Game Roblox dan Minecraft Jadi Media Sosial bagi Gen Alpha

Kompas.com - 26/08/2025, 10:04 WIB
Rayhan Fairuz SA,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber GWI, Exclusible

KOMPAS.com – Jika milenial tumbuh dengan Facebook, dan Gen Z menemukan panggungnya di TikTok, generasi Alpha, atau anak-anak yang lahir pada tahun 2010-2025 kini punya dunia digital sendiri.

Bukan hanya di media sosial konvensional, seperti Instagram, X, maupun TikTok. Melainkan di platform game seperti Roblox dan Minecraft.

Bagi Gen Alpha, dua platform tersebut bukan sekadar tempat bermain, melainkan juga ruang untuk bersosialisasi, berkreasi, sekaligus bereksplorasi. Begitulah kurang lebih hasil riset yang dilakukan oleh Newzoo, penyedia terkemuka data dan wawasan pasar game.

Dalam laporan Newzoo CI Games & Esports 2022, tercatat bahwa anak-anak yang masuk di rentang usia gen Alpha, semakin memanfaatkan game sebagai wadah interaksi sosial dan ekspresi diri, bukan semata hiburan.

Baca juga: Roblox Batasi Konten Tanpa Rating, Anak Hanya Bisa Akses Konten Resmi

Gen Alpha adalah sebutan bagi generasi yang lahir di rentang tahun 2010-2025. Gen Alpha merupakan generasi pertama yang sepenuhnya tumbuh di era ponsel pintar, media sosial, dan platform digital.

Karena itu, perilaku dan kebiasaan digital mereka berbeda dibanding Generasi Z maupun milenial.

Gen Alpha lebih banyak menghabiskan waktunya dengan bermain gameExclusible Gen Alpha lebih banyak menghabiskan waktunya dengan bermain game

Menurut data Newzoo tersebut, sekitar 21 persen waktu luang Gen Alpha dihabiskan untuk bermain game. Angka tersebut lebih tinggi dibanding jenis media hiburan lain.

Berbeda dengan generasi sebelumnya yang kerap mengisi waktu dengan media sosial, Gen Alpha justru menjadikan game sebagai sumber hiburan, dan tempat untuk menghabiskan  waktu utama mereka.

Bukan tanpa alasan. Platform seperti Roblox dan Minecraft memberikan ruang yang memungkinkan anak-anak membangun dunia digital mereka sendiri, bersosialisasi dengan teman, hingga menghadiri kegiatan sepert konser atau acara virtual lainnya.

Pengalaman digital yang berbeda

Menariknya, cara anak-anak, khususnya Gen Alpha, dan cara orang dewasa memaknai pengalaman digital di dunia game ini ternyata berbeda.

Dirangkum KompasTekno dari GWI, Selasa (26/8/2025), studi Zeitgeist menemukan bahwa 82 persen gamer dewasa lebih nyaman tampil atau bermain sebagai diri mereka sendiri saat berada di dunia daring.

Baca juga: Game Minecraft Dibikin Film Live Action, Rilis April 2025

Sebaliknya, anak-anak justru lebih antusias memainkan peran lain: sekitar 29 persen mengaku senang bermain game sebagai sosok berbeda, dan angkanya meningkat hingga sepertiga di kalangan pengguna Roblox, dan Minecraft.

Hal ini tidak lepas dari fitur utama kedua platform tersebut yang memberi kebebasan berkreasi dan berekspresi.

Kekuatan besar Roblox dan Minecraft ada pada konten buatan pengguna (user-generated content/UGC). Di mana anak-anak bisa mendesain avatar, membuat rumah, kota, hingga dunia virtual sesuai imajinasi mereka.

Contohnya, seorang kidfluencer bernama Sofia LaBarbera, yang bahkan menjadikan Roblox sebagai latihan menuju cita-cita sebagai seorang arsitektur.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau