KYIV, KOMPAS.com - Rusia kembali melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap Ukraina, menewaskan sedikitnya tiga orang dan melukai puluhan lainnya.
Serangan itu berlangsung sepanjang malam hingga Sabtu (20/9/2025) pagi, menurut Presiden Volodymyr Zelensky.
Dalam pernyataannya di Telegram, Zelensky menyebut Rusia meluncurkan sekitar 580 drone dan 40 rudal yang menyasar infrastruktur Ukraina, perusahaan manufaktur sipil, serta kawasan permukiman di berbagai wilayah.
Baca juga: Zelensky Tagih Dukungan Trump untuk Sanksi AS terhadap Rusia
"Sepanjang malam, Ukraina diserang besar-besaran oleh Rusia. Setiap serangan semacam itu bukanlah kebutuhan militer, melainkan strategi yang disengaja untuk meneror warga sipil dan menghancurkan infrastruktur kami," kata Zelensky, dikutip dari Reuters.
Di Kota Dnipro, sebuah rudal dengan munisi tandan menghantam gedung apartemen. Seorang warga tewas dan sedikitnya 26 orang lainnya terluka, ungkap pejabat daerah.
Foto-foto yang dibagikan melalui Telegram memperlihatkan gedung yang rusak dengan atap hancur, jendela pecah, warga yang mendapatkan perawatan medis, serta tim penyelamat yang bekerja di lokasi kejadian.
Sementara itu, dua korban jiwa dilaporkan di wilayah Chernihiv di utara dan Khmelnytskyi di barat Ukraina.
Para analis militer menilai Rusia kini mengubah pola serangan udaranya. Jika sebelumnya hanya meluncurkan puluhan drone, kini Moskwa mengerahkan ratusan drone dalam satu gelombang serangan.
Peringatan udara sempat berlangsung hingga 11 jam di sejumlah wilayah. Serangan dilakukan dalam dua gelombang, kata pihak militer Ukraina. Angkatan udara Ukraina menyebut berhasil menembak jatuh 552 drone dan 31 rudal.
Serangan Rusia juga menjangkau wilayah barat Ukraina, dekat perbatasan Polandia. Komando militer Polandia mengatakan pesawat mereka, bersama pasukan sekutu, dikerahkan untuk memastikan keamanan wilayah udara.
Baca juga: Donald Trump Siap Sanksi Rusia Lebih Keras, Tunggu Aksi NATO
Zelensky kembali mendesak sekutu Barat agar mengirimkan lebih banyak pasokan sistem pertahanan udara dan menjatuhkan sanksi yang lebih keras terhadap Rusia.
"Ukraina telah membuktikan kemampuannya dalam mempertahankan diri dan Eropa. Namun, untuk perisai yang andal, kita harus bertindak bersama," ujar Zelensky.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang