Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Anak Pengguna Vape Berisiko 3 Kali Lipat Jadi Perokok dan Alami Gangguan Kesehatan

Kompas.com - 22/08/2025, 15:07 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber Sky News

KOMPAS.com - Anak-anak yang menggunakan rokok elektrik atau vape disebut tiga kali lebih berisiko menjadi perokok di kemudian hari. Hal itu terungkap dalam analisis terbaru yang mengaitkan penggunaan vape di usia muda dengan berbagai masalah kesehatan.

Penelitian yang dilakukan tim dari University of York dan London School of Hygiene and Tropical Medicine (LSHTM) menunjukkan, remaja pengguna vape tidak hanya lebih berpeluang menjadi perokok.

Tetapi mereka juga cenderung merokok lebih sering dan intens dibandingkan dengan yang tidak menggunakan rokok elektrik.

Baca juga: Saat Digerebek, Remaja Singapura Kedapatan Simpan 54 Vape di Rumahnya

Analisis ini merupakan tinjauan umum terhadap 56 ulasan dari 384 studi terkait penggunaan vape di usia muda. Dari jumlah tersebut, sebanyak 21 ulasan secara khusus membahas kaitan antara penggunaan vape dengan kebiasaan merokok di kemudian hari.

Risiko kesehatan meningkat

Tinjauan global terbesar mengenai penggunaan vape pada anak muda itu menemukan adanya peningkatan risiko penyakit pernapasan, seperti asma dan eksaserbasi asma.

Selain itu, ditemukan pula kaitan dengan penyalahgunaan zat, termasuk konsumsi alkohol serta penggunaan ganja.

Hasil studi juga menunjukkan adanya hubungan penggunaan vape dengan pneumonia, bronkitis, penurunan jumlah sperma total, serta gejala lain seperti pusing, sakit kepala, dan migrain.

Tak hanya itu, para peneliti mengidentifikasi adanya hubungan antara penggunaan vape di usia muda dengan depresi serta munculnya pikiran untuk bunuh diri.

Baca juga: Vape dan Power Bank Meledak di Kabin, Pesawat easyJet Batal Terbang

Bukti konsisten

Dalam publikasi di jurnal Tobacco Control, para peneliti menegaskan bahwa data yang tersedia secara konsisten menunjukkan adanya hubungan signifikan antara penggunaan vape dan kebiasaan merokok pada remaja.

Meski demikian, mereka mengakui sulit untuk menyimpulkan kausalitas dari tinjauan tersebut. Namun, bukti yang berulang dari studi kohort prospektif dinilai konsisten dengan hubungan kausal.

“Konsistensi buktinya sangat mencolok,” kata Dr. Su Golder, profesor madya ilmu kesehatan di University of York, sebagaimana diberitakan Sky News pada Rabu (20/8/2025). 

“Di berbagai studi, remaja yang menggunakan rokok elektrik lebih mungkin merokok di masa mendatang. Temuan ini mendukung langkah-langkah kesehatan masyarakat yang lebih kuat untuk melindungi remaja dari risiko yang terkait dengan vaping,” lanjutnya.

Sementara itu, Dr Greg Hartwell, asisten profesor klinis di LSHTM, menilai hasil tinjauan ini menjadi alasan pentingnya pembatasan lebih ketat terhadap industri tembakau.

Baca juga: WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Larangan vape sekali pakai

Studi tersebut dirilis setelah Inggris memberlakukan larangan penjualan dan penyediaan vape sekali pakai, baik dengan maupun tanpa nikotin, sejak Juni lalu.

Larangan ini diberlakukan menyusul meningkatnya popularitas vape sekali pakai di kalangan anak-anak usia 11 hingga 15 tahun.

Halaman:

Terkini Lainnya
Ketika Uni Soviet Mata-matai AS lewat Karya Seni...
Ketika Uni Soviet Mata-matai AS lewat Karya Seni...
Global
Pelaku Penusukan Massal di Inggris Dituduh 10 Percobaan Pembunuhan
Pelaku Penusukan Massal di Inggris Dituduh 10 Percobaan Pembunuhan
Global
PM Jepang Minta Bertemu Kim Jong Un, Bahas Kasus Lama Puluhan Tahun Lalu
PM Jepang Minta Bertemu Kim Jong Un, Bahas Kasus Lama Puluhan Tahun Lalu
Global
Xi Jinping Bercanda soal “Mata-mata” Saat Hadiahkan Ponsel China ke Presiden Korsel
Xi Jinping Bercanda soal “Mata-mata” Saat Hadiahkan Ponsel China ke Presiden Korsel
Global
Tetangga RI Terancam Diterjang Topan Kalmaegi, Ribuan Orang Mengungsi
Tetangga RI Terancam Diterjang Topan Kalmaegi, Ribuan Orang Mengungsi
Global
Selamat dari Tragedi Air India, Ramesh: Saya Orang Paling Beruntung tapi Juga Paling Menderita
Selamat dari Tragedi Air India, Ramesh: Saya Orang Paling Beruntung tapi Juga Paling Menderita
Global
Kronologi Kejatuhan Pangeran Andrew: Dari Favorit Ratu Elizabeth hingga Teman Epstein
Kronologi Kejatuhan Pangeran Andrew: Dari Favorit Ratu Elizabeth hingga Teman Epstein
Global
China Sukses Kembangkan Helikopter Nirawak, Rampungkan Penerbangan Perdana
China Sukses Kembangkan Helikopter Nirawak, Rampungkan Penerbangan Perdana
Global
Kisah Ibu Selamatkan Putrinya dari Kelompok Penyembah Setan 764
Kisah Ibu Selamatkan Putrinya dari Kelompok Penyembah Setan 764
Global
Masih Bisa Jadi Raja, Pangeran Andrew Tetap Warisi Takhta Inggris meski Gelar Dicopot
Masih Bisa Jadi Raja, Pangeran Andrew Tetap Warisi Takhta Inggris meski Gelar Dicopot
Global
Turkiye Jajaki Dukungan Negara Muslim untuk Tentukan Masa Depan Gaza
Turkiye Jajaki Dukungan Negara Muslim untuk Tentukan Masa Depan Gaza
Global
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Global
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Global
Gencatan Senjata Dilanggar, Warga Palestina Tewas dan Hamas Serahkan 3 Jenazah
Gencatan Senjata Dilanggar, Warga Palestina Tewas dan Hamas Serahkan 3 Jenazah
Global
Tuduh Rusia dan China Diam-diam Uji Coba Nuklir, Trump Pengin AS Ikutan
Tuduh Rusia dan China Diam-diam Uji Coba Nuklir, Trump Pengin AS Ikutan
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau