CANBERRA, KOMPAS.com - Pemerintah Australia pada Selasa (19/8/2025) mengkritik Israel karena mencabut visa yang dimiliki oleh perwakilan diplomatik Canberra untuk Otoritas Palestina.
Ini adalah langkah balasan Israel setelah Canberra pada Senin (18/8/2025) malam waktu setempat memblokir seorang politisi sayap kanan Israel yang memasuki Australia untuk mengujungi komunitas Yahudi.
Hubungan Australia dan Israel semakin tegang sejak Canberra menyatakan akan mengakui negara Palestina pada Sidang Umum PBB pada September.
Baca juga: Australia Akan Akui Palestina, Selandia Baru Pertimbangkan Langkah Serupa
Melansir AFP pada Selasa (19/8/2025), Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong mengatakan pencabutan visa diplomat tersebut merupakan “reaksi yang tidak beralasan” dari Israel.
“Di saat dialog dan diplomasi lebih dibutuhkan daripada sebelumnya, pemerintah Netanyahu justru mengisolasi Israel dan melemahkan upaya internasional menuju perdamaian serta solusi dua negara,” kata Penny Wong dalam sebuah pernyataan.
Pemerintah Australia pada Senin (18/8/2025) membatalkan visa politisi sayap kanan Israel Simcha Rothman, yang partainya tergabung dalam koalisi pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Baca juga: PM Albanese: Australia Akan Mengakui Negara Palestina
Rothman dijadwalkan untuk berbicara di sejumlah acara yang diselenggarakan oleh Asosiasi Yahudi Australia.
Beberapa jam kemudian, Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar mengatakan bahwa ia telah mencabut visa perwakilan Australia untuk Otoritas Palestina.
“Saya juga memerintahkan Kedutaan Besar Israel di Canberra untuk memeriksa dengan cermat setiap permohonan visa resmi dari Australia untuk masuk ke Israel,” ujar Saar.
“Ini menyusul keputusan Australia untuk mengakui ‘negara Palestina’ dan dalam konteks penolakan Australia yang tidak beralasan untuk memberikan visa kepada sejumlah tokoh Israel,” tambah Saar.
Baca juga: Australia Heran, Israel Bisa-bisanya Bantah Ada Kelaparan di Gaza
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini