TEPI BARAT, KOMPAS.com – Seorang sopir truk pengangkut bantuan kemanusiaan dari Yordania ke Jalur Gaza menembak mati dua tentara Israel pada Kamis (18/9/2025).
Menurut Magen David Adom, layanan medis darurat Israel, penembakan itu terjadi di dekat penyeberangan perbatasan Allenby, jalur vital antara Yordania dan Tepi Barat yang diduduki Israel.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengonfirmasi insiden tersebut, menambahkan bahwa mereka sedang mencari tersangka tambahan dan sempat mengepung kota Jericho di Tepi Barat. IDF kemudian mencabut penutupan sebagian kota tersebut setelah satu jam.
Baca juga: Rombongan Indonesia Putuskan Mundur dari Flotilla Bantuan ke Gaza
“Seorang teroris dengan truk bantuan dari Yordania melepaskan tembakan di dekat penyeberangan Allenby. Ia kemudian ditembak mati oleh pasukan keamanan di lokasi,” kata militer Israel dalam pernyataan resminya.
Dilansir dari The Times of Israel, pelaku tiba di perlintasan Allenby dari sisi Yordania sekitar pukul 15.00.
Setibanya di sana, ia, yang tengah menanti truknya diperiksa, tiba-tiba melepaskan tembakan ke arah tentara, menurut penyelidikan awal militer.
Sopir tersebut kemudian keluar dari truk, dan setelah pistolnya tampaknya macet untuk menghabisi kedua tentara itu berulang kali, petugas keamanan di perlintasan melepaskan tembakan ke arahnya. Sang sopir akhirnya meninggal dunia di lokasi.
Kementerian Luar Negeri Israel mengonfirmasi bahwa pelaku penyerangan adalah warga negara Yordania, dan menyalahkan hasutan Yordania serta Hamas atas serangan tersebut.
"Israel memfasilitasi bantuan kemanusiaan ke Gaza, dan para teroris memanfaatkannya untuk membunuh warga Israel," tulis Kementerian Luar Negeri.
"Seorang warga Yordania yang seharusnya mengemudikan truk bantuan kemanusiaan ke Gaza, membunuh dua warga Israel di perlintasan perbatasan Allenby," tulis Kementerian Luar Negeri di X, seraya menyalahkan Hamas dengan tuduhan menyebarkan kebohongan.
Militer Israel mengidentifikasi dua korban sebagai Letnan Kolonel cadangan Yitzhak Harosh (68) dan Sersan Oran Hershko (20).
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Yordania menyebut penyerang adalah Abdul Muttalib Al-Qaisi, warga sipil kelahiran 1968 yang mulai bekerja sebagai sopir truk pengangkut bantuan ke Gaza tiga bulan lalu.
“Tindakan kekerasan tersebut merupakan pelanggaran hukum dan mengancam kepentingan Kerajaan serta kemampuannya menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza,” ujar pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Yordania, mengutuk insiden ini.
Konvoi truk bantuan kemanusiaan memasuki perbatasan Rafah dari Mesir menuju Jalur Gaza pada Sabtu (21/10/2023). Sebanyak 20 truk gelombang pertama ini membawa bantuan untuk para korban perang Israel-Hamas.Penyeberangan Allenby, atau Jembatan Raja Hussein, merupakan satu-satunya titik resmi keluar-masuk Tepi Barat yang tidak melewati Israel.
Baca juga: 1.760 Warga Palestina Tewas Saat Antre Bantuan, Mayoritas Dibunuh Israel