KULON PROGO, KOMPAS.com – Pameran pembangunan kembali berlangsung di Taman Budaya Kulon Progo pada Kapanewon atau Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada 27 September – 5 Oktober 2024.
Manunggal Fair Kulon Progo Expo 2024 merupakan perhelatan tahunan kabupaten paling Barat DIY ini.
Sebagai mana tahun-tahun sebelumnya, Kulon Progo ekspo bakal menyedot tidak hanya pengunjung lokal tapi juga warga dari berbagai kabupaten kota di sekitar Kulon Progo.
Baca juga: Datang ke Kulon Progo dengan Perahu, 2 WN Australia Diperiksa Polisi
“Paling banyak, sekitaran Kulon Progo, seperti kabupaten Bantul dan kabupaten Purworejo di Jawa Tengah. Tapi juga bakal datang dari wilayah perbatasan Kalibawang dengan Muntilan (di kabupaten Magelang, Jateng),” kata Direktur Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Aneka Usaha Muhammad Nasta’in Jumat (27/9/2024).
Kulon Progo Expo perhelatan yang dikemas Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kulon Progo dan perusahaan daerah (Perusda) Aneka Usaha. Pameran jadi tradisi menyambut hari jadi Kulon Progo.
Lihat postingan ini di Instagram
Tentu saja stan yang menonjol tidak cuma dari berbagai dinas pemerintahan. Kelompok binaan dari dinas atau kantor dan binaan badan usaha daerah maupun milik negara banyak bermunculan di sana.
Mereka memamerkan produk hasil industri kecil menengah, UMKM dan ekonomi kreatif di sana. Produk yang bisa dibeli pada setiap stan, seperti camilan khas Kulon Progo, minuman khas, hingga kerajinan khas daerah.
Lebih dari itu, salah satu daya tarik manunggal fair adalah banyaknya wahana permainan rekreasi yang biasa ada di pasar malam.
Baca juga: Pantai Trisik di Kulon Progo: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute
Beberapa di antaranya adalah tong setan yang memekakkan telinga tapi para pengendaranya mengagumkan, bianglala mini, ontang anting yang mendebarkan, dan ombak banyu yang bisa mengocok perut.
Selain juga ada stan pedagang sandangan, tumbuhan hingga kuliner warga maupun jajanan pasar.
“Selain stan OPD, ada stan dari kapanewon (kecamatan), stan swasta, stan pedagang, UMKM, para buyer, usaha-usaha, keseluruhan yang resmi total 180 stan,” kata Nasta’in.
Bedanya, kali ini panitia tidak mendatangkan artis nasional seperti di waktu lalu, melainkan hiburan lokal.
Namun begitu, Nasta’in meyakini kunjungan lokal maupun dari luar kota bisa menembus 50.000 orang selama perhelatan berlangsung. Tidak ada tiket masuk ke Kulon Progo Expo ini.
“Perumda juga menggandengkan beberapa (perusahaan) ASITA (asosiasi perusahaan perjalanan wisata) di Kulon Progo. Sebelumnya, kami sosialisasi intens tentang Manunggal Fair ini agar perusahaan dan asosiasi bisa melihat potensi yang bisa dimanfaatkan,” kata Nasta’in usai pembukaan expo.
Baca juga: Dolandeso Boro di Kulon Progo: Daya Tarik, Biaya, dan Rute
Pj Bupati Kulon Progo, Sri Nurkyatsiwi (Siwi) membuka Manunggal Fair ini. Menurut Siwi, pameran sejatinya mempromosikan dan menyampaikan informasi pembangunan Kulon Progo dan kemajuan-kemajuannya secara lebih luas sembari dimeriahkan oleh berbagai stan.
Ia mengharapkan, expo jadi sarana edukasi, promosi dan informasi masyarakat, baik dari dalam maupun luar Kulon Progo.
“Kita maksimalkan fungsi pameran ini dengan sebaik-baiknya dengan menampilkan produk-produk lokal sebagai kekayaan pembangunan di berbagai bidang,” kata Siwi.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini