Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Greta Thunberg Tolak Tuduhan Antisemitisme Saat Pimpin Armada Bantuan Kedua ke Gaza

Kompas.com - 31/08/2025, 16:07 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber Sky News

KOMPAS.com - Aktivis iklim asal Swedia, Greta Thunberg, menepis tuduhan antisemitisme ketika memimpin keberangkatan armada bantuan kemanusiaan kedua menuju Gaza, Minggu (31/8/2025).

Thunberg, yang kini berusia 22 tahun, bersama ratusan aktivis dari 44 negara berlayar dengan armada terbesar yang pernah dikirim ke Gaza.

Armada pertama mereka sebelumnya sempat ditahan pasukan Israel pada Juni lalu saat menggunakan kapal pesiar berbendera Inggris. Thunberg dan sejumlah aktivis kala itu dideportasi.

Baca juga: Greta Thunberg dan Aktivis Dunia Akan Berlayar Lagi Bawa Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Israel menuding kelompok aktivis tersebut bersikap antisemit, tuduhan yang langsung dibantah Thunberg.

“Tidaklah antisemit untuk mengatakan bahwa kita tidak boleh mengebom orang, bahwa seseorang tidak boleh hidup dalam pendudukan, bahwa setiap orang harus memiliki hak untuk hidup dalam kebebasan dan martabat, siapa pun Anda,” ujar Thunberg kepada koresponden Sky News Eropa, Siobhan Robbins.

Sebelum puluhan kapal yang membawa bantuan itu berangkat dari Spanyol, para aktivis menyerukan agar pemerintah internasional menekan Israel supaya memberi izin melintas bagi armada mereka.

Blokade Israel dan tuduhan genosida

Israel telah memberlakukan blokade laut terhadap Gaza sejak 2007, setelah wilayah tersebut dikuasai Hamas. Upaya serupa untuk menembus blokade juga pernah terjadi pada 2010, ketika pasukan khusus Israel menewaskan sedikitnya sembilan aktivis Turkiye di sebuah kapal bantuan.

Meski berisiko, Thunberg menegaskan ia lebih khawatir dengan sikap dunia yang dinilainya diam melihat penderitaan warga Gaza.

“Saya takut melihat bahwa kita tampaknya telah kehilangan semua rasa kemanusiaan yang kita miliki, dan tampaknya tidak ada lagi rasa belas kasihan di dunia ini di antara sebagian besar orang yang hanya bisa duduk di sofa dan menyaksikan genosida yang saya takuti,” katanya.

Israel berulang kali membantah tuduhan genosida dan menyebut kapal bantuan tersebut sebagai aksi propaganda untuk mendukung Hamas.

Dalam pernyataannya kepada Sky News, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menegaskan bahwa mereka menegakkan blokade laut demi keamanan dan siap menghadapi berbagai skenario sesuai arahan politik.

Baca juga: Soal Gaza, Greta Thunberg: Saya Tak Takut Ditahan, Saya Takut Dunia Diam

Kondisi di Gaza

Blokade laut tetap diberlakukan di tengah konflik yang berlangsung sejak serangan Hamas ke Israel selatan pada 7 Oktober 2023. Serangan itu menewaskan lebih dari 1.200 orang dan menyandera 251 lainnya.

Sebagai balasan, Israel melancarkan operasi militer yang, menurut Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas, telah menewaskan hampir 63.000 warga Palestina.

Sejumlah wilayah di Gaza kini mengalami kelaparan, menurut pemantau global, meskipun klaim itu dibantah Israel.

Pada Maret 2025, Israel juga menutup jalur darat menuju Gaza selama tiga bulan dengan alasan Hamas menyalahgunakan bantuan.

Halaman:

Terkini Lainnya
Sudah Tajir, Elon Musk Akan Diguyur Rp 15 Kuadriliun dari Tesla
Sudah Tajir, Elon Musk Akan Diguyur Rp 15 Kuadriliun dari Tesla
Global
Drone Houthi Tembus Pertahanan Israel, Sirene Peringatan Tak Bunyi
Drone Houthi Tembus Pertahanan Israel, Sirene Peringatan Tak Bunyi
Global
Profil Shigeru Ishiba, PM Jepang yang Mundur Usai Menjabat Setahun
Profil Shigeru Ishiba, PM Jepang yang Mundur Usai Menjabat Setahun
Global
Rusia Lancarkan Serangan Udara Tebesar, Hantam Kompleks Pemerintahan Ukraina 
Rusia Lancarkan Serangan Udara Tebesar, Hantam Kompleks Pemerintahan Ukraina 
Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Aksi Solidaritas Pemuda Malaysia, Kapal Rp 16 Miliar Tenggelam Setelah Diluncurkan
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Aksi Solidaritas Pemuda Malaysia, Kapal Rp 16 Miliar Tenggelam Setelah Diluncurkan
Global
PM Jepang Shigeru Ishiba Mundur, Ini 2 Kandidat Penggantinya
PM Jepang Shigeru Ishiba Mundur, Ini 2 Kandidat Penggantinya
Global
Selundupkan 362 Berlian Rp 5,2 Miliar ke Vietnam, Pria India Dipenjara 7 Tahun
Selundupkan 362 Berlian Rp 5,2 Miliar ke Vietnam, Pria India Dipenjara 7 Tahun
Global
Rumah Ibu Isaac Newton Ditemukan, Buka Sejarah Keluarga Sang Ilmuwan
Rumah Ibu Isaac Newton Ditemukan, Buka Sejarah Keluarga Sang Ilmuwan
Global
Balas Kematian PM, Houthi Yaman Tembakkan 3 Drone ke Arah Israel
Balas Kematian PM, Houthi Yaman Tembakkan 3 Drone ke Arah Israel
Global
Siapa Santo Carlo Acutis yang Baru Saja Dikanonisasi Paus Leo XIV?
Siapa Santo Carlo Acutis yang Baru Saja Dikanonisasi Paus Leo XIV?
Global
Pria Asing Diam-diam Huni Ruang Bawah Tanah Rumah Orang, Ada Listrik dan Kasur
Pria Asing Diam-diam Huni Ruang Bawah Tanah Rumah Orang, Ada Listrik dan Kasur
Global
Vaksin Kanker Buatan Rusia 2025 Diluncurkan dan Siap Digunakan
Vaksin Kanker Buatan Rusia 2025 Diluncurkan dan Siap Digunakan
Global
Kelompok Bersenjata Palestina Luncurkan 2 Roket ke Israel
Kelompok Bersenjata Palestina Luncurkan 2 Roket ke Israel
Global
Carlo Acutis Jadi Santo Milenial Pertama, Dijuluki 'Influencer Tuhan'
Carlo Acutis Jadi Santo Milenial Pertama, Dijuluki "Influencer Tuhan"
Global
Perluas Operasi Militer, Israel Ratakan Gedung Pencakar Langit Kedua di Kota Gaza
Perluas Operasi Militer, Israel Ratakan Gedung Pencakar Langit Kedua di Kota Gaza
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau