Ned Price, mantan pejabat CIA dan Departemen Luar Negeri AS, mengatakan bahwa operasi rahasia dapat mencakup banyak hal.
“Bisa berupa operasi informasi, sabotase, pendanaan oposisi, hingga penggulingan rezim. Ada banyak opsi dari level rendah hingga tinggi,” ucapnya.
Menurut Dr Sabatini, jika AS ingin menargetkan instalasi yang digunakan militer Venezuela untuk perdagangan narkoba, mereka bisa saja meluncurkan serangan presisi.
“Kalau Trump ingin agresif, ia bisa saja meluncurkan rudal ke barak militer tertentu. Intelijen AS cukup tahu sektor mana di militer yang terlibat dalam perdagangan kokain,” jelasnya.
Meningkatnya kehadiran kekuatan laut dan udara AS di sekitar Venezuela menjadikan Laut Karibia sebagai salah satu titik panas geopolitik baru.
Trump bahkan sempat menyatakan bahwa AS sedang melihat ke darat sekarang, yang dipahami oleh banyak analis sebagai sinyal potensi operasi darat di wilayah Venezuela.
Kendati demikian, sebagian besar pengamat sepakat bahwa tujuan utama AS saat ini adalah menciptakan tekanan politik dan psikologis, bukan meluncurkan invasi militer terbuka.
Baca juga: Venezuela Siap Perang Lawan AS, Siagakan 5.000 Rudal Rusia
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang