Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tunggu Restu Kongres, Trump Jual Senjata AS Rp 106,4 Triliun ke Israel

Kompas.com - 20/09/2025, 11:47 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Donald Trump tengah mengupayakan persetujuan Kongres untuk melanjutkan penjualan senjata AS kepada Israel dengan nilai mencapai 6,4 miliar dollar AS atau sekitar Rp 106,4 triliun.

Melansir Reuters pada Sabtu (20/9/2025), rencana penjualan senjata AS itu mencakup kesepakatan senilai 3,8 miliar dollar AS (sekitar Rp 63,2 triliun) untuk 30 helikopter serang AH-64 Apache dan 1,9 miliar dollar AS (sekitar Rp 31,6 triliun) untuk 3.250 kendaraan serbu infanteri bagi militer Israel.

Selain itu, paket tambahan berupa suku cadang kendaraan lapis baja pengangkut personel dan catu daya senilai 750 juta dollar AS (sekitar Rp 12,5 triliun) juga disiapkan.

Baca juga: Perluas Operasi Militer, Israel Ratakan Gedung Pencakar Langit Kedua di Kota Gaza

Dukungan Trump dan perpecahan di Kongres

Dukungan penuh Trump terhadap militer Israel berbanding terbalik dengan meningkatnya sikap kehati-hatian dari kalangan Demokrat.

Sejumlah senator dari Partai Demokrat telah memperkenalkan resolusi untuk mendesak pengakuan negara Palestina.

Lebih dari separuh anggota Demokrat di Senat juga baru-baru ini memberikan suara menentang penjualan senjata AS lebih lanjut ke Israel.

The Wall Street Journal melaporkan potensi penjualan helikopter dan kendaraan militer AS ini berlangsung pada Jumat (19/9/2025).

Namun, hingga kini, Gedung Putih belum memberikan tanggapan resmi terkait rencana tersebut.

Baca juga: Hari ke-700 Konflik, Markas Hamas di Kota Gaza Dibom Militer Israel

Operasi militer Israel di Gaza

Kendaraan militer Israel diposisikan di sepanjang perbatasan dengan Jalur Gaza pada 21 Agustus 2025. Israel menggempur Kota Gaza dan daerah pinggirannya semalam, kata penduduk pada 20 Agustus, saat militer mengumumkan telah mengambil langkah awal dalam upayanya untuk merebut benteng utama terakhir Hamas. Sejak Sabtu hingga Minggu (23-24/8/2025) malam waktu setempat, pesawat dan tank Israel menggempur pinggiran timur dan utara Kota Gaza. Menteri pertahanan Israel menegaskan ofensif akan dilanjutkan, kecuali Hamas tunduk pada pihaknya.AFP/JACK GUEZ Kendaraan militer Israel diposisikan di sepanjang perbatasan dengan Jalur Gaza pada 21 Agustus 2025. Israel menggempur Kota Gaza dan daerah pinggirannya semalam, kata penduduk pada 20 Agustus, saat militer mengumumkan telah mengambil langkah awal dalam upayanya untuk merebut benteng utama terakhir Hamas. Sejak Sabtu hingga Minggu (23-24/8/2025) malam waktu setempat, pesawat dan tank Israel menggempur pinggiran timur dan utara Kota Gaza. Menteri pertahanan Israel menegaskan ofensif akan dilanjutkan, kecuali Hamas tunduk pada pihaknya.

Militer Israel pada Jumat (19/9/2025) menyatakan telah memperluas operasi di Kota Gaza dengan membombardir sejumlah infrastruktur Hamas.

Sementara itu, warga Palestina yang terlantar dan trauma akibat perang di Gaza mengatakan tidak memiliki jalan keluar untuk melarikan diri dari serangan Israel.

Rencana penjualan senjata AS kepada Israel ini muncul hanya beberapa hari sebelum para pemimpin dunia berkumpul di New York untuk Sidang Umum Tahunan PBB, yang akan membahas perang di Gaza dalam pertemuan tingkat tinggi Dewan Keamanan.

Baca juga: Israel Ancam Kerahkan Kekuatan Belum Pernah Terjadi Sebelumnya di Gaza

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Terkini Lainnya
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Global
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Global
Gencatan Senjata Dilanggar, Warga Palestina Tewas dan Hamas Serahkan 3 Jenazah
Gencatan Senjata Dilanggar, Warga Palestina Tewas dan Hamas Serahkan 3 Jenazah
Global
Tuduh Rusia dan China Diam-diam Uji Coba Nuklir, Trump Pengin AS Ikutan
Tuduh Rusia dan China Diam-diam Uji Coba Nuklir, Trump Pengin AS Ikutan
Global
Ketika Andrew Bukan Lagi Pangeran, Sirna Sudah Semua Kemewahan...
Ketika Andrew Bukan Lagi Pangeran, Sirna Sudah Semua Kemewahan...
Global
36.000 Warga Sudan Mengungsi Jalan Kaki 70 Km, El Fasher Diteror Kekejaman RSF
36.000 Warga Sudan Mengungsi Jalan Kaki 70 Km, El Fasher Diteror Kekejaman RSF
Global
Sebelumnya Mustahil, Padi Bisa Tumbuh di Inggris karena Perubahan Iklim
Sebelumnya Mustahil, Padi Bisa Tumbuh di Inggris karena Perubahan Iklim
Global
Perampok Museum Louvre Ternyata Penjahat Kelas Teri, Ada Sepasang Kekasih
Perampok Museum Louvre Ternyata Penjahat Kelas Teri, Ada Sepasang Kekasih
Global
Gempa Afghanistan Tewaskan 4 Orang, Puluhan Lainnya Terluka
Gempa Afghanistan Tewaskan 4 Orang, Puluhan Lainnya Terluka
Global
Australia-Turkiye Rebutan Tuan Rumah COP31, Albanese Sampai Surati Erdogan
Australia-Turkiye Rebutan Tuan Rumah COP31, Albanese Sampai Surati Erdogan
Global
Trump Tegaskan Belum Akan Kirim Rudal Tomahawk ke Ukraina, Ini Alasannya
Trump Tegaskan Belum Akan Kirim Rudal Tomahawk ke Ukraina, Ini Alasannya
Global
Ibu Negara Perancis Stres Sering Di-bully Mirip Pria, Hidupnya Tertekan
Ibu Negara Perancis Stres Sering Di-bully Mirip Pria, Hidupnya Tertekan
Global
Apa yang Terjadi di El-Fasher Sudan, Mengapa Ada Pembantaian di Negara Kaya Emas?
Apa yang Terjadi di El-Fasher Sudan, Mengapa Ada Pembantaian di Negara Kaya Emas?
Global
Israel Abaikan Gencatan Senjata, Akan Serang Hizbullah Besar-besaran
Israel Abaikan Gencatan Senjata, Akan Serang Hizbullah Besar-besaran
Global
Diusir dari Kediaman Megah ke Pengasingan, Pangeran Andrew Juga Tak Diterima Warlok
Diusir dari Kediaman Megah ke Pengasingan, Pangeran Andrew Juga Tak Diterima Warlok
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau