Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Yordania-Jerman Sepakat Pasukan Internasional di Gaza Harus Ada Mandat PBB

GAZA, KOMPAS.com – Yordania dan Jerman menegaskan bahwa pasukan internasional yang direncanakan untuk mendukung kepolisian Palestina di Gaza perlu memiliki mandat dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Pernyataan itu disampaikan pada Sabtu (1/11/2025), seiring pembahasan rencana pemerintahan pascaperang di wilayah tersebut berdasarkan inisiatif Presiden AS Donald Trump.

Rencana itu merupakan bagian dari gencatan senjata Gaza yang ditengahi Amerika Serikat antara Hamas dan Israel.

Dalam skema tersebut, koalisi yang terdiri dari negara-negara Arab dan Muslim diharapkan mengerahkan pasukan di Gaza untuk membantu stabilisasi pascaperang yang pecah sejak 7 Oktober 2023.

Pasukan stabilisasi internasional nantinya akan melatih dan mendukung kepolisian Palestina yang telah diverifikasi, dengan dukungan dari Mesir dan Yordania.

Selain itu, pasukan tersebut juga akan bertugas mengamankan wilayah perbatasan dan mencegah penyelundupan senjata ke Hamas.

“Kami semua sepakat bahwa agar pasukan stabilisasi dapat efektif dalam menjalankan tugasnya, pasukan tersebut harus memiliki mandat Dewan Keamanan,” ujar Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi, dikutip dari AFP.

Namun, Safadi menegaskan Yordania tidak akan mengirimkan pasukannya sendiri ke Jalur Gaza.

“Kita terlalu dekat dengan masalah ini dan tidak dapat mengerahkan pasukan di Gaza. Namun, Yordania siap bekerja sama dengan pasukan internasional yang memiliki mandat tersebut,” katanya.

Safadi menyampaikan hal itu dalam konferensi Dialog Manama IISS di Bahrain bersama Menteri Luar Negeri Jerman, Johann Wadephul. Wadephul mendukung pandangan tersebut dengan menegaskan bahwa misi di Gaza harus memiliki dasar hukum internasional yang kuat.

“Kami memahami bahwa hal ini sangat penting bagi negara-negara yang mungkin bersedia mengirim pasukan ke Gaza dan juga bagi Palestina. Jerman ingin melihat mandat yang jelas untuk misi ini,” ucap Wadephul.

Sementara itu, gagasan pembentukan pasukan stabilisasi menuai kritik dari sejumlah pakar PBB.

Mereka memperingatkan bahwa langkah tersebut berisiko menggantikan pendudukan Israel dengan pendudukan baru yang dipimpin Amerika Serikat, sehingga bertentangan dengan hak penentuan nasib sendiri rakyat Palestina.

Selama beberapa dekade, PBB memang telah menugaskan pasukan penjaga perdamaian internasional di kawasan Timur Tengah, termasuk UNIFIL di Lebanon selatan.

Misi itu saat ini bekerja sama dengan tentara Lebanon untuk menegakkan gencatan senjata antara Hezbollah dan Israel yang tercapai pada November 2024.

https://www.kompas.com/global/read/2025/11/01/165700670/yordania-jerman-sepakat-pasukan-internasional-di-gaza-harus-ada-mandat

Terkini Lainnya

Ketika Uni Soviet Mata-matai AS lewat Karya Seni...
Ketika Uni Soviet Mata-matai AS lewat Karya Seni...
Global
Pelaku Penusukan Massal di Inggris Dituduh 10 Percobaan Pembunuhan
Pelaku Penusukan Massal di Inggris Dituduh 10 Percobaan Pembunuhan
Global
PM Jepang Minta Bertemu Kim Jong Un, Bahas Kasus Lama Puluhan Tahun Lalu
PM Jepang Minta Bertemu Kim Jong Un, Bahas Kasus Lama Puluhan Tahun Lalu
Global
Xi Jinping Bercanda soal “Mata-mata” Saat Hadiahkan Ponsel China ke Presiden Korsel
Xi Jinping Bercanda soal “Mata-mata” Saat Hadiahkan Ponsel China ke Presiden Korsel
Global
Tetangga RI Terancam Diterjang Topan Kalmaegi, Ribuan Orang Mengungsi
Tetangga RI Terancam Diterjang Topan Kalmaegi, Ribuan Orang Mengungsi
Global
Selamat dari Tragedi Air India, Ramesh: Saya Orang Paling Beruntung tapi Juga Paling Menderita
Selamat dari Tragedi Air India, Ramesh: Saya Orang Paling Beruntung tapi Juga Paling Menderita
Global
Kronologi Kejatuhan Pangeran Andrew: Dari Favorit Ratu Elizabeth hingga Teman Epstein
Kronologi Kejatuhan Pangeran Andrew: Dari Favorit Ratu Elizabeth hingga Teman Epstein
Global
China Sukses Kembangkan Helikopter Nirawak, Rampungkan Penerbangan Perdana
China Sukses Kembangkan Helikopter Nirawak, Rampungkan Penerbangan Perdana
Global
Kisah Ibu Selamatkan Putrinya dari Kelompok Penyembah Setan 764
Kisah Ibu Selamatkan Putrinya dari Kelompok Penyembah Setan 764
Global
Masih Bisa Jadi Raja, Pangeran Andrew Tetap Warisi Takhta Inggris meski Gelar Dicopot
Masih Bisa Jadi Raja, Pangeran Andrew Tetap Warisi Takhta Inggris meski Gelar Dicopot
Global
Turkiye Jajaki Dukungan Negara Muslim untuk Tentukan Masa Depan Gaza
Turkiye Jajaki Dukungan Negara Muslim untuk Tentukan Masa Depan Gaza
Global
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Global
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Global
Gencatan Senjata Dilanggar, Warga Palestina Tewas dan Hamas Serahkan 3 Jenazah
Gencatan Senjata Dilanggar, Warga Palestina Tewas dan Hamas Serahkan 3 Jenazah
Global
Tuduh Rusia dan China Diam-diam Uji Coba Nuklir, Trump Pengin AS Ikutan
Tuduh Rusia dan China Diam-diam Uji Coba Nuklir, Trump Pengin AS Ikutan
Global
Bagikan artikel ini melalui
Oke