Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Malaysia, AS-China Sepakat Redakan Perang Dagang

Kompas.com - 27/10/2025, 16:11 WIB
Aditya Jaya Iswara,
Danur Lambang Pristiandaru

Tim Redaksi

Sumber France24

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) dan China mencapai kesepakatan awal terkait perdagangan sejumlah komoditas strategis, termasuk logam tanah jarang dan kedelai, usai dua hari pembicaraan di sela-sela KTT ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia.

Kesepakatan ini menandai meredanya perang dagang antara dua raksasa ekonomi dunia itu, setelah perang tarif dan pembatasan ekspor yang memanas sejak tahun lalu.

Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan, Beijing sepakat untuk kembali membeli kedelai dari AS dalam jumlah besar selama beberapa tahun ke depan.

Baca juga: Tanah Jarang: Senjata Sakti China Perang Dagang Lawan AS

Selain itu, China juga akan menunda satu tahun kebijakan baru soal lisensi ekspor tanah jarang sembari meninjau ulang regulasinya, sebagaimana dilaporkan France24.

“Saya memperkirakan pembelian kedelai akan berlangsung besar,” ujar Bessent dalam wawancara dengan program Face the Nation di CBS, Minggu (26/10/2025).

Dalam wawancara terpisah di ABC, Bessent menambahkan bahwa Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping dijadwalkan mengumumkan secara resmi kesepakatan perdagangan pada Kamis (30/10/2025).

“Petani kedelai AS akan merasa sangat puas, baik untuk musim ini maupun beberapa tahun ke depan,” katanya.

Bessent bersama Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer bertemu Wakil Perdana Menteri China He Lifeng dan negosiator utama Li Chenggang di Malaysia. Pertemuan ini menjadi putaran kelima antara kedua negara sejak Mei 2025.

“Kami sudah memiliki kerangka kerja yang sangat baik bagi kedua pemimpin untuk membahasnya pada Kamis nanti,” ujar Bessent.

Dalam wawancara lain dengan NBC, Bessent menilai kesepakatan ini dapat mencegah rencana penerapan tarif baru sebesar 100 persen atas barang-barang China yang sebelumnya diancamkan oleh Trump.

Ia menambahkan, pembahasan juga mencakup isu pembelian produk pertanian AS, keseimbangan perdagangan, hingga kerja sama dalam menangani krisis fentanil, salah satu faktor yang mendorong kebijakan tarif 20 persen terhadap produk China.

Baca juga: Perang Dagang Makin Panas, AS-China Adu Ongkos Pelabuhan

Konsensus awal

Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kiri) berjabat tangan dengan Presiden China Xi Jinping (kanan) dalam konferensi pers di Aula Besar Rakyat di Beijing, 9 November 2017. Trump akan bertemu Xi di KTT APEC di Korea Selatan, akhir Oktober 2025.AFP/NICOLAS ASFOURI Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kiri) berjabat tangan dengan Presiden China Xi Jinping (kanan) dalam konferensi pers di Aula Besar Rakyat di Beijing, 9 November 2017. Trump akan bertemu Xi di KTT APEC di Korea Selatan, akhir Oktober 2025.
Negosiator China, Li Chenggang, menyebut kedua negara telah mencapai konsensus awal dan akan melanjutkan proses persetujuan di dalam negeri masing-masing.

“Posisi AS sangat tegas. Kami telah melalui konsultasi intens dan pertukaran pandangan yang konstruktif untuk mencari solusi yang bisa mengatasi kekhawatiran kedua pihak,” ujar Li.

Trump tiba di Malaysia pada Minggu (26/10/2025) untuk menghadiri KTT ASEAN, bagian dari lawatan lima harinya ke Asia yang akan diakhiri dengan pertemuan langsung dengan Xi di Korea Selatan pada 30 Oktober.

Usai pertemuan tersebut, Trump menyatakan optimismenya. “Saya pikir kami akan punya kesepakatan dengan China,” katanya.

Halaman:


Terkini Lainnya
Mesin-mesin Perang AS Kepung Venezuela, Akankah Invasi Terjadi?
Mesin-mesin Perang AS Kepung Venezuela, Akankah Invasi Terjadi?
Internasional
Trump Tiba di Jepang: Disambut Warna Amerika, Kaisar, dan PM Takaichi
Trump Tiba di Jepang: Disambut Warna Amerika, Kaisar, dan PM Takaichi
Internasional
3 Jet Bomber AS Gantian Dekati Venezuela, Usai B-52 Kini B-1B
3 Jet Bomber AS Gantian Dekati Venezuela, Usai B-52 Kini B-1B
Internasional
Gempa Turkiye M 6,1 Robohkan 3 Bangunan di Sindirgi, Istanbul Ikut Berguncang
Gempa Turkiye M 6,1 Robohkan 3 Bangunan di Sindirgi, Istanbul Ikut Berguncang
Internasional
Di Malaysia, AS-China Sepakat Redakan Perang Dagang
Di Malaysia, AS-China Sepakat Redakan Perang Dagang
Internasional
Perampok Museum Louvre Ditangkap, Nyaris Kabur Naik Pesawat
Perampok Museum Louvre Ditangkap, Nyaris Kabur Naik Pesawat
Internasional
Masjid Al Aqsa Terancam Ambruk gara-gara Terowongan Bawah Tanah Israel
Masjid Al Aqsa Terancam Ambruk gara-gara Terowongan Bawah Tanah Israel
Internasional
AS Kerahkan Kapal Induk ke Amerika Selatan, Serang Terus Bandar Narkoba
AS Kerahkan Kapal Induk ke Amerika Selatan, Serang Terus Bandar Narkoba
Internasional
Potret Masa Muda Ratu Sirikit dan Kisah Cinta dengan Raja Bhumibol
Potret Masa Muda Ratu Sirikit dan Kisah Cinta dengan Raja Bhumibol
Internasional
Penyebab Ibu Suri Sirikit Thailand Meninggal, Dirawat Intensif sejak 2019
Penyebab Ibu Suri Sirikit Thailand Meninggal, Dirawat Intensif sejak 2019
Internasional
Maskapai Taiwan Minta Surat Cuti ke Pramugari yang Meninggal, Sempat Ngotot
Maskapai Taiwan Minta Surat Cuti ke Pramugari yang Meninggal, Sempat Ngotot
Internasional
Balita Makan dari Tanah dan Lari Mirip Anjing, Dibiarkan oleh Orangtua
Balita Makan dari Tanah dan Lari Mirip Anjing, Dibiarkan oleh Orangtua
Internasional
Zona Maut Ukraina Jebak Ribuan Tentara Rusia, Kelaparan hingga Tewas
Zona Maut Ukraina Jebak Ribuan Tentara Rusia, Kelaparan hingga Tewas
Internasional
AS Diduga Salah Tembak, Tewaskan Nelayan yang Dikira Bandar Narkoba
AS Diduga Salah Tembak, Tewaskan Nelayan yang Dikira Bandar Narkoba
Internasional
Perampok Museum Paris Ditangkap, Gadis China Bawa Kabur Emas Rp 29 M
Perampok Museum Paris Ditangkap, Gadis China Bawa Kabur Emas Rp 29 M
Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Terpopuler
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau