CARACAS, KOMPAS.com - Pemerintah Amerika Serikat (AS) di bawah komando Presiden Donald Trump dalam dua bulan terakhir membangun kekuatan militer besar-besaran di kawasan Laut Karibia.
Sejumlah analis menilai, langkah ini bukan semata strategi pemberantasan narkoba, melainkan bentuk tekanan untuk menggulingkan Presiden Venezuela Nicolas Maduro.
Menurut laporan BBC, hingga 23 Oktober 2025, terdapat sedikitnya sepuluh kapal perang milik Angkatan Laut AS yang beroperasi di sekitar Karibia.
Baca juga: Misi Rahasia CIA di Venezuela Ketahuan, AS Langsung Terbangkan Pengebom
Beberapa di antaranya adalah kapal perusak rudal berpemandu, kapal serbu amfibi, serta kapal tanker pengisi bahan bakar di laut.
Kapal induk terbesar di dunia, USS Gerald R Ford, juga dikerahkan bersama kapal USS Lake Erie dan MV Ocean Trader, yakni kapal kargo yang dimodifikasi untuk mendukung operasi pasukan khusus dan pengintaian.
Pesawat pengebom B-1B Amerika Serikat saat terbang dari Pangkalan Udara Dyess di Pasadena, California, 2 Januari 2023.Pesawat intai P-8 Poseidon dan helikopter serbu MH-6M “Little Bird” juga terdeteksi berada di perairan dekat Venezuela.
Pesawat pengintai P-8 Poseidon milik Angkatan Laut Amerika Serikat saat menjalankan misi di Laut China Selatan bersama AL Filipina, 22 Agustus 2023.Pentagon mengeklaim pengerahan ini merupakan bagian dari kampanye perang melawan perdagangan narkoba.
Namun, sejumlah pakar mempertanyakan alasan tersebut mengingat skala operasi yang sangat besar.
“Ini bukan soal narkoba. Ini soal perubahan rezim,” kata Dr Christopher Sabatini, peneliti senior untuk Amerika Latin di Chatham House.
“Mereka mungkin tidak akan menginvasi, tetapi jelas ini sinyal untuk menakut-nakuti militer Venezuela dan lingkaran dalam Maduro agar berbalik melawan dia,” ujarnya.
Sejak pemilu Venezuela tahun 2024 yang dinilai tidak bebas dan curang, Washington secara terbuka menolak mengakui Nicolas Maduro sebagai presiden sah.
Pemerintahan Trump bahkan menawarkan hadiah hingga 50 juta dollar AS (sekitar Rp 830 miliar) bagi siapa pun yang memberikan informasi yang mengarah pada penangkapan Maduro.
Namun, upaya tersebut belum membuahkan hasil.
Hubungan AS-Venezuela memanas setelah Presiden Donald Trump mengerahkan kapal perang ke Karibia dan menuduh Preisden Nicolas Maduro memimpin jaringan narkoba.