KOMPAS.com - Portugal menetapkan masa berkabung selama tiga hari setelah kecelakaan maut kereta funicular legendaris di Lisbon pada Rabu (3/9/2025) sore waktu setempat.
Dikutip dari CNN, masa berkabung ditetapkan pemerintah Portugal sejak hari Kamis (4/9/2025).
Presiden Portugal Marcelo Rebelo de Sousa mengucapkan belasungkawa kepada keluarga para korban tewas maupun luka-luka dalam kecelakaan kereta funicular.
Marcelo menyebut, kecelakaan kereta funicular tersebut merupakan tragedi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Selain itu, pemerintah juga membatalkan acara festival buku di Istana Belem yang sebelumnya dijadwalkan berlangsung mulai hari Kamis kemarin hingga Minggu mendatang.
Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sánchez juga turut berduka atas kecelakaan maut tersebut. Ia mengatakan, terkejut dengan kecelakaan mengerikan tersebut.
Sebanyak 16 orang tewas dan 21 orang luka-luka dalam kecelakaan maut kereta funicular legendaris di Lisbon.
Dilansir dari CNN, kecelakaan maut tersebut bermula saat salah satu gerbong kereta funicular tergelincir keluar dari jalur lalu menabrak gedung.
Baca juga: Kecelakaan Maut Kereta Funicular di Portugal, 16 Turis Tewas dan 21 Turis Luka-luka
Kecelakaan kereta funicular itu dialami oleh salah satu kereta legendaris bernama Gloria.
Seorang perempuan yang menjadi salah satu saksi mata menggambarkan suasana detik-detik kecelakaan maut kereta funicular di Portugal tersebut. Ia melihat salah satu gerbong trem meluncur menuruni bukit "dengan kecepatan penuh" tanpa rem.
Kereta funicular pun tampak ringsek lantaran menabrak gedung.
"Kendaraan itu menabrak sebuah gedung dengan kekuatan yang dahsyat dan hancur berkeping-keping seperti kardus," ujarnya kepada saluran TV Portugal, SIC seperti dilansir dari CNN pada Jumat (5/9/2025).
Saksi mata lainnya, Teresa d’Avo juga berada di lokasi kejadian. Ia bersama orang-orang lainnya di lokasi lari untuk menjauh dari dari rel karena khawatir gerbong trem tersebut akan bertabrakan dengan gerbong di bawahnya.
"Namun, gerbong itu jatuh di tikungan dan menabrak sebuah gedung," ujarnya kepada surat kabar lokal Observador.
Saksi mata lain mengatakan kepada media lokal bahwa trem itu terguling dan menimpa seorang pria di trotoar.
Baca juga: Kota di Portugal Ini Kenakan Pajak ke Turis untuk Pembangunan Infrastruktur