Belanda Wajibkan Pelaku Perjalanan dari China untuk Tes Covid-19

KOMPAS.com - Belanda akan mewajibkan pelaku perjalanan dari China untuk menunjukkan hasil negatif tes Covid-19 setibanya di negara tersebut mulai hari Selasa (10/1/2023).

Menteri Kesehatan Belanda, Ernst Kuipers, menyampaikan bahwa pemberlakuan syarat ini sejalan dengan imbauan Uni Eropa (UE) pada Rabu (4/1/2023) lalu.

Baca juga:

• China Longgarkan Aturan Terkait Covid-19, tetapi Masih Tutup Kunjungan Wisata Turis Asing
• 14 Negara Ini Beri Aturan Masuk Khusus untuk Pendatang dari China

"Saya rasa penting bagi kami untuk menerapkan pembatasan perjalanan sebagai bagian dari tindakan pencegahan Covid dari Eropa," kata Kuipers, dikutip dari AFP, Senin (9/1/2023).

Dilansir dari Schengenvisainfo.com, pelaku perjalanan asal China wajib menjalani tes Covid-19 dalam kurun waktu 48 jam sebelum ketibaan di Belanda. 

Baca juga: Indonesia Targetkan 253.000 Kunjungan Turis China, tapi Tetap Waspada

Nantinya, peralatan tes Covid-19 mandiri akan diberikan di Bandara Internasional Schiphol. Para pelaku perjalanan juga akan diberi informasi terkait hal-hal yang bisa dilakukan guna mencegah penyebaran Covid-19.

Tidak hanya itu, pihak maskapai penerbangan yang melayani rute penerbangan dari China ke Belanda wajib menginformasikan para penumpang terkait kewajiban tes tersebut, sekaligus kemungkinan konsekuensinya bila kewajiban tersebut dilanggar.

Untuk diketahui, dilaporkan oleh Kompas.com, Kamis (5/1/2023), UE mengimbau negara-negara anggotanya untuk menerapkan syarat tes Covid-19 bagi pelaku perjalanan asal China.

Baca juga:

• Uni Eropa Imbau Pelaku Perjalanan dari China untuk Tes Covid-19
• Masuk ke China Tak Lagi Wajib Karantina, Mulai 8 Januari 2023

Belanda pun menjadi salah satu negara yang turut memberlakukan syarat tes Covid-19 bagi pelaku perjalanan asal China.

Selain Belanda, sebelumnya sudah ada Italia, Spanyol, Swedia, dan Jerman yang menerapkan kewajiban tes tersebut.

Adapun China telah melonggarkan pembatasan perjalanan sejak Minggu (8/1/2023) setelah sekitar tiga tahun lamanya. 

Baca juga: Jakarta dan Bali Ditargetkan Jadi Tujuan Penerbangan Langsung dari China