Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zona Maut Ukraina Jebak Ribuan Tentara Rusia, Kelaparan hingga Tewas

Kompas.com - 23/10/2025, 11:30 WIB
Aditya Jaya Iswara,
Danur Lambang Pristiandaru

Tim Redaksi

KYIV, KOMPAS.com - Ratusan tentara Rusia dilaporkan kelaparan dan terjebak di delta Sungai Dnipro, wilayah yang dijuluki sebagai “zona maut” karena menjadi sasaran empuk drone Ukraina.

Menurut laporan The Telegraph, kawasan itu merupakan wilayah rawa-rawa luas dengan sisi kiri dikuasai Rusia dan sisi kanan dikuasai Ukraina.

Data intelijen Ukraina mencatat, sedikitnya 5.100 tentara Rusia tewas di area tersebut sejak Januari 2025, sebagian akibat kelaparan.

Baca juga: Zelensky Datang Minta Rudal, Trump Malah Bilang Tertarik Bangun Terowongan ke Rusia

Brigade Pertahanan Pesisir ke-40 Korps Marinir Ukraina merilis rekaman yang memperlihatkan, sejumlah perahu Rusia dihantam drone kamikaze Ukraina saat mencoba menyeberang menuju rawa pesisir.

“Wilayah itu adalah zona kematian bagi Rusia. Tidak ada tempat untuk bersembunyi,” ujar Kolonel Oleksandr Zavtonov dari Korps Marinir ke-30 Ukraina, dikutip dari The Independent, Rabu (22/10/2025).

Ia menambahkan, para tahanan Rusia yang baru-baru ini ditangkap mengaku kesulitan mendapatkan pasokan makanan dan air bersih.

“Mereka terpaksa meminum air sungai untuk bertahan hidup,” katanya.

Garis depan paling berbahaya

Tentara Rusia berjalan di depan bangunan-bangunan yang hancur akibat perang Rusia-Ukraina di Sudzha, wilayah Kursk, 13 Maret 2025. Rusia menilai jaminan keamanan yang diminta Ukraina hanya memicu provokasi baru dan garansi bahaya bagi Eropa.KEMENTERIAN PERTAHANAN RUSIA via AFP Tentara Rusia berjalan di depan bangunan-bangunan yang hancur akibat perang Rusia-Ukraina di Sudzha, wilayah Kursk, 13 Maret 2025. Rusia menilai jaminan keamanan yang diminta Ukraina hanya memicu provokasi baru dan garansi bahaya bagi Eropa.
Delta Sungai Dnipro kini menjadi salah satu garis depan paling berbahaya dalam perang Rusia–Ukraina.

Kawasan tersebut memiliki posisi strategis untuk pengawasan dan pengaturan jaringan komunikasi drone, tetapi medannya terbuka dan sulit dilalui.

“Tidak ada tempat berlindung di sana. Medannya rawa dan setiap unit yang melintas akan sangat rentan,” tutur Zavtonov.

Baca juga: Tantang F-35 AS, Rusia Pamer Jet Tempur Siluman Su-75 Checkmate

Laporan itu juga menyebut, sejumlah tentara Rusia yang putus asa mencoba menyamarkan diri dengan lumpur dan rerumputan agar bisa kembali ke wilayah yang dikuasai Moskwa.

“Kini mereka bergerak dalam kelompok kecil dan berusaha berkamuflase, taktik yang tidak digunakan pada awal perang,” ungkap Oksana Kuzan, Kepala Departemen Analisis di Pusat Keamanan dan Kerja Sama Ukraina.

Menurut Kuzan, satuan militer Rusia di delta Dnipro sedang menghadapi krisis logistik parah, mulai dari pasokan makanan hingga rotasi pasukan.

The Economist memperkirakan jumlah korban tewas di pihak Rusia sejak invasi penuh ke Ukraina pada Februari 2022 hingga Januari 2025 mencapai 137.000 hingga 228.000 orang.

Per 13 Oktober 2025, angka tersebut diperkirakan melonjak 60 persen menjadi 190.000 hingga 480.000 orang tewas, dengan total korban luka dan hilang mencapai antara 984.000 hingga 1,43 juta jiwa.

Baca juga: 3 Tahun Perang, 135.000 Tentara Rusia Tewas di Ukraina

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Mesin-mesin Perang AS Kepung Venezuela, Akankah Invasi Terjadi?
Mesin-mesin Perang AS Kepung Venezuela, Akankah Invasi Terjadi?
Internasional
Trump Tiba di Jepang: Disambut Warna Amerika, Kaisar, dan PM Takaichi
Trump Tiba di Jepang: Disambut Warna Amerika, Kaisar, dan PM Takaichi
Internasional
3 Jet Bomber AS Gantian Dekati Venezuela, Usai B-52 Kini B-1B
3 Jet Bomber AS Gantian Dekati Venezuela, Usai B-52 Kini B-1B
Internasional
Gempa Turkiye M 6,1 Robohkan 3 Bangunan di Sindirgi, Istanbul Ikut Berguncang
Gempa Turkiye M 6,1 Robohkan 3 Bangunan di Sindirgi, Istanbul Ikut Berguncang
Internasional
Di Malaysia, AS-China Sepakat Redakan Perang Dagang
Di Malaysia, AS-China Sepakat Redakan Perang Dagang
Internasional
Perampok Museum Louvre Ditangkap, Nyaris Kabur Naik Pesawat
Perampok Museum Louvre Ditangkap, Nyaris Kabur Naik Pesawat
Internasional
Masjid Al Aqsa Terancam Ambruk gara-gara Terowongan Bawah Tanah Israel
Masjid Al Aqsa Terancam Ambruk gara-gara Terowongan Bawah Tanah Israel
Internasional
AS Kerahkan Kapal Induk ke Amerika Selatan, Serang Terus Bandar Narkoba
AS Kerahkan Kapal Induk ke Amerika Selatan, Serang Terus Bandar Narkoba
Internasional
Potret Masa Muda Ratu Sirikit dan Kisah Cinta dengan Raja Bhumibol
Potret Masa Muda Ratu Sirikit dan Kisah Cinta dengan Raja Bhumibol
Internasional
Penyebab Ibu Suri Sirikit Thailand Meninggal, Dirawat Intensif sejak 2019
Penyebab Ibu Suri Sirikit Thailand Meninggal, Dirawat Intensif sejak 2019
Internasional
Maskapai Taiwan Minta Surat Cuti ke Pramugari yang Meninggal, Sempat Ngotot
Maskapai Taiwan Minta Surat Cuti ke Pramugari yang Meninggal, Sempat Ngotot
Internasional
Balita Makan dari Tanah dan Lari Mirip Anjing, Dibiarkan oleh Orangtua
Balita Makan dari Tanah dan Lari Mirip Anjing, Dibiarkan oleh Orangtua
Internasional
Zona Maut Ukraina Jebak Ribuan Tentara Rusia, Kelaparan hingga Tewas
Zona Maut Ukraina Jebak Ribuan Tentara Rusia, Kelaparan hingga Tewas
Internasional
AS Diduga Salah Tembak, Tewaskan Nelayan yang Dikira Bandar Narkoba
AS Diduga Salah Tembak, Tewaskan Nelayan yang Dikira Bandar Narkoba
Internasional
Perampok Museum Paris Ditangkap, Gadis China Bawa Kabur Emas Rp 29 M
Perampok Museum Paris Ditangkap, Gadis China Bawa Kabur Emas Rp 29 M
Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Terpopuler
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau