Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBB Ingatkan Dunia Soal Intimidasi Israel dan Aneksasi Tepi Barat

Kompas.com - 20/09/2025, 17:41 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

NEW YORK, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menegaskan dunia tidak boleh tunduk pada intimidasi Israel terkait ancaman aneksasi Tepi Barat di tengah perang Israel di Gaza.

“Kita tidak boleh merasa diintimidasi oleh risiko pembalasan,” ujar Guterres dalam wawancara dengan AFP di markas besar PBB, Jumat (19/9/2025).

Guterres menambahkan, “Dengan atau tanpa apa yang kita lakukan, tindakan ini akan terus berlanjut dan setidaknya ada peluang untuk menggerakkan komunitas internasional agar memberi tekanan agar hal itu tidak terjadi.”

Baca juga: PM Spanyol Tuai Kecaman atas Dugaan Ancaman Nuklir terhadap Israel

Perang di Gaza dan penderitaan warga Palestina

Guterres menyoroti kondisi di Kota Gaza, yang digambarkannya sebagai situasi paling buruk yang pernah ia saksikan.

“Itu adalah tingkat kematian dan kehancuran terburuk yang saya lihat selama masa jabatan saya sebagai Sekretaris Jenderal, mungkin dalam hidup saya, dan penderitaan rakyat Palestina tidak bisa digambarkan, kelaparan, ketiadaan layanan kesehatan yang memadai, orang-orang hidup tanpa tempat tinggal layak di area-area konsentrasi besar,” ungkapnya.

Israel sebelumnya mengancam akan menganeksasi Tepi Barat, jika negara-negara Barat tetap melanjutkan rencana pengakuan terhadap negara Palestina pada pertemuan PBB pekan depan.

Menteri Keuangan sayap kanan Israel, Bezalel Smotrich, bahkan menyerukan aneksasi sebagian besar wilayah Tepi Barat untuk “mengubur ide negara Palestina”.

Warga Palestina yang mengungsi akibat serangan militer Israel, berlindung di kamp tenda, saat pasukan Israel meningkatkan operasi di sekitar Kota Gaza, 2 September 2025. Tangkapan layar via Al Jazeera Warga Palestina yang mengungsi akibat serangan militer Israel, berlindung di kamp tenda, saat pasukan Israel meningkatkan operasi di sekitar Kota Gaza, 2 September 2025.

Baca juga: Perang di Gaza Membara, Artis Barat Ramai-ramai Serukan Boikot Israel

Sementara itu, Amerika Serikat sebagai sekutu dekat Israel menahan diri dari kritik terhadap perang Israel di Gaza maupun rencana aneksasi Tepi Barat.

Sebaliknya, Washington mengecam negara-negara Barat yang berencana mengakui Palestina.

Dalam pertemuan tingkat tinggi PBB di New York yang akan dimulai 23 September, akan mempertemukan lebih dari 140 kepala negara dan pemerintahan.

Perancis menyebut setidaknya 10 negara akan mengakui negara Palestina dalam forum tersebut.

Pertemuan ini diperkirakan akan didominasi pembahasan tentang masa depan Palestina dan konflik di Gaza, di tengah ancaman Israel untuk menggunakan “kekuatan yang belum pernah terjadi sebelumnya” dalam operasi militernya.

Para pemukim Israel menggunakan buldoser untuk membuka jalan menuju permukiman baru di pinggiran desa Al Mughayyir, Tepi Barat yang diduduki, utara Ramallah, Minggu (24/8/2025).AFP/ZAIN JAAFAR Para pemukim Israel menggunakan buldoser untuk membuka jalan menuju permukiman baru di pinggiran desa Al Mughayyir, Tepi Barat yang diduduki, utara Ramallah, Minggu (24/8/2025).

Baca juga: Tunggu Restu Kongres, Trump Jual Senjata AS Rp 106,4 Triliun ke Israel

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Terkini Lainnya
Petarung Indonesia dan Malaysia Berkelahi Saat Konferensi Pers
Petarung Indonesia dan Malaysia Berkelahi Saat Konferensi Pers
Global
Jamaika Porak-poranda Dihantam Badai Melissa, Terkuat di Dunia dalam 90 Tahun
Jamaika Porak-poranda Dihantam Badai Melissa, Terkuat di Dunia dalam 90 Tahun
Global
Ketika Uni Soviet Mata-matai AS lewat Karya Seni...
Ketika Uni Soviet Mata-matai AS lewat Karya Seni...
Global
Pelaku Penusukan Massal di Inggris Dituduh 10 Percobaan Pembunuhan
Pelaku Penusukan Massal di Inggris Dituduh 10 Percobaan Pembunuhan
Global
PM Jepang Minta Bertemu Kim Jong Un, Bahas Kasus Lama Puluhan Tahun Lalu
PM Jepang Minta Bertemu Kim Jong Un, Bahas Kasus Lama Puluhan Tahun Lalu
Global
Xi Jinping Bercanda soal “Mata-mata” Saat Hadiahkan Ponsel China ke Presiden Korsel
Xi Jinping Bercanda soal “Mata-mata” Saat Hadiahkan Ponsel China ke Presiden Korsel
Global
Tetangga RI Terancam Diterjang Topan Kalmaegi, Ribuan Orang Mengungsi
Tetangga RI Terancam Diterjang Topan Kalmaegi, Ribuan Orang Mengungsi
Global
Selamat dari Tragedi Air India, Ramesh: Saya Orang Paling Beruntung tapi Juga Paling Menderita
Selamat dari Tragedi Air India, Ramesh: Saya Orang Paling Beruntung tapi Juga Paling Menderita
Global
Kronologi Kejatuhan Pangeran Andrew: Dari Favorit Ratu Elizabeth hingga Teman Epstein
Kronologi Kejatuhan Pangeran Andrew: Dari Favorit Ratu Elizabeth hingga Teman Epstein
Global
China Sukses Kembangkan Helikopter Nirawak, Rampungkan Penerbangan Perdana
China Sukses Kembangkan Helikopter Nirawak, Rampungkan Penerbangan Perdana
Global
Kisah Ibu Selamatkan Putrinya dari Kelompok Penyembah Setan 764
Kisah Ibu Selamatkan Putrinya dari Kelompok Penyembah Setan 764
Global
Masih Bisa Jadi Raja, Pangeran Andrew Tetap Warisi Takhta Inggris meski Gelar Dicopot
Masih Bisa Jadi Raja, Pangeran Andrew Tetap Warisi Takhta Inggris meski Gelar Dicopot
Global
Turkiye Jajaki Dukungan Negara Muslim untuk Tentukan Masa Depan Gaza
Turkiye Jajaki Dukungan Negara Muslim untuk Tentukan Masa Depan Gaza
Global
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Global
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau