Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

50.000 Orang Demo di Turkiye, CHP Tolak Sidang Pengadilan yang Dinilai Kudeta

Kompas.com - 16/09/2025, 06:37 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP

ANKARA, KOMPAS.com - Sedikitnya 50.000 orang mengikuti aksi unjuk rasa yang digelar Partai Rakyat Republik (CHP), partai oposisi utama Türkiye, pada Minggu (14/9/2025).

Aksi besar-besaran atau demo di Turkiye tersebut berlangsung di Lapangan Tandogan, Ankara, menjelang sidang pengadilan penting yang berpotensi menggulingkan kepemimpinan partai.

Wakil Presiden CHP, Murat Bakan, menyebut jumlah peserta demo itu mencapai sekitar 50.000 orang.

Baca juga: Pemimpin Arab-Muslim Desak Peninjauan Hubungan dengan Israel Usai Serangan di Qatar

Koresponden AFP yang berada di lokasi juga melaporkan puluhan ribu massa memenuhi lapangan dengan mengibarkan bendera Türkiye serta mengenakan kaus bergambar pendiri republik, Mustafa Kemal Ataturk.

Dalam orasinya, Ketua CHP, Ozgur Ozel, menuding sidang yang digelar pada Senin (15/9/2025) merupakan bentuk “kudeta yudisial” terhadap partainya.

Sidang itu berfokus pada tuduhan kecurangan suara dalam kongres CHP November 2023, yang memilih dirinya sebagai pemimpin.

“Pemerintah ini tidak menginginkan demokrasi. Mereka tahu tidak akan menang pemilu jika ada demokrasi. Mereka juga tidak menginginkan keadilan, karena jika ada keadilan, kejahatan mereka akan terbongkar,” ujar Ozel di hadapan massa.

Ia menegaskan, “Kasus ini politis, tuduhannya fitnah. Ini kudeta, dan kami akan melawan.”

Ozel juga menyebut pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan meninggalkan jalur demokrasi.

“Kami menghadapi konsekuensi berat dari pemerintah Türkiye yang memilih memerintah dengan penindasan, bukan melalui kotak suara,” katanya.

Menurut dia, siapa pun yang dianggap mengancam pemerintah kini dijadikan target.

Baca juga: Turkiye Tutup Ruang Udara untuk Israel, Putus Total Hubungan Dagang

Para pengamat menilai kasus ini bermotif politik untuk melemahkan CHP, partai politik tertua di Türkiye. Popularitas CHP terus meningkat setelah berhasil menumbangkan Partai AKP pimpinan Erdogan dalam pemilihan lokal tahun 2024.

Menyapa langsung Erdogan dalam pidatonya, Ozel bertanya retoris, “Erdogan, pernahkah Anda melihat Lapangan Tandogan seperti ini?” Sementara itu, massa meneriakkan yel-yel: “Erdogan mundur!”.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Terkini Lainnya
Petarung Indonesia dan Malaysia Berkelahi Saat Konferensi Pers
Petarung Indonesia dan Malaysia Berkelahi Saat Konferensi Pers
Global
Jamaika Porak-poranda Dihantam Badai Melissa, Terkuat di Dunia dalam 90 Tahun
Jamaika Porak-poranda Dihantam Badai Melissa, Terkuat di Dunia dalam 90 Tahun
Global
Ketika Uni Soviet Mata-matai AS lewat Karya Seni...
Ketika Uni Soviet Mata-matai AS lewat Karya Seni...
Global
Pelaku Penusukan Massal di Inggris Dituduh 10 Percobaan Pembunuhan
Pelaku Penusukan Massal di Inggris Dituduh 10 Percobaan Pembunuhan
Global
PM Jepang Minta Bertemu Kim Jong Un, Bahas Kasus Lama Puluhan Tahun Lalu
PM Jepang Minta Bertemu Kim Jong Un, Bahas Kasus Lama Puluhan Tahun Lalu
Global
Xi Jinping Bercanda soal “Mata-mata” Saat Hadiahkan Ponsel China ke Presiden Korsel
Xi Jinping Bercanda soal “Mata-mata” Saat Hadiahkan Ponsel China ke Presiden Korsel
Global
Tetangga RI Terancam Diterjang Topan Kalmaegi, Ribuan Orang Mengungsi
Tetangga RI Terancam Diterjang Topan Kalmaegi, Ribuan Orang Mengungsi
Global
Selamat dari Tragedi Air India, Ramesh: Saya Orang Paling Beruntung tapi Juga Paling Menderita
Selamat dari Tragedi Air India, Ramesh: Saya Orang Paling Beruntung tapi Juga Paling Menderita
Global
Kronologi Kejatuhan Pangeran Andrew: Dari Favorit Ratu Elizabeth hingga Teman Epstein
Kronologi Kejatuhan Pangeran Andrew: Dari Favorit Ratu Elizabeth hingga Teman Epstein
Global
China Sukses Kembangkan Helikopter Nirawak, Rampungkan Penerbangan Perdana
China Sukses Kembangkan Helikopter Nirawak, Rampungkan Penerbangan Perdana
Global
Kisah Ibu Selamatkan Putrinya dari Kelompok Penyembah Setan 764
Kisah Ibu Selamatkan Putrinya dari Kelompok Penyembah Setan 764
Global
Masih Bisa Jadi Raja, Pangeran Andrew Tetap Warisi Takhta Inggris meski Gelar Dicopot
Masih Bisa Jadi Raja, Pangeran Andrew Tetap Warisi Takhta Inggris meski Gelar Dicopot
Global
Turkiye Jajaki Dukungan Negara Muslim untuk Tentukan Masa Depan Gaza
Turkiye Jajaki Dukungan Negara Muslim untuk Tentukan Masa Depan Gaza
Global
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Global
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau