Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Danau Terjernih di Dunia Ini Terancam oleh Pariwisata

Kompas.com - 14/02/2025, 12:01 WIB
Anggara Wikan Prasetya

Penulis

KOMPAS.com - Di dalam kawasan Taman Nasional Nelson Lakes, Pulau Selatan, Selandia Baru, tersembunyi danau berwarna biru-violet yang memukau, bernama Blue Lake atau Danau Biru.

Dikelilingi oleh hutan pegunungan yang curam dan dialiri oleh mata air glasial dari Danau Constance, danau kecil ini memiliki signifikansi besar, baik secara ilmiah maupun budaya.

Danau ini pertama kali ditemukan oleh suku Māori Ngāti Apa dan diberi nama Rotomairewhenua, yang berarti "danau tanah yang damai."

Baca juga: Bandara Selandia Baru Larang Pelukan Perpisahan Lebih dari 3 Menit

Tempat ini dulunya digunakan dalam ritual pembersihan tulang orang yang telah meninggal, tradisi yang diyakini dapat membantu perjalanan arwah menuju tanah leluhur mereka di Hawaiki.

Dalam beberapa dekade terakhir, para peneliti menemukan bahwa air di danau ini memiliki kejernihan luar biasa, dengan tingkat visibilitas mencapai 70 hingga 80 meter. Hal ini menjadikannya sebagai "danau air tawar paling jernih yang pernah tercatat."

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas.com (@kompascom)

Namun, dengan meningkatnya popularitas tempat ini sebagai destinasi wisata, muncul ancaman terhadap kemurnian airnya.

Penyebaran alga oleh manusia

Salah satu ancaman terbesar terhadap kejernihan Danau Rotomairewhenua adalah penyebaran lindavia, sejenis alga mikroskopis yang dikenal sebagai "lake snow" atau "lake snot."

Alga ini dapat menciptakan lapisan lendir di permukaan air yang berpotensi mengurangi kejernihan danau. Saat ini, lindavia sudah ditemukan di beberapa danau di sekitar Rotomairewhenua, seperti Danau Rotoiti, Rotoroa, dan Tennyson.

Baca juga: Waktu Terbaik ke Selandia Baru, Sesuaikan dengan Tujuan

Lindavia pertama kali ditemukan di Selandia Baru pada awal tahun 2000-an, kemungkinan besar terbawa dari Amerika Utara melalui peralatan memancing atau aktivitas manusia lainnya.

Studi menunjukkan bahwa penyebaran alga ini terutama disebabkan oleh manusia. Bahkan, hanya satu titik kecil alga ini dapat mengubah ekologi sebuah danau secara permanen.

Upaya perlindungan

Sejak penelitian tentang kejernihan danau dipublikasikan pada tahun 2013, jumlah pengunjung ke Rotomairewhenua meningkat lebih dari dua kali lipat.

Ini membuat Departemen Konservasi Selandia Baru, Ngāti Apa ki te Rā Tō Trust, dan Te Araroa Trust bekerja sama dalam menerapkan langkah-langkah untuk melindungi danau.

Salah satu langkah utama adalah pemasangan stasiun pembersihan di jalur menuju danau. Wisatawan diminta untuk membersihkan sepatu dan perlengkapan mereka sebelum mendekati danau guna mencegah penyebaran spesies invasif.

Selain itu, wisatawan dihimbau untuk tidak menyentuh air danau, baik untuk berenang, membasahi handuk, atau sekadar mencelupkan kamera.

Baca juga: Indonesia Jadi Destinasi Favorit Turis Australia, Geser Selandia Baru

Secara budaya, air Rotomairewhenua dianggap "tapu" (suci) oleh suku Ngāti Apa. Masuk ke dalam air dianggap sebagai pelanggaran terhadap nilai-nilai spiritual mereka.

Halaman:


Terkini Lainnya
Cara ke Bandara YIA Yogyakarta Naik Kereta, Cek Tiket dan Jadwal di Mana?
Cara ke Bandara YIA Yogyakarta Naik Kereta, Cek Tiket dan Jadwal di Mana?
Travel Ideas
Akhir Pekan Ini, Batik Air Dijadwalkan Buka Rute Palembang-Kuala Lumpur
Akhir Pekan Ini, Batik Air Dijadwalkan Buka Rute Palembang-Kuala Lumpur
Travel News
Singapura Peringkat 3 Kota Paling Bahagia di Dunia, Siapa Nomor Satunya?
Singapura Peringkat 3 Kota Paling Bahagia di Dunia, Siapa Nomor Satunya?
Travelpedia
Pulau Kucing Jepang, Destinasi Wisata Pilihan untuk Pencinta Fauna
Pulau Kucing Jepang, Destinasi Wisata Pilihan untuk Pencinta Fauna
Travelpedia
15 Pantai Terbaik di Dunia, Indonesia Peringkat Berapa?
15 Pantai Terbaik di Dunia, Indonesia Peringkat Berapa?
Travelpedia
Wings Air Buka Rute Surabaya–Banyuwangi, Lebih Mudah Menuju The Sunrise of Java
Wings Air Buka Rute Surabaya–Banyuwangi, Lebih Mudah Menuju The Sunrise of Java
Travel News
Kereta Kim Jong Un, Kantor Berjalan yang Mewah dan Super Aman
Kereta Kim Jong Un, Kantor Berjalan yang Mewah dan Super Aman
Travelpedia
Wajib Tahu, Aturan Bawa Powerbank di Lion Air
Wajib Tahu, Aturan Bawa Powerbank di Lion Air
Travelpedia
Menggemaskan tapi Menyedihkan, Begini Kisah Pulau Kucing di Jepang
Menggemaskan tapi Menyedihkan, Begini Kisah Pulau Kucing di Jepang
Travelpedia
Buka untuk Wisata, Resor Mewah di Korea Utara ini Malah Sepi, Kenapa? 
Buka untuk Wisata, Resor Mewah di Korea Utara ini Malah Sepi, Kenapa? 
Travel News
Awas Denda Rp 600.000 Jika Merokok hingga Mabuk di Destinasi Wisata Ini
Awas Denda Rp 600.000 Jika Merokok hingga Mabuk di Destinasi Wisata Ini
Travel News
Ini Alasan Penting Kamu Harus Buka Jendela Pesawat Saat Lepas Landas dan Mendarat
Ini Alasan Penting Kamu Harus Buka Jendela Pesawat Saat Lepas Landas dan Mendarat
Travelpedia
Tips Nonton Gerhana Bulan Total di Planetarium, Bawa Baju Hangat
Tips Nonton Gerhana Bulan Total di Planetarium, Bawa Baju Hangat
Travel Ideas
Tips Memotret Gerhana Bulan Total 7-8 September 2025
Tips Memotret Gerhana Bulan Total 7-8 September 2025
Travelpedia
Main ke TMII, Turis Asal Pakistan Ini Asik Menabuh Alat Musik Dol di Anjungan Bengkulu
Main ke TMII, Turis Asal Pakistan Ini Asik Menabuh Alat Musik Dol di Anjungan Bengkulu
Travel News
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau