KOMPAS.Com – Museum Sejarah Jakarta memiliki satu ruangan khusus yaitu ruangan kamar Pangeran Dipenegoro.
Pangeran Diponegoro, seorang bangsawan Jawa, dikenal sebagai pemimpin dalam Perang Diponegoro melawan kekuasaan kolonial Belanda dari tahun 1825 hingga 1830.
Setelah kekalahannya, ia ditangkap oleh Belanda lalu dibawa ke Batavia (Jakarta), sebelum diasingkan ke luar Jawa.
Baca juga: Dampak Perang Diponegoro bagi Belanda
Salah satu tempat pengasingan terakhirnya adalah di Manado, Sulawesi Utara, hingga akhirnya dipindahkan ke benteng di Makassar.
Museum Sejarah Jakarta mendedikasikan Pangeran Diponegoro dengan membuat ruangan khusus yang berisi barang-barang replikanya, juga berbagai dokumen terkait dengan kehidupannya.
Lihat postingan ini di Instagram
“Terdapat ruangan yang merupakan kamar yang digunakan oleh Pangeran Diponegoro selama penahanannya di Balai Kota Batavia” Jelas petugas Museum Sejarah Jakarta bernama Dea kepada kompas.com di lokasi, Kamis (12/09/2024).
Ruangan khusus kamar Pangeran Diponegoro ini berisikan replika ranjang, meja dan barang Pangeran Diponegoro selama ditahan di Balai Kota Batavia.
Baca juga: Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa
Tepat di bawah ruangan khusus Pangeran Diponegoro, terdapat penjara salah satu pahlawan perempuan yang pernah dipenjara, yakni Cut Nyak Dien. Ia ditahan pada tahun 1902.
Ketika berkeliling di ruangan khusus ini, Anda bisa melihat lukisan penangkapan Pangeran Diponegoro pada 28 Maret 1830.
Lukisan Pangeran Diponegoro memimpin pertempuran karya Basoeki Abdullah.Terdapat juga daftar keluarga dan 16 pengikut yang menyertainya, ruang hunian pribadi dan anggota keluarga pangeran, serta keputusan resmi Pemerintah Hindia Belanda tentang pengasingannya.
Pengunjung yang datang kesini bisa melihat langsung dan membaca mengenai sejarah Pangeran Diponegoro.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang