KOMPAS.com - Powerbank merupakan salah satu perangkat pendukung yang penting untuk memastikan ketersediaan daya bagi berbagai jenis gadget, terutama saat beraktivitas di luar ruangan. Namun, memilih powerbank tidak bisa dilakukan secara sembarangan.
Selain mempertimbangkan kapasitas, aspek seperti fitur keamanan, jenis port, dukungan pengisian cepat, serta kualitas komponen internal juga perlu diperhatikan.
Selengkapnya KompasTekno menguraikan 7 tips memilih powerbank yang tidak hanya awet, tetapi juga aman digunakan untuk beragam perangkat, sehingga dapat memberikan kinerja optimal sekaligus melindungi gadget dari risiko kerusakan.
Baca juga: Powerbank Terbakar di Pesawat KLM, Kabin Dipenuhi Asap Penumpang Panik
Dirangkum dari laman Sharge, kapasitas powerbank diukur dalam satuan mAh (milliampere-hour). Semakin besar angkanya, semakin banyak daya yang bisa disimpan. Adapun smartphone dengan baterai besar, setidaknya pilih powerbank minimal 5.000 mAh agar bisa mengisi penuh sekali.
Jika sering mengisi tablet atau lebih dari satu perangkat, pilih kapasitas yang lebih tinggi, misalnya 10.000–20.000 mAh.
Kecepatan pengisian tergantung pada output powerbank, yang biasanya ditandai dalam Ampere (A).
Jika ponsel mendukung fast charging, pilih powerbank dengan output dan teknologi yang kompatibel agar pengisian lebih singkat.
Powerbank tersedia dalam berbagai ukuran dan berat. Kapasitas besar biasanya membuatnya lebih berat dan tebal, sehingga kurang praktis dibawa harian. Jika mobilitas tinggi, pilih model yang ramping dan ringan agar mudah masuk tas atau saku.
Bila sering mengisi beberapa perangkat sekaligus, pilih powerbank dengan port USB ganda atau lebih. Namun, pastikan setiap port memiliki output memadai agar tidak memperlambat pengisian. Untuk fleksibilitas, pertimbangkan port Type-C dan port USB-A.
Powerbank umumnya menggunakan dua jenis baterai utama, yaitu lithium-ion dan lithium-polymer. Lithium-ion memiliki kapasitas besar dan harga lebih terjangkau, namun performanya cenderung menurun lebih cepat serta bentuknya lebih tebal.
Sementara itu, lithium-polymer lebih tipis, ringan, tahan lama, dan memiliki tingkat keamanan lebih tinggi karena minim risiko kebocoran cairan elektrolit. Meski harganya sedikit lebih mahal, lithium-polymer menjadi pilihan tepat bagi yang mengutamakan daya tahan dan portabilitas.
Keamanan adalah prioritas. Pilih powerbank dengan perlindungan terhadap arus berlebih (overcurrent), tegangan berlebih (overvoltage), dan overcharge. Fitur tambahan seperti indikator LED, senter, wireless charging, atau panel surya bisa menjadi nilai tambah sesuai kebutuhan.
Pilih powerbank yang sudah dilengkapi kabel sesuai perangkat Anda, seperti USB Type-C, Lightning, atau Micro USB. Beberapa model memiliki konektor magnetik atau built-in cable sehingga lebih praktis dibawa. Pastikan juga ada indikator LED untuk memantau sisa daya.
Demikian beberapa tips memilih powerbank yang awet dan aman. Semoga bermanfaat.
Baca juga: Payung Tenaga Surya Ini Bisa Jadi Powerbank untuk Ngecas HP
Dapatkan update berita teknologi dan gadget pilihan setiap hari. Mari bergabung di Kanal WhatsApp KompasTekno.
Caranya klik link https://whatsapp.com/channel/0029VaCVYKk89ine5YSjZh1a. Anda harus install aplikasi WhatsApp terlebih dulu di ponsel.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini