JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia termasuk salah satu negara pertama yang mengakui kemerdekaan Palestina, yaitu pada 1988 tak lama setelah deklarasi kemerdekaan Palestina dibacakan oleh Yasser Arafat di Aljazair, 15 November 1988.
Deklarasi tersebut menandai langkah penting perjuangan rakyat Palestina untuk mendapatkan pengakuan sebagai negara berdaulat.
Pemerintah Indonesia saat itu menyatakan dukungan penuh terhadap hak Palestina untuk menentukan nasib sendiri.
Baca juga: 5 Negara Ini Akan Akui Palestina, Apakah Bisa Ubah Situasi di Gaza?
Sikap ini sejalan dengan politik luar negeri bebas aktif Indonesia yang menempatkan isu Palestina sebagai salah satu prioritas di forum internasional.
Sejumlah pakar hukum internasional menilai, pengakuan dari negara-negara seperti Indonesia membantu membuka pintu legitimasi internasional bagi Palestina.
Dikutip dari Anadolu, para ahli menegaskan bahwa deklarasi tersebut menegaskan hak Palestina di mata hukum internasional.
Meski demikian, mereka mengingatkan masih adan tekanan kuat dari Amerika Serikat kepada negara-negara Barat agar tidak mengakui Palestina.
Indonesia bergabung bersama negara-negara lain seperti Afghanistan, Aljazair, Bahrain, Bangladesh, Brunei, Mesir, India, Iran, Irak, Kuwait, Malaysia, Maroko, Pakistan, Qatar, Arab Saudi, Turkiye, dan Uni Emirat Arab yang mengakui Palestina pada 1988.
Aljazair menjadi negara pertama yang mengakui Palestina, bahkan menerima surat kepercayaan Duta Besar pertama Palestina, Moudher Dadjani, pada Desember 1988.
Merujuk Al Jazeera, setelah Aljazair dan Indonesia, sejumlah negara seperti Irak, Kuwait, Libya, Mauritania, Somalia, Tunisia, hingga Sahara Barat ikut memberikan pengakuan.
Beberapa negara juga memutus hubungan diplomatik dengan Israel setelah menilai tindakannya melampaui batas.
Kolombia menjadi salah satu contoh pada 2024, ketika Presiden Gustavo Petro memutus hubungan diplomatik dengan Israel karena menilai telah terjadi genosida.
Langkah Kolombia mengikuti Honduras dan Chile yang lebih dulu mengambil keputusan serupa. Bogota sendiri telah mengakui Palestina sejak 2018.
Baca juga: Deklarasi New York dan Ilusi Perdamaian di Palestina
Sebagian besar pengakuan tahun itu diikuti dukungan tambahan pada era 1990-an, 2000-an, dan 2010-an.