KOMPAS.com - Indonesia, sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim, memiliki beragam cara unik untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan.
Tradisi-tradisi ini telah diwariskan secara turun-temurun dan tetap bertahan hingga saat ini. Mulai dari ritual pembersihan diri hingga kuliner khas, berikut 10 tradisi menarik yang dilakukan masyarakat di berbagai daerah menjelang Ramadhan.
Di Demak, masyarakat memiliki tradisi bernama Arwah Jamak, yaitu pembacaan doa bersama untuk leluhur yang telah meninggal menjelang dan di akhir Ramadhan. Tradisi ini diyakini telah ada sejak masa Sunan Kalijaga.
Warga yang ingin arwah keluarganya didoakan biasanya memberikan sedekah, yang kemudian disalurkan kepada anak yatim dan fakir miskin. Tradisi ini menjadi salah satu bentuk kepedulian sosial sekaligus penghormatan kepada leluhur.
Baca juga: Jadwal Libur Sekolah Saat Ramadhan 2025, Ada 24 Hari
Di Aceh, masyarakat menyambut Ramadhan dengan tradisi Meugang, yaitu memasak dan menyantap daging sapi secara besar-besaran bersama keluarga, tetangga, hingga kaum dhuafa.
Tradisi ini telah ada sejak era Kerajaan Aceh Darussalam di bawah kepemimpinan Sultan Iskandar Muda. Kala itu, raja memerintahkan pembagian daging kepada rakyat sebagai bentuk rasa syukur dan penghormatan dalam menyambut bulan suci.
Mohibadaa atau masker wajah dengan bahan rempah tradisional menjadi pilihan para gadis selama bulan Ramadhan di Gorontalo.Di Gorontalo, masyarakat memiliki kebiasaan unik bernama Mohibadaa, yaitu menggunakan masker wajah berbahan dasar rempah-rempah alami. Tradisi ini semakin sering dilakukan menjelang Ramadhan karena dipercaya mampu menjaga kesehatan kulit selama berpuasa, terutama di tengah cuaca panas.
Ramuan ini terbuat dari tepung beras, kencur, bangle, dan kunyit, yang diolah menjadi masker alami. Selain memberikan kesegaran dan aroma harum, masker ini juga dipercaya membuat kulit lebih kencang dan sehat.
Baca juga: Ziarah Makam Sunan Giri Gresik, Wisata Religi Menyambut Ramadhan
Di Sumatera Barat, masyarakat memiliki kebiasaan memasak lemang menjelang Ramadhan dalam tradisi yang disebut Malamang. Lemang adalah makanan khas yang dibuat dari beras ketan dan santan yang dimasak dalam bambu.
Tradisi ini tidak hanya bertujuan untuk menyiapkan hidangan khas, tetapi juga mempererat hubungan antar anggota keluarga dan tetangga. Lemang yang dibuat biasanya memiliki beragam varian rasa, seperti pisang, ketan, dan galamai yang berbahan dasar tepung beras.
Padusan merupakan tradisi masyarakat Jawa yang dilakukan sehari sebelum memasuki bulan puasa. Berasal dari kata "adus" yang berarti mandi, tradisi ini bertujuan untuk menyucikan diri secara lahir dan batin. Biasanya, masyarakat melakukan padusan di sumber mata air alami, seperti yang terdapat di Klaten dan Boyolali.
Dahulu, tradisi serupa juga pernah dilakukan di Kali Ciliwung, Jakarta, pada era 70-an. Sejarawan JJ Rizal mengungkapkan bahwa masyarakat saat itu mandi dan keramas menggunakan merang (abu jerami) di sungai yang dianggap membawa berkah. Namun, tradisi ini mulai ditinggalkan seiring dengan menurunnya kualitas air di Kali Ciliwung.
Baca juga: 9 Makam Wali Songo di Indonesia, Lokasi Wisata Religi Saat Ramadhan
Gembrong liwet dan ngagogo lauk, tradisi munggahan di Sumedang yang telah dilaksanakan turun temurun menyambut bulan Ramadan, tahun ini ditiadakan. AAM AMINULLAH/KOMPAS.comTradisi munggahan yang berasal dari Jawa Barat ini dilakukan seminggu atau dua minggu sebelum Ramadhan.