Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Foto-foto Paus Fransiskus Muda, Bernama Asli Jorge Mario Bergoglio

Kompas.com - 23/04/2025, 17:30 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

VATICAN CITY, KOMPAS.com - Sebelum menjadi Paus Fransiskus, ia dikenal sebagai Jorge Mario Bergoglio.

Sebagai putra imigran Italia, Jorge lahir pada 17 Desember 1936 di Argentina.

Ayahnya, yang bernama Mario, adalah seorang akuntan yang bekerja di perusahaan kereta api, sedangkan ibunya, Regina, membesarkan kelima anaknya.

Baca juga: Satu Keinginan Paus Fransiskus Ini Belum Terwujud, Lokasinya Dekat Indonesia

Jorge lulus sebagai teknisi di bidang kimia sebelum masuk Seminari Keuskupan Villa Devoto di Buenos Aires.

Paus Fransiskus muda bernama Jorge Mario Bergoglio (kiri) bersama ibunya, Maria Regina Sivori (tengah) dan ayahnya, Mario Jose Bergoglio (kanan), pada 1958.ABC INDONESIA Paus Fransiskus muda bernama Jorge Mario Bergoglio (kiri) bersama ibunya, Maria Regina Sivori (tengah) dan ayahnya, Mario Jose Bergoglio (kanan), pada 1958.
Ia masuk novisiat Jesuit pada 1958 saat berusia awal 20-an dan ditahbiskan sebagai pastor pada 1969.

Sebagai Uskup Agung Buenos Aires, keuskupan dengan lebih dari tiga juta pengikut, ia menciptakan proyek misionaris yang didasarkan pada persekutuan dan penginjilan.

Saat menjadi Paus Fransiskus, ia menjadi paus pertama yang lahir atau dibesarkan di luar Eropa sejak Paus Gregorius III kelahiran Suriah pada 731 M.

Paus Fransiskus saat menjadi Uskup Jorge Mario Bergoglio pada 1998.ABC INDONESIA Paus Fransiskus saat menjadi Uskup Jorge Mario Bergoglio pada 1998.
Pada 2001, ia diangkat menjadi kardinal di bawah Paus Yohanes Paulus II.

Ia meminta umatnya agar tidak pergi ke Roma untuk merayakannya, tetapi menyumbangkan uangnya kepada orang miskin.

"Umat saya miskin dan saya salah satu dari mereka," katanya di sejumlah kesempatan, yang juga memutuskan untuk tinggal di apartemen dan memasak makan malamnya sendiri.

Pada 2005, ia mengambil bagian dalam Konklaf di mana Paus Benediktus XVI terpilih.

Baca juga: Apa Itu Konklaf dan Bagaimana Prosesnya Usai Paus Fransiskus Meninggal?

Paus Fransiskus saat menjadi Kardinal Jorge Mario Bergoglio di Basilika Santo Petrus pada 2005.ABC INDONESIA Paus Fransiskus saat menjadi Kardinal Jorge Mario Bergoglio di Basilika Santo Petrus pada 2005.
Pada 2013, Paus Benediktus XVI mengejutkan bukan hanya komunitas Katolik, tapi juga dunia, ketika ia mengumumkan keputusannya untuk mengundurkan diri. Saat itu ia mengatakan tak punya lagi "kekuatan pikiran atau tubuh" untuk meneruskan jabatannya.

Para kardinal berkumpul di Vatikan, membentuk Konklaf, hingga akhirnya memilih Kardinal Jorge, yang kemudian dikenal sebagai Paus Fransiskus.

Jorge Mario Bergoglio saat baru diangkat menjadi Paus Fransiskus.ABC INDONESIA Jorge Mario Bergoglio saat baru diangkat menjadi Paus Fransiskus.
Melangkah keluar ke balkon Vatikan, Paus Fransiskus menyapa 150.000 orang yang memadati Lapangan Santo Petrus untuk menyaksikan momen bersejarah tersebut.

Perayaan tersebut berlangsung meriah di seluruh dunia, termasuk di negara asal Paus Fransiskus, Argentina.

Sebelum Paus Benediktus, satu-satunya paus lain yang pernah mengundurkan diri atas pilihannya sendiri adalah Paus Selestinus V, yang mengundurkan diri pada 1294.

Menjadi yang pertama kalinya terjadi selama 600 tahun terakhir, ketika Paus Fransiskus bertemu pendahulunya untuk makan siang.

Paus Fransiskus terus memegang jabatannya selama lebih dari sepuluh tahun.

Baca juga: Paus Fransiskus Beri Isyarat Perpisahan Sebelum Wafat kepada Orang Ini

Pada 2013, ia dinobatkan sebagai Person of The Year oleh majalah Time dan memperoleh lebih dari 18 juta pengikut di X, yang dulunya bernama Twitter.

Selama masa jabatannya sebagai Paus, Paus Fransiskus sudah bertemu dengan berbagai pemimpin dunia.

Paus Fransiskus juga pernah menyerukan gencatan senjata di Gaza dan perundingan untuk mengakhiri invasi Rusia ke Ukraina.

"Saya mengundang setiap individu, dan semua orang dari semua bangsa… untuk memiliki harapan, untuk membungkam suara senjata dan mengatasi perpecahan," katanya dalam pidato terakhirnya di Hari Natal 2024.

Paus Fransiskus saat bertemu Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menjalani masa jabatan pertamanya pada 2017.ABC INDONESIA Paus Fransiskus saat bertemu Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menjalani masa jabatan pertamanya pada 2017.
Paus Fransiskus saat bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada 2024.ABC INDONESIA Paus Fransiskus saat bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada 2024.
Paus Fransiskus dikenal sebagai seorang reformis liberal, yang menjadi berita utama di seluruh dunia karena mengizinkan pemberkatan pasangan sesama jenis dan mendorong adanya aksi global terhadap perubahan iklim.

Dalam berbagai kesempatan, ia mengatakan, hal terburuk yang bisa terjadi pada gereja "adalah apa yang disebut de Lubac sebagai spritual yang keduniawian", yang berarti, "menjadi egois".

Paus Fransiskus mengawasi salah satu periode paling bergejolak dalam sejarah modern gereja.

Ia blak-blakan berbircara soal pelecehan yang dilakukan pendeta dan meminta Gereja Katolik untuk bertindak tegas terhadap pendeta pedofilia. Hal ini dilakukannya hanya beberapa bulan setelah pengangkatannya pada 2013.

Dalam pidatonya pada 2019, Paus Fransiskus menyerukan "perang habis-habisan" melawan pelecehan seksual anak di bawah umur oleh pendeta, sebuah kejahatan yang menurutnya keji dan harus "dihapus dari muka Bumi".

"Telah datang waktunya untuk kita bekerja sama memberantas kejahatan," katanya.

Selama pandemi Covid-19, Lapangan Santo Petrus yang biasanya ramai menjadi sepi karena diberlakukannya status karantina.

Dalam pidatonya pada September 2020, Paus mengatakan bahwa pandemi "memberi kita kesempatan untuk mengembangkan cara hidup baru."

"(Memang), kita sudah dapat melihat bagaimana Bumi dapat pulih jika kita membiarkannya beristirahat: udara menjadi lebih bersih, air lebih jernih, dan hewan-hewan kembali ke banyak tempat, setelah sebelumnya mereka pergi menghilang".

Paus Fransiskus akan dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore, sekitar lima kilometer dari Vatikan.

Berbeda dari tradisi sebelumnya, Paus Fransiskus akan menjadi Paus pertama sejak 1669 yang tidak dimakamkan di bawah Basilika Santo Petrus di Vatikan.

Baca juga: Paus Fransiskus Sakit Apa? Berikut Riwayat Penyakitnya Sebelum Meninggal

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau