WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memerintahkan para tunawisma di Washington DC untuk segera pindah dari ibu kota, dengan alasan ingin menekan angka kejahatan dan membuat “lebih aman dan indah dari sebelumnya.”
Dalam unggahan di media sosial Truth Social pada Minggu (10/8/2025), Trump menulis, “Gelandangan harus pindah. SEGERA! Kami akan memberi tempat tinggal, tapi jauh dari pusat kota. Para kriminal tidak perlu pindah. Kami akan masukkan kalian ke penjara.”
Trump juga mengunggah foto-foto tenda dan tumpukan sampah, disertai pesan, “Tidak ada lagi ‘Mr. Nice Guy’. Kami ingin ibu kota kami kembali.”
Baca juga: AS Makin Dipenuhi Tunawisma Dirikan Tenda di Jalanan, Gubernur California Desak Penertiban
Sebagaimana diberitakan BBC, dalam sebuah pidato tahun 2022, Trump pernah mengusulkan memindahkan tunawisma ke tenda berkualitas tinggi di lahan murah di luar ibu kota, dengan akses toilet dan tenaga medis.
Pekan lalu, Trump menandatangani perintah untuk mempermudah penangkapan tunawisma, sekaligus mengerahkan ratusan petugas federal ke jalanan Washington DC. Mereka termasuk anggota US Park Police, DEA, FBI, dan US Marshals Service.
Menurut Gedung Putih, sebanyak 450 petugas federal dikerahkan pada Sabtu malam.
Reuters dan ABC News melaporkan, pemerintah juga mempertimbangkan pengerahan Garda Nasional, meski Trump belum memutuskan.
Langkah ini diambil setelah seorang mantan pegawai Departemen Efisiensi Pemerintahan (DOGE) diserang dalam upaya perampasan mobil. Trump menanggapi insiden itu dengan mengunggah foto korban yang berlumuran darah.
Wali Kota Washington DC, Muriel Bowser, menolak langkah Trump dan membantah klaim bahwa kota ini sedang mengalami lonjakan kejahatan.
“Memang benar kami mengalami lonjakan kejahatan pada 2023, tapi ini bukan 2023,” kata Bowser.
“Selama dua tahun terakhir, kami menurunkan angka kejahatan dengan kekerasan hingga mencapai titik terendah dalam 30 tahun,” imbuhnya.
Bowser juga mengkritik Wakil Kepala Staf Gedung Putih, Stephen Miller, yang menyamakan Washington DC dengan Baghdad di Irak.
Baca juga: Saat Perancis Singkirkan Tunawisma dan Pengungsi demi Olimpiade Paris
“Perbandingan dengan negara yang dilanda perang itu berlebihan dan salah,” ujarnya.
Data federal per Januari menunjukkan, meski angka pembunuhan per kapita di Washington DC masih relatif tinggi (98 kasus tahun ini), total kejahatan dengan kekerasan—termasuk perampokan, penyerangan, dan pencurian mobil—pada tahun lalu adalah yang terendah dalam tiga dekade terakhir.