Bos Google Curhat Reaksi Pertama Saat ChatGPT Rilis, Akui "Kecolongan"

Kompas.com - Diperbarui 23/10/2025, 07:31 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

Ringkasan berita:

  • Bos Google mengaku terkejut saat OpenAI meluncurkan ChatGPT pada 2022. Pichai menyebut OpenAI layak disebut pionir chatbot AI karena lebih dulu merilis produk publik.
  • Rilis ChatGPT disebut mengguncang internal Google hingga manajemen mengaktifkan status “code red”. 
  • Dua tahun setelah ChatGPT viral, Google berhasil mengejar lewat Gemini yang kini terintegrasi ke produk seperti Search, Gmail, dan Android, serta masuk 5 besar aplikasi terpopuler di App Store dan Play Store.

KOMPAS.com - CEO Alphabet dan Google, Sundar Pichai mengungkapkan reaksi dan pandangannya ketika OpenAI "tiba-tiba" merilis chatbot AI "fenomenal", ChatGPT pada November 2022.

Tak butuh waktu lama, ChatGPT pun viral dan menjadi topik panas di dunia AI.

Ketika itu, Pichai mengaku terkejut dan kecolongan start (waktu mulai) dari OpenAI. Namun, Pichai mengakui bahwa OpenAI pantas diberikan kredit sebagai pionir chatbot AI karena merilisnya lebih dulu dibanding chatbot AI Google, Gemini (awalnya bernama Bard saat rilis Maret 2023).

Baca juga: Chatbot AI Google Bard Berubah Nama Jadi Gemini

Bos Google: OpenAI adalah pionir

Ketika OpenAI meluncurkan ChatGPT pada November 2022, dunia teknologi mendadak berubah.

Hanya dalam hitungan minggu, chatbot yang bisa menjawab pertanyaan, menulis puisi, membuat kode, dan berdialog seperti manusia itu menjadi fenomena global.

Bagi banyak orang mungkin itu adalah kali pertama mereka merasakan langsung "keajaiban" AI secara nyata, langsung, dan gratis.

Di sisi lain, perilisan ChatGPT mungkin menjadi guncangan besar untuk Google. Selama bertahun-tahun, raksasa teknologi asal Mountain View, California ini dikenal sebagai pemimpin dunia AI lewat teknologi, seperti Google Translate, Search, DeepMind, dan sebagainya.

Dalam semalam, tiba-tiba, sebuah startup kecil dari San Francisco muncul dan merebut "panggung".

CEO Alphabet dan Google, Sundar Pichai mengungkapkan reaksi dan pandangannya ketika OpenAI tiba-tiba merilis chatbot AI fenomenal, ChatGPT pada November 2022.

YouTube/ Salesforce CEO Alphabet dan Google, Sundar Pichai mengungkapkan reaksi dan pandangannya ketika OpenAI tiba-tiba merilis chatbot AI fenomenal, ChatGPT pada November 2022.

Dalam sebuah sesi wawancara di ajang Dreamforce, CEO Salesforce Marc Benioff bertanya langsung kepada Sundar Pichai, tentang momen pertama kali mengetahui ChatGPT dirilis.

"Bagaimana rasanya bagi Google, yang selama ini dianggap “pemimpin absolut AI”, melihat “perusahaan kecil di San Francisco” meluncurkan ChatGPT lebih dulu?", tanya Benioff.

Pichai tersenyum saat mendengar pertanyaan tersebut.

“Benar, kredit memang pantas diberikan untuk OpenAI. Mereka yang pertama merilisnya” kata Pichai.

Baca juga: Riset Ungkap Karyawan Sering Bocorkan Rahasia Perusahaan ke ChatGPT

Menurut Pichai, saat itu Google sebenarnya sudah punya versi internal chatbot sendiri, tetapi belum siap untuk publik.

Timnya masih menemukan berbagai masalah dan belum mencapai standar kualitas yang dianggap pantas untuk dilepas dengan nama Google.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau