AS Tanam Pelacak di Chip AI Ekspor untuk Hadang China

Kompas.com - 15/08/2025, 09:04 WIB
Rayhan Fairuz SA,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber Reuters

KOMPAS.com - Pemerintah Amerika Serikat (AS) makin memperketat pengawasan terhadap ekspor chip kecerdasan buatan (AI), khususnya demi mencegah bocornya teknologi ke China.

Salah satu upaya terbaru yang sekarang dilakukan adalah memasang perangkat pelacak secara rahasia pada beberapa pengiriman chip AI.

Langkah ini terjadi di tengah ketegangan AS-China yang terus meningkat, terutama terkait persaingan di bidang teknologi tinggi.

AS ingin memastikan bahwa chip-chip canggih buatan mereka tidak jatuh ke tangan pihak yang bisa dianggap sebagai ancaman bagi keamanan nasional, terutama dalam pengembangan teknologi militer.

Baca juga: Dapat Restu Trump, Nvidia dan AMD Kembali Jual Chip AI ke China

Dikutip KompasTekno dari Reuters, Jumat (15/8/2025), pemasangan alat pelacak ini dilakukan dengan sangat hati-hati dan selektif, terutama pada pengiriman chip yang dianggap rawan dialihkan ke China secara ilegal.

Upaya ini melibatkan beberapa produsen server ternama, seperti Dell dan Super Micro, yang menggunakan chip AI produksi Nvidia dan AMD. Alat pelacak disembunyikan baik di bagian luar maupun dalam kemasan, bahkan ada yang dipasang langsung di perangkat server itu sendiri.

Beberapa orang narasumber industri rantai pasok server AI mengatakan, bahwa perangkat pelacak tersebut sengaja dirancang agar sulit dideteksi.

Sementara itu, agen pengawas ekspor AS, Bureau of Industry and Security (BIS), bersama lembaga penegak hukum seperti Homeland Security Investigations (HSI) dan FBI, turut terlibat dalam pengawasan serta investigasi distribusi chip ini.

Pada Januari lalu, AS juga telah melacak penyelundupan chip AI terorganisir ke China melalui negara-negara seperti Malaysia, Singapura, dan Uni Emirat Arab.

Tak heran, sejumlah distributor dan pelaku usaha kini rutin mengecek setiap pengiriman, karena khawatir identitas mereka bisa terlacak oleh pihak berwenang AS.

Ilustrasi server.boxil.jp Ilustrasi server.

Timbulkan pro dan kontra

Pemasangan pelacak ini tentu memicu pro-kontra. Pihak Dell dan Nvidia menegaskan bahwa mereka tidak ikut serta dan tidak pernah memasang alat pelacak pada produk mereka.

Sementara itu, juru bicara pemerintah China mengatakan tidak mengetahui adanya kebijakan tersebut, bahkan mengecam larangan ekspor chip AI Amerika Serikat, dan menyebutnya sebagai langkah yang bertujuan menghambat kemajuan teknologi China.

Baca juga: Terungkap, Proyek Ribuan Server OpenAI di Tengah Gurun UEA

Seperti diketahui, sejak 2022, Amerika Serikat sudah menjalankan pembatasan ekspor chip canggih, tidak hanya ke China, tetapi juga ke Rusia seiring memanasnya konflik dengan Ukraina.

Penggunaan pelacak oleh aparat penegak hukum AS sendiri sebenarnya telah berlangsung selama beberapa dekade.

Pada 1985, misalnya, Hughes Aircraft mengirim peralatan yang tunduk pada kontrol ekspor AS dan sesuai putusan pengadilan yang ditinjau, petugas Bea Cukai AS memasang pelacak pada peti kargo di bandara Houston dengan surat izin pencarian.

Ke depannya, pengawasan ini akan makin ketat. Kongres AS bahkan sedang menyiapkan regulasi baru agar setiap chip ekspor wajib memiliki teknologi verifikasi lokasi.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau