Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Kehamilan Langka di Dunia: Janin Berkembang di Hati

Kompas.com - 10/09/2025, 21:02 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

Penulis: BBC News Indonesia

NEW DELHI, KOMPAS.com - Seorang perempuan di Uttar Pradesh, India, mengejutkan komunitas medis internasional karena kehamilannya yang tak biasa: janinnya berkembang di hati, bukan di rahim. Kasus seperti ini terbilang langka di dunia.

"Saya muntah tanpa henti. Selalu merasa lelah dan nyeri," ujar Sarvesh kepada BBC.

Perempuan 35 tahun ini sudah sakit cukup lama.

Baca juga: Peningkatan Suhu Global dan Perubahan Iklim Picu Risiko Komplikasi Kehamilan

"Sulit untuk memahami apa yang terjadi pada saya," sambungnya.

Tidak ada tanda-tanda saat Sarvesh, yang berasal dari Distrik Bulandshahr di Uttar Pradesh, menjalani pemindaian awal ultrasonografi oleh dokter.

Mulanya, dia terus mengonsumsi obat antibiotik untuk mengobati indikasi infeksi lambung. Tapi setelah sebulan, tak ada perkembangan berarti, dia kembali memeriksakan diri ke dokter.

Kali ini, yang muncul begitu mengejutkan sehingga para dokter pun sulit memercayai gambar ultrasonografi yang ada di hadapan mereka.

Dr KK Gupta, ahli radiologi dengan pengalaman selama 20 tahun di Meerut, India, tercengang saat pertama kali melihat hasil pemindaian Sarvesh.

"Ia mengalami kehamilan 12 minggu di sisi kanan hati," ungkapnya, seraya mengatakan ini sesuatu yang belum pernah dia temukan sebelumnya saat melakukan pemindaian MRI.

Baca juga: Peneliti AS: Kehamilan Mempercepat Penuaan Biologis

"Saya bahkan mengambil beberapa bagian dari pemindaian untuk memastikan apakah itu benar-benar kehamilan," lanjutnya.

Kehamilan ektopik terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi menempel di luar rahim, biasanya di tuba falopi.

Sekitar satu dari 80 kehamilan merupakan kehamilan ektopik dan dalam beberapa kasus dapat mengancam nyawa ibu.

Dalam kasus Sarvesh, alih-alih berkembang di dalam rahim, janinnya justru tumbuh di dalam hati. Padahal hati berperan penting dalam membuang racun di dalam darah, menjaga kadar gula darah, dan mengatur pembekuan darah.

Kehamilan ektopik intrahepatik sangat langka sehingga Sarvesh seketika menjadi pusat perhatian komunitas medis internasional.

Baca juga: Wanita Ini Palsukan 17 Kehamilan, Dapat Tunjangan Hamil Total Rp 1,9 Miliar

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya
Petarung Indonesia dan Malaysia Berkelahi Saat Konferensi Pers
Petarung Indonesia dan Malaysia Berkelahi Saat Konferensi Pers
Global
Jamaika Porak-poranda Dihantam Badai Melissa, Terkuat di Dunia dalam 90 Tahun
Jamaika Porak-poranda Dihantam Badai Melissa, Terkuat di Dunia dalam 90 Tahun
Global
Ketika Uni Soviet Mata-matai AS lewat Karya Seni...
Ketika Uni Soviet Mata-matai AS lewat Karya Seni...
Global
Pelaku Penusukan Massal di Inggris Dituduh 10 Percobaan Pembunuhan
Pelaku Penusukan Massal di Inggris Dituduh 10 Percobaan Pembunuhan
Global
PM Jepang Minta Bertemu Kim Jong Un, Bahas Kasus Lama Puluhan Tahun Lalu
PM Jepang Minta Bertemu Kim Jong Un, Bahas Kasus Lama Puluhan Tahun Lalu
Global
Xi Jinping Bercanda soal “Mata-mata” Saat Hadiahkan Ponsel China ke Presiden Korsel
Xi Jinping Bercanda soal “Mata-mata” Saat Hadiahkan Ponsel China ke Presiden Korsel
Global
Tetangga RI Terancam Diterjang Topan Kalmaegi, Ribuan Orang Mengungsi
Tetangga RI Terancam Diterjang Topan Kalmaegi, Ribuan Orang Mengungsi
Global
Selamat dari Tragedi Air India, Ramesh: Saya Orang Paling Beruntung tapi Juga Paling Menderita
Selamat dari Tragedi Air India, Ramesh: Saya Orang Paling Beruntung tapi Juga Paling Menderita
Global
Kronologi Kejatuhan Pangeran Andrew: Dari Favorit Ratu Elizabeth hingga Teman Epstein
Kronologi Kejatuhan Pangeran Andrew: Dari Favorit Ratu Elizabeth hingga Teman Epstein
Global
China Sukses Kembangkan Helikopter Nirawak, Rampungkan Penerbangan Perdana
China Sukses Kembangkan Helikopter Nirawak, Rampungkan Penerbangan Perdana
Global
Kisah Ibu Selamatkan Putrinya dari Kelompok Penyembah Setan 764
Kisah Ibu Selamatkan Putrinya dari Kelompok Penyembah Setan 764
Global
Masih Bisa Jadi Raja, Pangeran Andrew Tetap Warisi Takhta Inggris meski Gelar Dicopot
Masih Bisa Jadi Raja, Pangeran Andrew Tetap Warisi Takhta Inggris meski Gelar Dicopot
Global
Turkiye Jajaki Dukungan Negara Muslim untuk Tentukan Masa Depan Gaza
Turkiye Jajaki Dukungan Negara Muslim untuk Tentukan Masa Depan Gaza
Global
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Global
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau