: Vivo S30 dan S30 Pro Mini Resmi, HP Compact dengan Baterai 6.500 mAh

Depraz menceritakan unit Vivo X200 Pro yang dibelinya di merchant bercentang ungu di salah satu e-commerce, sudah ada tanda dipakai. Terlihat boks yang ada bekas dibuka segelnya, sidik jari di layar, debu di ring kamera, serta IMEI yang aktif sejak Desember 2024.Instagram/ @depraz_ Depraz menceritakan unit Vivo X200 Pro yang dibelinya di merchant bercentang ungu di salah satu e-commerce, sudah ada tanda dipakai. Terlihat boks yang ada bekas dibuka segelnya, sidik jari di layar, debu di ring kamera, serta IMEI yang aktif sejak Desember 2024.
Ketika mengajukan protes, seller justru berdalih bahwa boks perlu dibuka untuk aktivasi awal.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau