Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Tiket Palsu di Wisata Pantai Pangandaran, Diduga Ada Orang Dalam

Kompas.com - 14/07/2025, 06:06 WIB
Anggara Wikan Prasetya

Penulis

KOMPAS.com - Kasus dugaan peredaran tiket wisata palsu di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, terus menuai sorotan.

Anggota DPRD Kabupaten Pangandaran, Otang Tarlian menduga kuat adanya keterlibatan "orang dalam" dalam praktik ilegal yang berpotensi merugikan pendapatan daerah tersebut.

“Adanya tiket palsu ini, saya menduga tidak mungkin tidak ada keterlibatan orang dalam. Karena ini sudah pakai server,” ujar Otang dilansir dari Tribun Jabar (12/7/2025).

Baca juga: Stasiun Pangandaran, Jejak Kereta Api di Pangandaran

Menurut Otang, bentuk tiket masuk ke obyek wisata saat ini menyerupai struk belanja minimarket yang mudah dipalsukan karena menggunakan mesin pencetak biasa.

Sementara itu, laporan resmi seharusnya berbentuk digital melalui sistem aplikasi yang terhubung ke server pemerintah daerah.

Kondisi ini, lanjut Otang, membuka peluang besar terjadinya kebocoran retribusi wisata. Ia mendorong aparat kepolisian untuk melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap praktik ini.

“Jelas, pemerintah daerah juga harus membuat laporan polisi. Bukan hanya berdasarkan temuan dari aparat kepolisian, tetapi laporan resmi dari Pemda, baik melalui Inspektorat maupun langsung oleh Bupati,” tegasnya.

Otang menilai, kasus ini bukan sekadar masalah individu, tetapi persoalan sistemik yang berimplikasi pada hilangnya potensi pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata.

Ia pun meminta agar kasus ini menjadi momentum untuk memperbaiki tata kelola sistem retribusi.

Baca juga: Pantai Batukaras, Wisata Air di Pangandaran Ramah Peselancar

“Kejadian dugaan tiket palsu ini bisa menjadi pintu masuk untuk membenahi sistem secara keseluruhan. Minimal, memperkuat sistem penerimaan pendapatan daerah dari sektor wisata,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan bahwa dalam kondisi fiskal daerah yang sedang tidak ideal, potensi PAD dari sektor pariwisata menjadi krusial.

Pantai PangandaranWikimedia Commons Pantai Pangandaran

Karena itu, upaya menutup kebocoran seperti tiket palsu sangat penting dilakukan demi keberlanjutan pembangunan di Pangandaran.

Otang pun berharap penyelidikan dapat mengungkap siapa saja yang terlibat, dan meminta agar kepolisian tidak ragu mengusut kasus ini hingga tuntas.

Baca juga: Pantai Karapyak, Wisata Pantai Pasir Putih di Pangandaran

“Supaya terang benderang siapa saja yang terlibat, dan jangan berhenti di permukaan. Harus sampai ke akar-akarnya,” pungkasnya.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Cara ke Bandara YIA Yogyakarta Naik Kereta, Cek Tiket dan Jadwal di Mana?
Cara ke Bandara YIA Yogyakarta Naik Kereta, Cek Tiket dan Jadwal di Mana?
Travel Ideas
Akhir Pekan Ini, Batik Air Dijadwalkan Buka Rute Palembang-Kuala Lumpur
Akhir Pekan Ini, Batik Air Dijadwalkan Buka Rute Palembang-Kuala Lumpur
Travel News
Singapura Peringkat 3 Kota Paling Bahagia di Dunia, Siapa Nomor Satunya?
Singapura Peringkat 3 Kota Paling Bahagia di Dunia, Siapa Nomor Satunya?
Travelpedia
Pulau Kucing Jepang, Destinasi Wisata Pilihan untuk Pencinta Fauna
Pulau Kucing Jepang, Destinasi Wisata Pilihan untuk Pencinta Fauna
Travelpedia
15 Pantai Terbaik di Dunia, Indonesia Peringkat Berapa?
15 Pantai Terbaik di Dunia, Indonesia Peringkat Berapa?
Travelpedia
Wings Air Buka Rute Surabaya–Banyuwangi, Lebih Mudah Menuju The Sunrise of Java
Wings Air Buka Rute Surabaya–Banyuwangi, Lebih Mudah Menuju The Sunrise of Java
Travel News
Kereta Kim Jong Un, Kantor Berjalan yang Mewah dan Super Aman
Kereta Kim Jong Un, Kantor Berjalan yang Mewah dan Super Aman
Travelpedia
Wajib Tahu, Aturan Bawa Powerbank di Lion Air
Wajib Tahu, Aturan Bawa Powerbank di Lion Air
Travelpedia
Menggemaskan tapi Menyedihkan, Begini Kisah Pulau Kucing di Jepang
Menggemaskan tapi Menyedihkan, Begini Kisah Pulau Kucing di Jepang
Travelpedia
Buka untuk Wisata, Resor Mewah di Korea Utara ini Malah Sepi, Kenapa? 
Buka untuk Wisata, Resor Mewah di Korea Utara ini Malah Sepi, Kenapa? 
Travel News
Awas Denda Rp 600.000 Jika Merokok hingga Mabuk di Destinasi Wisata Ini
Awas Denda Rp 600.000 Jika Merokok hingga Mabuk di Destinasi Wisata Ini
Travel News
Ini Alasan Penting Kamu Harus Buka Jendela Pesawat Saat Lepas Landas dan Mendarat
Ini Alasan Penting Kamu Harus Buka Jendela Pesawat Saat Lepas Landas dan Mendarat
Travelpedia
Tips Nonton Gerhana Bulan Total di Planetarium, Bawa Baju Hangat
Tips Nonton Gerhana Bulan Total di Planetarium, Bawa Baju Hangat
Travel Ideas
Tips Memotret Gerhana Bulan Total 7-8 September 2025
Tips Memotret Gerhana Bulan Total 7-8 September 2025
Travelpedia
Main ke TMII, Turis Asal Pakistan Ini Asik Menabuh Alat Musik Dol di Anjungan Bengkulu
Main ke TMII, Turis Asal Pakistan Ini Asik Menabuh Alat Musik Dol di Anjungan Bengkulu
Travel News
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau