GAZA, KOMPAS.com — Kantor Hak Asasi Manusia (HAM) PBB mencatat, sedikitnya 1.760 warga Palestina tewas saat mengantre bantuan kemanusiaan di Gaza sejak 27 Mei 2025. Angka ini melonjak beberapa ratus jiwa dibandingkan data sebelumnya pada awal Agustus.
“Sejak 27 Mei hingga 13 Agustus, kami mencatat sedikitnya 1.760 warga Palestina tewas saat mencari bantuan; 994 di sekitar lokasi GHF (Gaza Humanitarian Foundation), dan 766 lainnya tewas di sepanjang rute konvoi pasokan,” demikian pernyataan kantor PBB untuk wilayah Palestina, Jumat (15/8/2025).
“Sebagian besar pembunuhan ini dilakukan oleh militer Israel,” lanjut pernyataan tersebut, dikutip dari kantor berita AFP.
Baca juga: Serangan Israel di Kota Gaza Meningkat, 52 Warga Palestina Tewas
Pada 1 Agustus lalu, jumlah korban tewas yang dicatat oleh badan tersebut masih 1.373 orang.
Sementara itu, pada Jumat (15/8/2025), badan pertahanan sipil Gaza melaporkan sedikitnya 38 orang tewas akibat tembakan Israel, termasuk 12 orang yang sedang menunggu distribusi bantuan kemanusiaan.
Militer Israel berdalih bahwa operasi yang dilakukan bertujuan menghancurkan kemampuan militer Hamas. Mereka mengeklaim sudah mengambil tindakan pencegahan guna mengurangi korban jiwa sipil.
Namun, hingga saat ini, pembatasan media dan sulitnya akses ke berbagai wilayah Gaza membuat informasi korban sulit diverifikasi secara independen, termasuk oleh AFP.
Pada Rabu sebelumnya, Kepala Staf Militer Israel menyatakan, pihaknya menyetujui rencana operasi baru di Gaza. Serangan ini ditargetkan untuk menundukkan Hamas dan membebaskan seluruh sandera yang tersisa.
Sasaran militer Israel mencakup Kota Gaza dan kamp-kamp pengungsi di sekitarnya—wilayah paling padat di Gaza yang kini porak-poranda akibat perang hampir dua tahun.
Baca juga: Australia Tak Takut Singgung Israel Terkait Pengakuan Negara Palestina
Masih pada Jumat itu, militer Israel mengonfirmasi bahwa pasukannya menjalankan berbagai operasi militer di pinggiran Kota Gaza.
Namun, rencana Pemerintah Israel untuk memperluas konflik memicu kritik tajam, baik dari komunitas internasional maupun oposisi dalam negeri.
Sejumlah pakar yang didukung PBB juga memperingatkan ancaman kelaparan massal, seiring terus dibatasinya pasokan bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza.
Sebagai latar belakang, serangan Hamas ke wilayah Israel pada Oktober 2023 mengawali perang besar yang berlangsung hingga kini. Serangan itu menyebabkan 1.219 orang tewas, berdasarkan penghitungan AFP atas data resmi Israel.
Sejak saat itu, serangan balasan Israel telah menewaskan sedikitnya 61.827 warga Palestina, menurut data Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas. Angka ini dianggap kredibel oleh PBB.
Baca juga: Bakal Jadi Negara Penuh, Palestina Bentuk Komite Konstitusi
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini