Ringkasan berita:
KOMPAS.com – Perusaahaan kecerdasan buatan (AI) OpenAI, memastikan platform pembuat video AI mereka, Sora kini tak akan menghasilkan video atau suara yang mirip pesohor, aktor, selebritas, hingga penyanyi papan atas di Amerika Serikat (AS).
Hal ini tercantum dalam pernyataan bersama dari OpenAI, serikat pekerja seni hiburan (film, pengisi suara, penyiar radio, kreator digital, artis, dkk) AS SAG-AFTRA, aktor Hollywood Bryan Cranston, dan beberapa agensi talenta yang ada di AS.
Dalam pernyataan ini, OpenAI, berjanji akan membatasi kemampuan versi terbaru dari Sora, yaitu Sora 2 supaya tak menghasilkan video atau suara yang mirip dengan aktor atau sosok populer di AS.
Pembatasan ini termasuk dalam kebijakan untuk memperkuat pembatas atau guardrails ketika Sora 2 bekerja, termasuk memproses hingga menghasilkan sebuah audio atau video.
Hal ini diperkuat dengan kebijakan baru sistem yang bisa memastikan semua seniman, aktor, dan individu populer di AS berhak dan bisa menentukan (opt-in) apakah wajah atau suara mereka ingin disimulasikan menggunakan AI atau tidak.
Adapun kebijakan tersebut selaras dengan prinsip-prinsip dalam No Fakes Act. Ini merupakan rancangan undang-undang (RUU) federal yang bertujuan melindungi publik dan pelaku seni dari replikasi digital dan konten palsu (deepfake) tanpa izin.
“OpenAI berkomitmen untuk melindungi para aktor dari penyalahgunaan suara dan kemiripan mereka," kata CEO OpenAI, Sam Altman dalam pernyataan gabungan yang melibatkan SAG-AFTRA dan berbagai pihak terkait lainnya di atas.
"Kami sejak awal mendukung No Fakes Act dan akan selalu memihak dan berdiri di belakang hak para pelaku seni," imbuh Sam.
Tidak disebutkan apakah pembatasan kemampuan Sora 2 ini hanya berlaku untuk aktor atau pesohor di AS saja atau tidak.
Namun karena pernyataan ini melibatkan SAG-AFTRA dan beberapa agensi artis yang ada di AS, maka ada boleh jadi pembatasan atau guardrails ini hanya berlaku di AS saja, setidaknya secara hukum.
Baca juga: Ironis, Sanksi AS ke China Justru Lahirkan AI DeepSeek Pembunuh ChatGPT
OpenAI merilis Sora, aplikasi media sosial mirip TikTok yang memungkinkan pengguna membuat video dari AI.Presiden SAG-AFTRA, Sean Astin menyambut baik kebijakan OpenAI yang membatasi Sora 2 dengan menghadirkan sistem opt-in.
"Banyak aktor yang berisiko mengalami penyalahgunaan besar-besaran akibat teknologi replikasi dan AI," ujar Astin dalam keterangan yang sama.
"Saya senang OpenAI telah berkomitmen menggunakan protokol opt-in, di mana semua artis memiliki kendali penuh apakah mereka ingin wajah atau suaranya digunakan oleh AI atau tidak," tambah Astin.