GAZA, KOMPAS.com - Kota Gaza kembali menjadi pusat serangan militer Israel yang disebut sebagai salah satu terbrutal dalam dua tahun terakhir konflik.
Ribuan warga Palestina terpaksa mengungsi di bawah gempuran bom dan peluru, di tengah kekhawatiran tak akan bisa kembali ke rumah.
“Gaza terbakar,” tulis Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, dalam unggahannya di platform X, Selasa (16/9/2025).
Baca juga: Penyelidik PBB Nyatakan Israel Lakukan Genosida, Hancurkan Warga Palestina di Gaza
Sejak awal pekan ini, kawasan pesisir seperti Jalan Al Rashid dipenuhi barisan pengungsi. Mereka membawa harta seadanya dengan van, gerobak keledai, atau berjalan kaki, sedangkan asap hitam membumbung dari bangunan yang hancur akibat serangan udara.
Pengungsi Palestina membawa barang-barang mereka menuju selatan, melewati jalan di kamp pengungsian Nuseirat di Gaza Tengah, setelah Israel memerintahkan evakuasi sebelum kembali menyerang pada Selasa (16/9/2025).Menurut laporan otoritas kesehatan Gaza, setidaknya 91 orang tewas pada Selasa itu. Salah satu serangan bahkan menghantam kendaraan yang mengangkut warga sipil yang hendak melarikan diri di jalur pesisir.
Militer Israel dilaporkan menghancurkan 17 bangunan tempat tinggal, termasuk Masjid Aybaki di kawasan Tuffah, Gaza timur.
Selain bom udara, pasukan Israel juga mengerahkan robot bermuatan bahan peledak untuk menyerang wilayah utara, selatan, dan timur kota.
Awal bulan ini, lembaga hak asasi manusia Euro-Med Monitor mengungkapkan bahwa Israel menggunakan setidaknya 15 robot penghancur, masing-masing mampu meratakan hingga 20 rumah.
Di darat, tank dan kendaraan lapis baja Israel mulai memasuki pusat Kota Gaza. Juru bicara militer Israel, Effie Defrin, mengatakan butuh waktu berbulan-bulan untuk menguasai sepenuhnya wilayah itu.
Gambar ini diambil dari posisi di perbatasan Israel dengan Jalur Gaza, menunjukkan asap mengepul di tengah pengeboman Israel ke Gaza pada Selasa (16/9/2025).Sumber medis setempat melaporkan sedikitnya 106 orang tewas sejak dini hari Selasa.
Baca juga: PBB Nyatakan Israel Lakukan Genosida di Gaza, Bagaimana Tindak Lanjutnya?
Militer Israel memperkirakan, sekitar 350.000 warga Palestina telah meninggalkan Kota Gaza.
Sementara Kantor Media Pemerintah Gaza menyebutkan, 350.000 orang mengungsi ke wilayah pusat dan barat kota, dengan 190.000 lainnya meninggalkan Gaza sama sekali.
Namun, situasi di wilayah pengungsian juga tidak lebih baik. Kamp Al Mawasi, yang menampung pengungsi dari Rafah dan Khan Younis, kini kelebihan kapasitas dan bahkan turut menjadi sasaran serangan Israel.