Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Indonesia Akui Kemerdekaan Palestina, Termasuk yang Pertama sejak 1988

Kompas.com - 17/08/2025, 06:15 WIB
Albertus Adit,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

Sumber CNN, Al Jazeera

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia termasuk salah satu negara pertama yang mengakui kemerdekaan Palestina, yaitu pada 1988 tak lama setelah deklarasi kemerdekaan Palestina dibacakan oleh Yasser Arafat di Aljazair, 15 November 1988.

Deklarasi tersebut menandai langkah penting perjuangan rakyat Palestina untuk mendapatkan pengakuan sebagai negara berdaulat.

Pemerintah Indonesia saat itu menyatakan dukungan penuh terhadap hak Palestina untuk menentukan nasib sendiri.

Baca juga: 5 Negara Ini Akan Akui Palestina, Apakah Bisa Ubah Situasi di Gaza?

Sikap ini sejalan dengan politik luar negeri bebas aktif Indonesia yang menempatkan isu Palestina sebagai salah satu prioritas di forum internasional.

Sejumlah pakar hukum internasional menilai, pengakuan dari negara-negara seperti Indonesia membantu membuka pintu legitimasi internasional bagi Palestina.

Dikutip dari Anadolu, para ahli menegaskan bahwa deklarasi tersebut menegaskan hak Palestina di mata hukum internasional.

Meski demikian, mereka mengingatkan masih adan tekanan kuat dari Amerika Serikat kepada negara-negara Barat agar tidak mengakui Palestina.

Indonesia bergabung bersama negara-negara lain seperti Afghanistan, Aljazair, Bahrain, Bangladesh, Brunei, Mesir, India, Iran, Irak, Kuwait, Malaysia, Maroko, Pakistan, Qatar, Arab Saudi, Turkiye, dan Uni Emirat Arab yang mengakui Palestina pada 1988.

Aljazair menjadi negara pertama yang mengakui Palestina, bahkan menerima surat kepercayaan Duta Besar pertama Palestina, Moudher Dadjani, pada Desember 1988.

Merujuk Al Jazeera, setelah Aljazair dan Indonesia, sejumlah negara seperti Irak, Kuwait, Libya, Mauritania, Somalia, Tunisia, hingga Sahara Barat ikut memberikan pengakuan.

Beberapa negara juga memutus hubungan diplomatik dengan Israel setelah menilai tindakannya melampaui batas.

Kolombia menjadi salah satu contoh pada 2024, ketika Presiden Gustavo Petro memutus hubungan diplomatik dengan Israel karena menilai telah terjadi genosida.

Langkah Kolombia mengikuti Honduras dan Chile yang lebih dulu mengambil keputusan serupa. Bogota sendiri telah mengakui Palestina sejak 2018.

Baca juga: Deklarasi New York dan Ilusi Perdamaian di Palestina

Gelombang pengakuan dunia

Presiden Perancis Emmanuel Macron (kanan) saat bertemu Perdana Menteri Inggris Keir Starmer (kiri) ketika mengunjungi patung Winston Churchill di Paris, 11 November 2024. Perancis dan 14 negara Barat serukan pengakuan negara Palestina untuk menghidupkan solusi dua negara (Israel dan Palestina).
AFP/CHRISTOPHE PETIT TESSON Presiden Perancis Emmanuel Macron (kanan) saat bertemu Perdana Menteri Inggris Keir Starmer (kiri) ketika mengunjungi patung Winston Churchill di Paris, 11 November 2024. Perancis dan 14 negara Barat serukan pengakuan negara Palestina untuk menghidupkan solusi dua negara (Israel dan Palestina).
Dalam hitungan hari setelah deklarasi kemerdekaan Palestina pada 1988, sebanyak 79 negara langsung memberikan pengakuan resmi, termasuk Indonesia.

Sebagian besar pengakuan tahun itu diikuti dukungan tambahan pada era 1990-an, 2000-an, dan 2010-an.

Halaman:


Terkini Lainnya
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Internasional
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Internasional
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Internasional
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Internasional
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Internasional
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Internasional
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Internasional
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Internasional
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Internasional
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Internasional
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Internasional
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Internasional
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Internasional
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron 'Most Wanted' Sri Lanka Ditangkap
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron "Most Wanted" Sri Lanka Ditangkap
Internasional
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Internasional
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau