KOMPAS.com – Jalur Gumitir yang merupakan jalan utama Jember – Banyuwangi, Jawa Timur rencananya akan ditutup total selama dua bulan dari Juli hingga September 2025.
Dilansir dari Kompas.com (28/6/2025), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi tidak setuju penutupan total jalur itu.
Saat ini, Pemkab Banyuwangi masih membahas hal itu dalam rapat dengan sejumlah pemangku kepentingan.
Baca juga: Pemkab Banyuwangi Tolak Penutupan Total Jalur Gumitir Banyuwangi–Jember
Adapun alasan penutupan total jalur Gumitir adalah lebar jalan yang tidak memungkinkan untuk tetap dilewati kendaraan roda dua maupun empat saat perbaikan berlangsung.
"Informasi yang kami terima alasan mengapa jalur ditutup karena alasan keselamatan, karena pengerjaan proyek ini menggunakan alat-alat besar. Tapi Ini masih akan dibahas bersama dengan Ditlantas dan beberapa pihak lainya," kata Kepala Dinas Perhubungan Banyuwangi, Komang Sudira Atmaja.
Jika jalur Gumitir jadi ditutup total saat perbaikan, maka masyarakat dari Lumajang dan Jember yang akan ke Banyuwangi, atau sebaliknya, harus lewat jalur lain.
Menurut pengalaman Kompas.com, menuju Banyuwangi selain via Gumitir, bisa dilakukan lewat dua jalur lain.
Pilihan jalur pertama adalah via jalur Pantura yang menghubungkan Kabupaten Situbondo dan Banyuwangi.
Dari Jember, masyarakat bisa menuju arah utara yang nanti melewati Bondowoso, kemudian lanjut sampai di Jalur Pantura Situbondo. Selanjutnya, tinggal ikuti jalan utama ke arah Banyuwangi.
Masyarakat yang menggunakan sepeda motor atau mobil, juga bisa lewat jalur alternatif ke Banyuwangi via Kawah Ijen.
Dari Jember, rutenya adalah ke utara sampai Bondowoso, kemudian sesampainya di Tapen belok kanan ke jalan utama menuju Kawah Ijen.
Nantinya, jalan ini tembus ke Kecamatan Licin, Banyuwangi. Jika lurus terus, maka akan sampai di pusat Kabupaten Banyuwangi.
Baca juga: Petualangan Mendebarkan Naik ATV Menembus Malam di Capas Adventure Land Banyuwangi
Adapun kondisi kedua jalur ini kurang bagus. Selain sempit (apalagi alternatif via Kawah Ijen), kondisinya juga berlubang.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini