Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jepang Sebut Ancaman Militer China, Rusia, dan Korut Terburuk Sejak Perang Dunia II

Kompas.com - 16/07/2025, 18:07 WIB
Shintaloka Pradita Sicca,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

Sumber CNN

TOKYO, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan Jepang Gen Nakatani menyebutkan, negaranya sedang menghadapi kondisi keamanan terparah sejak Perang Dunia II.

Ia mengungkapkan hal itu karena aktivitas militer yang meningkat dari tiga negara, yaitu China, Rusia, dan Korea Utara.

“Tatanan perdamaian dunia yang ada saat ini sedang diuji secara serius, dan Jepang berada dalam lingkungan keamanan paling serius dan kompleks sejak era pasca-perang,” kata menteri pertahanan dari "Negeri Sakura" itu, seperti yang dikutip dari CNN pada Rabu (16/7/2025).

Baca juga: Marak Ulah WNI Meresahkan di Jepang, KBRI Tokyo Jelaskan 10 Poin

Peringatan itu disampaikan Nakatani dalam laporan tahunan Kementerian Pertahanan Jepang yang dirilis pada Selasa (15/7/2025).

Eskalasi kekuatan militer China

Gen Nakatani menyoroti kemampuan militer China yang meningkat secara kualitatif dan kuantitatif sambil memperkuat aktivitasnya di sekitar kawasan, termasuk Kepulauan Senkaku.

Perlu diketahui bahwa Kepulauan Senkaku merupakan rantai pulau di Laut China Timur yang dikuasai Jepang, tetapi diklaim China dengan nama Diaoyu.

Laporan Kementerian Pertahanan Jepang setebal 34 halaman itu juga menekankan eskalasi militer China terjadi di tengah ketegangan yang meningkat antara "Negeri Tirai Bambu" itu dengan Amerika Serikat, sekutu utama Jepang.

“Keseimbangan kekuatan global sedang berubah secara drastis dan persaingan antarnegara terus berlanjut,” tulis laporan tersebut.

Baca juga: Jepang Siapkan Rencana Besar Hadapi Gempa Dahsyat, dari Tanggul hingga Menara Tsunami

Ancaman militer nyata dari China, Rusia, dan Korea Utara bagi keamanan Jepang

Menurut laporan itu, aktivitas militer China di sekitar Taiwan dinilai sebagai ancaman nyata.

Selain itu, aktivitas Beijing di Laut China Selatan dipandang menjadi kekhawatiran serius bagi Jepang karena jalur laut utama Tokyo melewati wilayah tersebut.

Menanggapi laporan Jepang, juru bicara Kementerian Pertahanan China Jiang Bin menyebut Jepang-lah yang memicu eskalasi militer karena secara berlebihan campur tangan dalam urusan dalam negeri Beijing.

“Pihak Jepang menciptakan narasi palsu untuk mencari alasan melonggarkan pembatasan militernya,” tuduh Jiang.

Selain China, laporan Kementerian Pertahanan Jepang juga mengangkat kekhawatiran terhadap aktivitas militer Rusia dan Korea Utara.

Laporan tersebut mengatakan bahwa PLA (Tentara Pembebasan Rakyat China) meningkatkan kerja sama dengan militer Rusia, termasuk melakukan penerbangan pembom bersama dan patroli laut dekat wilayah Jepang.

“Aktivitas bersama yang berulang ini jelas dimaksudkan untuk menunjukkan kekuatan terhadap Jepang,” sebut laporan itu.

Baca juga: Rakyat Mulai Resah, Pemerintah Jepang Bentuk Unit Khusus Tangani Warga Asing

Halaman:

Terkini Lainnya
Petarung Indonesia dan Malaysia Berkelahi Saat Konferensi Pers
Petarung Indonesia dan Malaysia Berkelahi Saat Konferensi Pers
Global
Jamaika Porak-poranda Dihantam Badai Melissa, Terkuat di Dunia dalam 90 Tahun
Jamaika Porak-poranda Dihantam Badai Melissa, Terkuat di Dunia dalam 90 Tahun
Global
Ketika Uni Soviet Mata-matai AS lewat Karya Seni...
Ketika Uni Soviet Mata-matai AS lewat Karya Seni...
Global
Pelaku Penusukan Massal di Inggris Dituduh 10 Percobaan Pembunuhan
Pelaku Penusukan Massal di Inggris Dituduh 10 Percobaan Pembunuhan
Global
PM Jepang Minta Bertemu Kim Jong Un, Bahas Kasus Lama Puluhan Tahun Lalu
PM Jepang Minta Bertemu Kim Jong Un, Bahas Kasus Lama Puluhan Tahun Lalu
Global
Xi Jinping Bercanda soal “Mata-mata” Saat Hadiahkan Ponsel China ke Presiden Korsel
Xi Jinping Bercanda soal “Mata-mata” Saat Hadiahkan Ponsel China ke Presiden Korsel
Global
Tetangga RI Terancam Diterjang Topan Kalmaegi, Ribuan Orang Mengungsi
Tetangga RI Terancam Diterjang Topan Kalmaegi, Ribuan Orang Mengungsi
Global
Selamat dari Tragedi Air India, Ramesh: Saya Orang Paling Beruntung tapi Juga Paling Menderita
Selamat dari Tragedi Air India, Ramesh: Saya Orang Paling Beruntung tapi Juga Paling Menderita
Global
Kronologi Kejatuhan Pangeran Andrew: Dari Favorit Ratu Elizabeth hingga Teman Epstein
Kronologi Kejatuhan Pangeran Andrew: Dari Favorit Ratu Elizabeth hingga Teman Epstein
Global
China Sukses Kembangkan Helikopter Nirawak, Rampungkan Penerbangan Perdana
China Sukses Kembangkan Helikopter Nirawak, Rampungkan Penerbangan Perdana
Global
Kisah Ibu Selamatkan Putrinya dari Kelompok Penyembah Setan 764
Kisah Ibu Selamatkan Putrinya dari Kelompok Penyembah Setan 764
Global
Masih Bisa Jadi Raja, Pangeran Andrew Tetap Warisi Takhta Inggris meski Gelar Dicopot
Masih Bisa Jadi Raja, Pangeran Andrew Tetap Warisi Takhta Inggris meski Gelar Dicopot
Global
Turkiye Jajaki Dukungan Negara Muslim untuk Tentukan Masa Depan Gaza
Turkiye Jajaki Dukungan Negara Muslim untuk Tentukan Masa Depan Gaza
Global
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Global
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau